Part 6. Uji Nyali

31 4 0
                                    

Hari-hari ku lewati dan ditemani fikiran-fikiran itu yang tak kunjung hilang, saat jam istirahat di kantin, aku balas surat darinya bahwasanya diri ini siap untuk datang ke rumahnya juga ta'arufan dengannya yaitu si gadis berjilbab Hitam...

*Tiga hari kemudian*

Hari yang cukup cerah dan rasanya hari yang akan berpihak kepada ku apa yang aku lakukan kala itu. Dengan kemeja hitam polos, celana panjang cream, sepatu sedikit mengkilap hasil lap basah dan rambut sedikit klimis, juga ditemani Vespa yang setia mengantar, tak lupa Helm sebagai safetynya, aku menuju rumah Kyra untuk menjawab tantangannya yang tertulis dalam surat itu, yang sebelumnya memang ia sudah memberi tahu alamat rumahnya, dan rasanya ia pun sudah menungguku juga dirumahnya untuk membuktikan bahwa aku ini sungguh-sungguh atau tidak dalam menjawab tantangannya.

 Dengan kemeja hitam polos, celana panjang cream, sepatu sedikit mengkilap hasil lap basah dan rambut sedikit klimis, juga ditemani Vespa yang setia mengantar, tak lupa Helm sebagai safetynya, aku menuju rumah Kyra untuk menjawab tantangannya yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampai di rumah Kyra, dengan langkah kaki yang pertama beranjak dari motor sempat gemetar kaki ini untuk melangkah lagi, namun aku menguatkan diri tetap konsisten pada tujuan awal juga menguatkan nyali. Tiba di depan pagar rumahnya,

Boby: "Assalamu'alaikum" salamku sambil melihat kearah pintu rumahnya

Kyra: "Wa'alaikumsalam, eh Boby sini-sini masuk" jawab kyra sambil membukakan pagar dan aku sempat terheran-heran kok dia begitu ramah ya?, tidak sama saat berada di perusahaan

Ternyata kedua orang tuanya memang sudah menunggu di ruang tamu akan kedatanganku, lalu menghampiri dan mencium tangan mereka, sambil menanyakan kabar juga basa-basi. gemetar semakin menjadi-jadi, tapi sekuat tenaga aku tahan agar tidak terlihat oleh keluarga Kyra.

Ibu Kyra: "Oh ini nak Boby itu yang di ceritakan Kyra, mari-mari duduk" sambil memandang ku dan mempersilahkan aku duduk

Boby: "Iyah betul Bu" jawabku tersenyum

Tanpa basa-basi ayah Kyra pun bertanya, dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku gugup tak karuan

Ayah Kyra: "Apa benar kamu ingin serius dengan anak saya ?" tanya ayahnya dengan tegas dan menatapku

Boby: "Iy.. iy.. Iyah pak, saya ingin serius dengan anak Bapak" jawab ku lagi dengan gugup

Ayah Kyra: "Serius gak kamu ?, Kenapa gugup gitu jawabnya?" dengan nada sedikit tinggi tanyanya lagi

Boby: "Serius saya pak" jawabku dengan lantang dan meyakininya kalo aku ingin serius dengan putri kesayangannya, yaitu Kyra si gadis berjilbab Hitam.

Ayah Kyra: "Kamu udah punya apa untuk ngehidupin anak saya?" tanyanya lagi namun dengan nada seolah-olah meremehkan

Boby: "Belum punya apa- apa pak, hanya pekerjaan di perusahaan swasta" sambil menunduk dengan nada yang rendah

Ayah Kyra: "Terus... mau tinggal dimana nanti anak saya!!!?"  dengan nada mulai meninggi dan menatapku dengan tajam

Saat itu aku sempat melihat ke arah Kyra, dan didapati ia sedang senyum-senyum gitu entah apa penyebabnya, dan saat itu juga seperti merasa nyaliku mulai ciut akan pertanyaan tersebut.

Boby: "Sementara akan saya ajak untuk ngontrak pak, jika Kyra nya bersedia" tegasku sambil memandang ke arah si gadis berjilbab Hitam itu.




*Boby yang hanya seorang  pegawai di perusahaan swasta, akankah direstui orang tua Kyra....???

Next part 👇👇👇

Kaulah Orang Pilihan Ilahi (KOPI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang