Langkah kaki seorang wanita mungil tengah tergesa-gesa karena dia sedang telat untuk masuk shift malamnya. Sambil melihat jam ditangan kirinya, Mirai mengaduh lantaran menabrak seorang laki-laki tinggi, gagah dan jangkung dengan rahang yang mengeras.
"Maafkan saya, Pak, saya tidak sengaja." Mirai meminta maaf pada si laki-laki yang ditabraknya. Kemudian, Mirai pergi begitu saja karena memang dirinya sudah telat.
Namun, tindakan yang dilakukan Mirai itu nanti akan membuat hidupnya berubah dalam sekejap.
"Kak Gine, ada apa?" tanya Yine, adik bungsunya yang memergokinya tengah menatap tajam pada seorang wanita yang tengah berlari, terlihat sedang terburu-buru.
"Tidak ada. Lebih baik kita pulang, sebelum Kak Zime marah." ujar Gine pada adik bungsunya itu.
Jarak usia diantara mereka berdua memang hanya kurang dari setahun, sehingga baik Gine dan Yine, mereka berdua selalu bersama, layaknya teman, sahabat, saudara bahkan lebih dari itu. Kegilaan mereka pun selalu dilakukan berdua.
Bahkan yang lebih parah, mereka berdua pernah memperkosa kekasih Zime, kakaknya sendiri. Gila tidak tuh. Namun, Zime hanya diam saja karena memang Zime tidak mencintai kekasihnya yang sudah diperkosa kedua adiknya.
Ketiga Kastakota bersaudara itu memang gila, bahkan mereka selalu membagi apapun yang mereka miliki. Termasuk hubungan dengan kekasihnya masing-masing.
Entah dimulai darimana, baik Zime, Gine dan Yine, selalu tertarik pada apa yang dimiliki saudaranya. Membuat hubungan saudara itu semakin hari semakin rumit, aneh dan tidak masuk akal.
Malam ini Gine dan Yine tidak mabuk, karena besok ada meeting penting yang tidak boleh dilakukan dengan keadaan yang kurang sehat. Sehingga Zime menghubungi Gine, adiknya untuk segera pulang. Tapi, Zime yang biasanya setelah mengadakan meeting itu langsung pulang. Tapi, kali ini Zime justru pergi ke club malam, dimana biasanya Gine dan Yine, adiknya itu selalu berada di club itu.
Zime menebak kalau Gine dan Yine itu tidak akan pulang begitu saja setelah ia menghubunginya untuk pulang. Jadi, Zime memang mengunjungi club malam itu sekaligus ingin memastikan kalau kedua adiknya tidak ada disana.
Sayangnya, saat Zime akan duduk di kursi di depan bartender, Mirai dengan sangat cerobohnya menumpahkan sebuah minuman ke celana bahan Zime. Sontak Zime yang sedang mencari-cari kedua adiknya itu matanya langsung terbelalak dengan kilatan kemarahan.
"Apa yang kamu lalukan?" desis Zime menatap celananya yang basah akibat ulah ceroboh wanita ini.
"Maafkan aku, maafkan aku." ujarnya dengan suara gugup dan Mirai tanpa pikir panjang, langsung mengusap celana Zime tepat di area benda pusakanya itu. Hal bodoh yang Mirai lakukan itu membuat Zime semakin murka. Sehingga tangan Zime mencengkeram tangan Mirai dengan sangat kencang.
Hal itu membuat pegawai club malam itu langsung terpekik terkejut karena Mirai berbuat ceroboh dengan membuat Zime dari keluarga Kastakota sampai naik pitam seperti itu.
Mirai meringis karena sakit dipergelangan tangannya yang dicengkeram kuat oleh laki-laki tampan yang tidak sengaja dirinya menumpahkan minuman pesanan pelanggan lain. Padahal hari ini adalah hari pertamanya bekerja.
Semua orang tidak berani menolong Mirai karena tiga bersaudara dari Kastakota itu suka berbuat nekat.
"Aw... Pak, maafkan saya. Aduh, sakit, Pak." ringis Mirai sembari memegang pergelangan tangannya terasa nyeri, sambil mencoba melepaskan diri.
Zime menatap nyalang ke arah wanita pendek ini, wanita ini salah berurusan dengan dirinya. Lalu, Zime melirik ke arah manager club malam, sambil mendesis. "Pecat dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three My Husband ✅
Fiksi UmumWARNING!! 🚫 21+ ⛔Sebagian Part Diihapus!!!⛔ Tersedia di Playstore & Play Books!! [Bijaklah dalam membaca] Mirai Kato Nitinegoro adalah wanita biasa-biasa saja yang hidupnya tak disangka-sangka, karena harus menjalani hubungan yang rumit dengan tig...