Part 1. Diskusi yang berbeda

103 6 0
                                    


Akhir-akhir ini banyak sekali orang di luar sana yang beraktifitas dengan kopi, sampai-sampai tak mau ketinggalan untuk upload di sosial media dengan caption yang penuh drama dan sajak-sajak begitu bijak yang terkandung dalam cairan hitam itu.

Tapi disini aku tidak bercerita tentang kopi tersebut, aku sih lebih ingin menceritakan AKU (Boby) dan seorang bujangan, namanya Conde(nama samaran) dia itu teman aku sejak lama dan dia awalnya bisa dibilang orang yang kurang suka ngopi. Kami mengemban status jomblo dan nganggur bersama-sama, karena susah nya cari pekerjaan di negeri ini, maka dari itu kita masih jomblo hehehe.

Setiap malam aku dengannya biasa melakukan diskusi tentang hal-hal yang kita anggap abstrak dan yang pasti tidak ditemani kopi, rutinitas itu terkadang berlangsung dirumah ku juga dirumah nya tergantung situasi dan kondisinya sih.

Malam itu kebetulan kita berdiskusi dirumahnya, dan sangat berbeda tidak seperti biasanya, diatas meja banyak kue-kue dan cemilan lainnya, tapi aku tidak mempedulikan itu, aku hanya terfokus pada kopi yang dia buatkan untuk berdiskusi, dan sepertinya aku menduga-duga, rasanya topik yang dibahas pun tidak seperti malam-malam sebelumnya. Aku pun penasaran dan bertanya,

Boby: "Con tumben betul ngopi?" rasa penasaran.

Conde: "Mang ngapa dah, gaboleh!?, yang penting gua seneng" sedikit ngegas dan kegirangan.

Boby: "Yah boleh-boleh aja sih, seneng ngapa lu?" masih dengan rasa yang sama sambil menyeruput kopi

Conde: "Jadi gini By, lu tau Sarwity kan yang pernah gua ceritain waktu SMK dulu? " semakin kegirangan ini manusia.

Oh iya Sarwity itu Perempuan yang disukai oleh si Conde sewaktu SMK dulu, orang nya sih baik,ramah, dan aku akuin memang cantik. Karena si Conde takut terjerumus pada hubungan "PACARAN", dia pendam rasa itu dan mencoba cari waktu yang pas untuk mengambil tindakan terbaik atas perasaannya, dan beberapa bulan lalu sepertinya mereka sudah ta'arufan gitu.

Boby: "Iyah tau, kenapa emang si Sarwity?" tanyaku semakin penasaran.

Conde "Baru aja tadi pagi gua kerumahnya dan ngelamar dia" melotot sambil mendekatkan wajahnya kehadapan ku.

Boby: "HAH... serius lu, kan lu belum punya kerjaan Con,terus direstuin sama orang tuanya?" kaget dan terheran-heran.

Conde: "yah direstuin atuh, dan 2 bulan lagi akad nikah" meyakinkanku sambil minum kopi.

Boby: "Lah kok bisa direstuin gitu?, padahal kan lu masih nganggur" seperti tidak terima karena sama-sama nganggur, tapi dia yang nikah duluan

Conde: "Sorry nih By, Kalo yang satu ini rahasia perusahaan gabisa disebar luaskan, bukan berarti pelet yaa" sambil mengangkat jari-jemari tangannya kehadapan ku dan berseri-seri

Boby: "Jadi, gua ditinggal jomblo nih" sewot sambil meliriknya.

Conde : "Kalem kita masih bisa diskusi kok, yah cuman gak setiap malem" menepuk pundak ku seolah-olah ia memberi harapan agar terus bisa diskusi, dan masih berseri-seri.

Boby: "iyee ngarti gua Con" menunduk dan bertanya-tanya dalam hati "Undangan sama siapa ini duh?".




*Kira-kira Boby undangan sama siapa ya...?

*Next Part..👇👇👇

Kaulah Orang Pilihan Ilahi (KOPI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang