di bawah kolong langit
tepat di bahu jalan
di atas tanah yang bergelumuran debu beterbangan
mengejawantah menjadi udara yang terhirup
ada rindu yang belum dapat di tunaikan
selalu saja mengikrarkannya dalam hati
tapi gigi menutup rapat akan hal itu
bibir terus membungkam
suara meredam hingga sunyiseakan ada rindu lain yang terlebih dahulu harus di tunaikan
rindu terpenjara dalam haknya
berdalih tak merasakan apapun
hati hampir saja mati
menanggung tuntutan yang berkecamuk ingin ditunaikanterus berkumandang menyalahkan jarak yang kian membawanya jauh
amukan hati yang kadang tak mampu di redam
jua terkadang kolektif dengan air mata untuk membahasakannyahanya ada temu sebagai penawar
berdamai diri begitu sulit
memotivasi diri juga bisa menjadi obat
layaknya pungguk sedang merindu bulan
waktu tak kunjung berpihak
hati seakan sedang belajar arti dari menahan
esok adalah waktu yang telah berganti di hari ini
jika tak ada waktu luang yang menghampiri
anggap saja lusa akan tertunaikan
biar hati yang mengamuk mampu berbahagia dengan diri
dengan segala kejenuhan dan keresahannyaHati, waktu akan menunaikan rindu mu