Prolog

455 27 3
                                    

Langit yang semakin larut tanpa adanya penerangan. Cahaya bintang dan bulan yang bersinar di atas tidak cukup untuk menerangi sebuah gang kecil di sudut kota. Seorang pria berjas rapih dengan membawa koper hitam di tangan kanannya terlihat tengah panik berlarian di dalam gang kecil tersebut.

"Siapa kalian?! Apa mau kalian?!" Teriak Pria itu saat dirinya telah terpojok di gang buntu.

"Kami? Perkenalkan..," Seorang gadis dengan wajah yang ditutupi masker hitam berjalan perlahan mendekati pria itu sambil membawa sebuah pisau lipat di tangan kanannya.

"Kami The Death Twins," seorang gadis lain tiba-tiba berdiri di belakang pria itu dan langsung menancapkan sebuah pisau dapur dengan ukuran lumayan besar ke punggung belakang pria itu.

"Akhh!" Teriak Pria itu kesakitan. Darah mengalir membasahi kemeja dan jas mewahnya. Koper hitam yang ada di tangannya pun terjatuh ke tanah. "Khaa!" Teriak Pria itu lagi saat gadis di belakangnya mencabut kembali pisau yang menembus punggungnya itu.

Bugh! Pria itu jatuh terduduk di tanah. Tangannya bergerak memegang perutnya yang terasa nyeri. Darah mengalir di sana. Tusukan gadis tadi menembus hingga ke bagian perut Pria itu. Pria itu langsung memuntahkan darah dari mulutnya.

"Ke..na..pa?" Ujar Pria itu terbatah karena merasakan sakit yang teramat.

"Hanya sebuah tugas," gadis lain yang dari tadi berdiri di depan Pria itu berjalan mendekat. Pisau lipat yang tadi ada di tangannya kini berubah menjadi sebuah pistol yang dilengkapi dengan peredam. Tangannya terulur mengarahkan bibir pistol pada kening Pria yang telah banyak mengeluarkan darah itu. Mata Pria itu terbelalak.

"Set! Jleb!" Satu tarikan pelatuk. Sebuah peluru panas langsung mengenai tepat di tengah kening Pria itu menembus hingga belakang kepalanya. Seketika Pria itu langsung jatuh tersungkur dan tidak bergerak lagi.

"Aishh, lo bisa gak sih sabar dikit?" Gumam gadis yang membawa pisau mendelik ke arah gadis di depannya.

"Lo kelamaan," jawab gadis yang membawa pistol lalu memasukkan pistolnya ke dalam mantel hitam yang di pakainya.

"Ya, seenggaknya dinikmati dulu lah," gadis yang membawa pisau membersihkan pisaunya lalu memasukkan pisau itu ke dalam mantel hitamnya yang sama seperti gadis sebelumnya.

"Nikmatin pala lu. Bentar lagi polisi dateng. Tadi dia sempet telpon bodyguardnya," jawab gadis itu lalu mengambil koper milik Pria tadi yang terjatuh.

"Yaudahlah, kuy. Gw pingin mandi," mereka berlari menuju mobil yang terparkir di ujung gang dan mobil itu segera bergerak meninggalkan tempat itu.

Tbc..

Wew! Ketemu lagi sama saya author gabut😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wew! Ketemu lagi sama saya author gabut😅

Kali ini saya bikin cerita hasil colab sama temen.

Gitu aja makasih bhayy😘

The Death TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang