4. Ancaman

181K 2K 53
                                    

Beberapa hari setelah perkenalan itu, Mirai tinggal disalah satu apartemen Zime, dimana setiap harinya Mirai harus melayani calon suaminya itu dengan lapang dada. Kalau tidak, Mirai akan mendapatkan hukuman yang membuat Mirai kapok, sehingga Mirai selalu menuruti keinginan Zime.

Sakit! Calon suaminya ternyata mempunyai sifat dingin yang membuatnya merasa terintimidasi. Namun, saat Mirai selalu menuruti keinginannya, justru Mirai akan mendapatkan perlakuan yang sangat baik dan penuh kelembutan. Sehingga Mirai lebih memilih menuruti apa yang Zime inginkan.
Padahal Zime adalah laki-laki yang belum dikenalnya. Tapi, entah kenapa sejak terjebak disitusi seperti ini, Mirai seakan sangat sulit sekali lepas dari Zime. Walaupun pesona kedua adiknya juga tidak kalah dari Zime. Namun, saat ini Zime-lah yang masih mendominasi pikiran Mirai karena Zime adalah calon suaminya yang selalu menyetubuhinya setiap hari.

"Aaaaakh... makasih sayang." gumam Zime setelah pelepasannya pagi itu.

Keduanya saling beradu napas yang terputus-putus setelah percintaan panas mereka.

Zime mencabut kejantanannya dari milik Mirai. Lalu laki-laki dominan itu merebahkan dirinya dan menatap langit-langit kamar apartemennya sendiri, sesekali menoleh kesampingnya dan menatap wanita yang bakal menjadi istrinya.

Entah pikiran dari mana, setelah memperkosa Mirai yang masih perawan dan masih polos saat mendapatkan pelepasan pertamanya pada malam itu. Zime menginginkan Mirai untuk dirinya dan menjadikannya sebagai istri.

Senyum tersungging di sudut bibirnya tercetak jelas saat melihat Mirai masih menghirup udara sebanyak-banyaknya setelah percintaan panas mereka.

Zime pun tengkurap sambil memandang wajah cantik Mirai yang alami. Lalu, Zime meremas salah satu payudara Mirai, membuat yang empunya langsung terpekik terkejut dan membuka matanya menatap Zime yang menyeringai.

Wajah Zime kembali ia dekatkan ke wajah Mirai, bibir yang sudah sering mencumbunya itu akhirnya menyentuh bibir Mirai yang sudah membengkak karena Zime sering menciumnya dan menggigitnya.

Mirai hanya pasrah dan menerima sentuhan yang Zime lakukan padanya.

Saat bibir mereka berdua terlepas dengan deru napas yang saling menderu itu, Zime langsung berujar membuat Mirai menatap wajah tampan Zime.

"Pagi ini aku akan pergi keluar kota selama dua hari. Jadi, aku harap kamu jangan pergi kemana-mana, apalagi sampai kabur. Ingat kamu adalah calon istriku. Pernikahan kita sudah aku siapkan dua minggu lagi dari sekarang."

Mirai mendengarkan ucapan yang Zime katakan dan mengangguk mengerti. Percuma saja kalau Mirai kabur, laki-laki dominan ini ternyata mempunyai kekuasaan di negri ini. Walaupun kabur, pastinya Mirai akan segera ditemukan olehnya, apalagi ada rasa senang karena sebentar lagi dirinya akan menikah sekaligus ada rasa sedih karena dipernikahannya tidak akan ada sanak keluarga yang akan ikut menghadirinya. Hanya ada kedua adik dari Zime saja. Tanpa tamu undangan ataupun orang-orang yang menghadiri acara pernikahan mereka berdua.

"Kamu mengerti?" Anggukan kepala Mirai membuat Zime tersenyum lebar. "Kalau begitu aku mau satu ronde lagi sebelum aku pergi!"

Zime pun bangun dari ranjang dan langsung mengangkat tubuh polos Mirai. Lalu membawanya ke dalam kamar mandi. Kali ini percintaan mereka akan dilakukan dikamar mandi, sekaligus mandi bersama dalam artian yang luar biasa.

□■□■□

Saat mobil Zime pergi dari apartemennya, kedua adik Zime, yaitu Gine dan Yine melihat kepergian kakak mereka.

Beruntungnya, supir pribadi Zime hari ini tidak mengantar Kakaknya itu pergi ke bandara. Karena nanti supir hanya datang ke bandara untuk mengambil mobil yang ditinggalkan oleh Zime di parkiran bandara.

Three My Husband ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang