g-5

22 1 0
                                    

"Nih"ucap ciara seraya melempar sebotol air mineral pada altaf.
"Thanks"gumam altaf di lengkapi senyum kecil andalannya.
"Udah lama ya kita gak duduk berdua kek gini"
"Iya, biasanya dulu kamu suka panjat-panjat pohon samping rumah cuma buat liat aku ganti baju"
"Al, itu dulu"tegur ciara dengan wajah memerah.
"Terus kalo udah puas kamu bakal sms aku, kalo gak salah dulu kata-katanya "makasih roti sobek gerakannya" hahaha"
Melihat altaf yang masih saja menggodanya membuat ciara mencubit lengan pemuda itu. Memang itu candaan biasa bagi mereka, tapi jika ada orang lewat yang mendengarnya pasti akan salah paham.

"Masih suka green tea?"tanya altaf melirik sekilas cup yang di pegang ciara.
"Always, masih ingat aja kamu"
"Iya lah. Tanggal dan tahun lahirmu, ku pelajari rasi bintang menebak pribadimu. Tokoh kartun...."namun belum sempat altaf menyelesaikan ucapannya, ciara lebih dulu menggeplak nya dengan tas selempang yang selalu dibawanya.
"Itu lagunya tulus, dasar"sungut ciara yang membuka altaf tertawa lepas.

Setelah tawa altaf mereda, ciara perlahan menatap pemuda itu.
"Aku jadi ingat waktu aku selalu ngajakin kamu minum teh tiap sore. Dan kamu pasti protes karena aku selalu lupa ngasih gula di teh kamu"
"Ya iya lah, green tea kan kecut-kecut asem. Aku gak suka"kesal altaf ketika mengingat saat itu.
"Tapi bagus buat detox, al. Lagian green tea itu bikin cape langsung hilang"
"Green tea itu kayak kamu"celetuk altaf seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
"Kayak aku?" Tanya ciara bingung.
"Iya, mungkin banyak orang yang menambahkan gula di green tea mereka, padahal tanpa gula pun green tea dapat dinikmati dengan rasa khasnya yang unik. Sama kayak kamu, banyak juga orang yang nuntut kamu sesempurna ekspektasi mereka, padahal kamu apa adanya jauh lebih menawan menurutku"

Hening. Ciara menjadi bingung akan arah pembicaraan altaf, sedang altaf tak terlihat ingin meluruskan ucapannya.
"Apa tadi kata dokter?"tanyanya hati-hati berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Good, kalo gak ada yang berubah saat check up terakhir, lusa udah boleh pulang"
"Wah, bagus dong. Berarti gak ada luka yang serius ya"
Altaf mengangguk.
"Tapi aku merasa bersalah pada langit. Dia harus menjalani perawatan intensif setidaknya satu-dua bulan kedepan"
Ciara tersenyum sebelum menepuk pundak altaf.
"Jangan seperti itu, langit bukan pendendam. Mungkin kamu tidak mengenal nya secara dekat, tapi aku tahu dia tidak lemah. Dia mungkin bersikap dingin ke kamu, tapi saat dia membantu kemarin dia benar-benar tulus dan bukan karena aku. Karenanya walaupun dia terluka cukup parah, dia tidak akan menyalahkan orang lain"hibur ciara.
"Ya, semoga saja. Setidaknya aku juga bisa tenang menitipkan venus ku padanya"
"Maksud kamu?"bingung ciara.
Altaf hanya tersenyum seraya mengacak poni ciara. Saat di lihat nya langit dengan tangan kanan yang di gips dan juga memakai tongkat bantu di sisi kirinya berjalan ke arah mereka, altaf segera berdiri seakan menyambut kedatangan langit.
"Terimakasih, aku pasti akan mengingat bantuan mu kemarin hingga tiba saatnya aku akan dapat membalasnya dengan setimpal"ucap altaf kemudian membungkukkan badan sebentar sebagai tanda bahwa ia mengucapkan nya dengan sungguh-sungguh.
"Kau tidak perlu pergi. Tetaplah berada di sisi ciara"gumam langit sehingga hanya terdengar oleh altaf karena kiara berada di belakang nya.
Altaf menggeleng dengan tatapan kosong.
"Tidak bisa. Terlalu banyak kenangan buruk disini, aku juga tak bisa menelantarkan tugasku disana. Lagipula, ciara telah memiliki mu yang ku yakin takkan pernah mengecewakan nya. Aku pamit"
Setelah mengucapkan segala hal uang ada di pikirannya, altaf berjalan melalui langit dengan tak lupa menepuk pundak "saingan"nya itu beberapa kali.
"Altaf, ku harap suatu hari nanti kita bisa duduk minum teh bersama dan membicarakan banyak hal selayaknya teman"seru langit.
Altaf hanya mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi tanpa berbalik.

"Apa yang kalian bicarakan?"tanya ciara sambil membantu langit untuk duduk di kursi yang tadi diduduki nya bersama altaf.
"Dia orang baik, terutama sama kamu kan?"tanya langit.
"Tentu saja, dia itu tetangga sekaligus temanku sejak kecil. Hampir tidak pernah terlibat hal-hal aneh, karenanya bisa masuk militer dengan mulus"
Langit tersenyum lalu merogoh saku pakaian pasiennya untuk memberikan sebuah kertas pada ciara.
"Tadi malam altaf ke kamar perawatanku. Ia mengira aku sudah tertidur sehingga menyelipkan surat itu di bawah bantal"
Meski terlihat kebingungan, ciara mengambil surat itu dan membuka lipatannya.
"Kamu boleh membacanya"

Maaf memberikan mu surat seperti ini secara tiba-tiba....
Oh ya, aku altaf dan ku pikir aku harus memberitahumu namaku agar tak terjadi kesalahpahaman....

Aku benar benar menyesal atas bagaimana kondisimu sekarang. Terlebih posisimu yang dari awal ku anggap "saingan" berat. Aku benar-benar malu menyadari fakta ini.

Ciara terlihat tersenyum sejak awal membaca surat seakan dapat membayangkan bagaimana altaf berbicara malu-malu. Namun raut wajahnya perlahan berubah ketika membaca paragraf ketiga.

Sekarang aku mengerti salahsatu alasan ciara memberikan hatinya untukmu. Ketulusan yang selalu terkilat di matamu saat membantu orang lain lah yang membuatnya jatuh hati. Yang tidak ku miliki.....
Yang membuatku kalah sejak awal....
Yang membuatku hanya dapat melihat punggung nya sejak kecil....
Ya, aku ingin mengakui bahwa ciara merupakan cinta pertamaku. Alasan yang membuat ku ingin menjadi kuat agar dapat melindunginya ....
Dia memang jauh lebih dulu tertawa lepas bersamaku....
Menangis di pundakku....
Bercerita tanpa henti padaku....

Tapi hanya sebatas sahabat, teman sejak kecil.
Berbeda denganmu, walau aku sering mendengar nada jengkelnya ketika berbicara padamu ataupun saat menceritakan tentang mu...
Namun hatinya tak pernah benar-benar bisa kesal apalagi marah padamu...

Karenanya aku menyerah....
Kehadiran mu lah yang kini di dibutuhkannya...
Tolong tetap disampingnya,
Jaga dia seperti yang ku lakukan selama ini.....
Tolong jaga venus ku......

Best rival, altaf

Oh ya, dia tak bisa kedinginan lebih dari setengah jam. Karena nya pastikan kau selalu membawa minyak kayu putih ataupun minyak telon yang biasa ia pakai. Ia juga suka minum green tea setidak nya satu kali sehari. Hidungnya cukup sensitif, jangan memakai parfum yang terlalu kuat. Dan jangan sakit dia, karena dia adalah bagian berharga dalam hidupku...

"Kenapa altaf menyimpan sendiri lukanya?"isak ciara.
"Kenapa dia tidak pernah mengatakan secara jujur perasaaan nya?"
Langit terdiam. Ia memang sudah menebak perasaan altaf pada ciara, namun tak menyangka pemuda itu sanggup untuk merelakan pujaan hatinya pada orang lain.
"Seperti kataku tadi yang kamu iya kan, dia orang baik. Mana mungkin dia tega membuatmu merasa bersalah karena tak bisa membalas perasaannya. Ia menyimpannya cukup lama, karenanya perlu waktu juga untuk perlahan menghilangkan nya. Jangan membuatnya semakin terluka dengan menyesal seperti ini"ucap langit perlahan mengusap puncak kepala ciara.
Ciara mendekap langit, seakan ingin membagi kesedihannya. Sedang langit hanya dapat membalas pelukan kiara tanpa sepatah kata penghibur, karena ia sadar bahwa yang paling di butuhkan ciara saat ini adalah mengeluarkan seluruh perasaan yang meluap di hati nya. Entah itu marah, kesal, kecewa, ataupun sedih kini menjadi satu dalam tangis nya.

Dengan jarak yang cukup jauh, altaf memandangi ciara dengan sedikit perasaan bersalah. Namun ia meyakinkan hatinya bahwa inilah yang terbaik untuk mereka, ia tak ingin menjadi jahat hanya karena perasaannya.
"Altaf..."panggil naufal yang membuat pemuda itu berbalik.
"Ada yang masih belum selesai, sir?"
Naufal menggeleng. Ia menyalami altaf lalu berkata seraya tersenyum kecil.
"Terima kasih telah kooperatif hingga saat ini. Lain kali aku akan mengundang mu untuk makan malam bersama di rumah"
Setelah kepergian naufal, altaf membuka telapak tangannya yang berisi beberapa buah permen karamel. Altaf berdecak heran, entah kenapa arsyad bersaudara memiliki pemikiran yang sulit di tebak. Ia pun memutuskan untuk mengambil barang-barangnya karena penerbangannya tinggal menghitung jam sedang ia masih harus pergi ke bandara.


B

ersambung.....

Bagian ini terlalu panjang 😂🙏🙏

Jangan lupa buat liat mv comeback twice tgl 23 september nanti guysss...

gombalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang