KESEDIHAN

539 15 0
                                    


"Kata orang mendapat kan benda yang kita inginkan bisa membuat kita bahagia,tapi menurut ku bahagia itu jika kita bisa berkumpul bersama keluarga tercinta kita"
~by keyla~


Setelah dari toko buku,mereka melanjutkan perjalanannya.walau masih sedikit kesal dengan dito tapi keyla tidak bisa lama-lama harus mengunci mulutnya

Disepanjang jalan keduanya saling bertukat cerita bahkan sesekali keyla mencubit pinggang dito,
karena kesal

Keduanya sampai didepan rumah keyla,keyla pun langsung turun dari motor dito

"Makasih,udah mau antar gue pulang"ucap keyla

"Sama-sama"

"Kok masih disini?gue kan udah sampai?"tanya keyla

"Ngusir ni ceritanya"ucap dito

"enggak,tapi ngapain lo masih disini?sedangkan orang yang lo anter udah sampai,kan aneh gitu"

"Hufff..ok gue balik tapi,"

"Apa?"

"Lo duluan yang masuk,udah sore gak lucu kalau gue balik duluan,terus lo diculik om-om"

Keyla mendelik bagaimana bisa laki-laki didepannya ini bisa berkata seperti itu,sangat menyebalkan menurut keyla

"nyebelin banget sih omongannya"
rajuk keyla

"Udah sana masuk!"

keyla membalikan badannya melangkah menuju pagar rumah,
namun dito segera menyusul langkah keyla menarik dalam diam dan

"Cups!"

Dito mengecup kening keyla lama dan itu membuat keyla mematung untuk kesekian kalinya dengan deyut jantung yang sudah tak beraturan

"Jangan pernah nangis didepan gue,tetaplah tersenyum karna gue lebih suka lo senyum dari pada menangis!"

Setiap kata yang yang diucap dito terekam jelas dibenak keyla.
Keyla terhiptonis sendirinya ingin melangkah namun susah,ingin bernafas tapi tercekat.yang keyla bisa hanya berdoa,berharap ini semua adalah hal baru yang akan membawanya kejalan yang lebih baik

"Nafas key"

"Di-dit"ujar keyla gugup

"Apa?"tanya dito dengan kening berkerut

"Munduran,jantung gue mau lepas!"
ucap keyla sangat kecil namun masih mampu untuk dito dengar,
dito melangkah mundur sedikit memberi ruang untuk keyla

"dito,hmmm...makasih untuk hari ini"ucap keyla dan berlari kecil masuk ke dalam rumah,untung saja pagar keyla berlapis stenlis jadi semua kegiatan keluarganya tidak bisa terlihat langsung oleh orang lain.sama seperti keyla saat ini yang sedang berlari-lari tak jelas dengan suara yang juga sama tak jelasnya

Dito terkekeh ternyata begini reaksinya.masih sama seperti dulu,disaat ia dengan masa lalunya.sama-sama berdetak dan memabukan

***

Tak henti-hentinya keyla berteriak,bahkan sesekali ia mencubit pipinya mengingat ini adalah mimpi atau bukan.

ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang