[ 4 ] Ah, He's Angry!

1.6K 401 70
                                    

Happy Reading🙏
.
.
ƥ Trying To Get You Р4
.
.

“ANJING! NGGAK SOPAN KAMU, SEOBIN!”

Seobin terkejut karena tiba-tiba Midam mengucapkan hal kasar dan menjauhkan dengan mendorong  kepalanya dan akhirnya ia jatuh terjungkal. Ternyata suara Midam jika sedang berteriak sangatlah kencang. Seobin dengan takut-takut bangkit dari jatuhnya, ia melihat Midam yang sedang menahan amarahnya. Muka Midam merang banget.

“Maaf Kak, saya it—

PLAK

Belum selesai melanjutkan perkataannya, Midam langsung menampar pipi adik kelas sok ngartis nya ini. Seobin yang belum siap-siap dihajar itu merasakan sakit yang amat sangat. Ia tidak menyangka tamparan Midam begitu sadis, seperti ucapannya.

Seobin mengelus pipinya. Dengan sedikit berani ia mulai menatap Midam. Dan dia begitu terkejut melihat air mata menggenang di mata Midam. Ia merasa bersalah. Bukannya Midam akan menurutinya, ia justru membuat Kakak jutek nya itu marah padanya.

“Saya enggak akan pernah maafin kesalahan kamu! Terlalu fatal!” Kata Midam. Setelah mengatakan hal itu, Midam langsung meninggalkan Seobin di Taman. Ah, lain kali ia tidak akan berada disana lagi untuk sementara waktu. Malas melihat Seobin.

“Seobin bego! Kenapa juga sih Lo nyium Kakak kesayangan Lo itu?! Benci udah dia sama gue, bangsat.”

Seobin menggerutu. Tentu saja tidak ada orang disana. Tetapi, menurut Seobin, Midam hanya malu dengannya. Bukan marah 'kan? Ya harusnya seperti itu. Memang Seobin sih suka nya kan nyosor. Maafin Seobin ya Midam.

Midam menangis. Ya, ia akui bahwa dirinya sangat lemah. Walaupun Seobin hanya mencium kening nya, sama saja itu pelecehan! Ia sangat tidak terima dengan kenyataan bahwa Seobin telah menjamah pipi nya ini. Ia tadi pergi ke toilet untuk menenangkan pikirannya. Semoga saja ia tidak bertemu dengan Seobin lagi. Muak lama-lama.

Lagipula, kenapa Seobin sebegitu ingin nya sih untuk berkolaborasi dengan dirinya? Dan juga, kenapa Seobin terlihat bahwa ia sedang mengejar Midam? Ah, Midam tidak habis pikir. Kenapa pula bocah itu suka kepada Midam. Midam hanyalah seseorang yang tidak sempurna, ia hanya ditakuti.

Ia tidak ingin berkolaborasi dengan anak itu karena akan menyita waktu bebasnya. Ia tidak suka jika hari libur harus diganggu dengan hal seperti itu, apalagi bersama Seobin. Pokoknya ia harus jauh-jauh dari anak itu. Tidak boleh dekat. Tidak boleh bertemu.

Ia bercermin sebentar, terlihat mata nya sembab seperti habis menangis. Kenapa terlihat sekali sih? Kalau teman-teman nya bertanya dari mana asal mata sembab ini, ia jawab apa? Sudahlah itu urusan nanti, ia akan ke kelasnya sekarang.

Sesampainya dikelas, ia langsung duduk di bangkunya.  Ia sebangku dengan Kim Dongbin. Dongbin belum terlihat sedari tadi, mungkin ia berkelana seperti biasa. Midam juga tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah jauh dari Seobin!

Sabar ya Midam...

Midam menelungkup kan wajah nya. Lelah juga ternyata menangis. Ayo Midam, Lupakah tentang tadi!

“Midam ...” Panggil seseorang yang sekarang sudah duduk disebelahnya.

Midam mengangkat kepalanya dan langsung saja memeluk orang yang memanggilnya tadi.

Trying To Get You [ Seobin x Midam ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang