3.
PERGANTIAN MUSIM/1/
sejak musim-musim di kota ini berganti
melebihi jumlah jari-jari tanganku, aku
sudah banyak menabur bunga pada langkah
langkah yang jauh. setiap aku memandangdiriku di belakang, seketika aku seperti
melihat musim pancaroba datang. angin
besar, hujan lebat, kemarau panjang—tidak menentu. aku selalu ingin mencoba
memperbaiki mereka, tapi seperti membaca
lagi buku yang sama—tamatnya tak berubah./2/
sejak musim-musim di kota ini berganti
melebihi dosa-dosa manusia, aku melihat
banyak batu yang telah kuloncati. tetapikala jemariku menyentuh buku puisi
kesukaanmu yang merah hati: aku ragu
tentang musim-musim yang pernah tibadi kota ini.
—nona
KAMU SEDANG MEMBACA
aku rindu aroma tanah di rahim Ibu.
Puisibiar saja mereka mengataiku manja. barangkali aroma tanah telah pendek umur di ingatan hidung mereka. atau semesta yang mungkin pilih kasih terhadap mereka daripada aku? -nona.