2

6.9K 658 29
                                    

Taehyung melangkahkan kedua kakinya dikantor miliknya, banyak para pekerja disana menyapanya dengan sopan. Namjoon 'sekretaris taehyung dan kakak sepupu taehyung' hanya mengikuti namja itu sampai keruangan kerjanya.

"Bagaimana dengan seolhee tae-ah? "Tanya namjoon menyiapkan berkas untuk rapat hari ini bersama perusahaan milik jungkook, taehyung menghela nafas pelan. "Aku tak bisa berbohong hyung, aku tidak mencintainya sama sekali. Dia hanya sahabat kecilku dan yang kemaren adalah murni kecelakaan. "Ucap taehyung pelan sambil menatap figire foto yoongi disana, ia mengusap foto tersebut lalu menghela nafas.

"Kau tau tae, banyak yang belum kau ketahui dengan seolhee. Aku hanya memperingatkanmu, yeoja itu memang wajahnya saja polos tapi dia seperti iblis jika dibelakang. Berhati-hatilah mulai sekarang"ucap namjoon memperingatkan taehyung lalu namja itu kemudian keluar dari ruangan taehyung membuat taehyung sendiri bingung dengan ucapan hyungnya.

"Benarkah seperti itu? Apa maksudnya?"lirih taehyung pelan.

.

.

.

Keadaan yoongi berangsur pulih, cedera kaki dan punggungnya juga berangsur pulih dikarenakan yoongi sangat rutin terapi dan juga selalu meminum obat dari seokjin. Sekarang yoongi sedang asik menatap indahnya kota seoul ditemani oleh seorang suster bernama Wendy. Yoongi menoleh menatap segerombolan anak kecil bermain ditaman rumah sakit bersama orang tua mereka, hatinya kembali nyeri mengingat sang calon bayi telah tiada. Wendy sadar jika yoongi menatap anak-anak itu lalu duduk disamping yoongi.

"Apa kamu merindukan anakmu yoongi-shii? "Tanya wendy membuat namja itu menoleh, yoongi menganggukan kepalanya pelan sambil mengelus perut rata miliknya.wendy tersenyum tipis lalu mengusap kepala yoongi pelan

"kau tau, dia pasti sedih jika ibunya masih sedih memikirkannya. Yoongi bangkitlah dari keterpurukanmu, anakmu sudah bahagia disisinya dan skrg adalah giliranmu untuk bahagia"ucap wendy lembut, yoongi terdiam hanya menundukan kepalanya lalu terisak pelan.

"Hiks apa salahku nun, hiks dia mencelakaiku dan hiks membuat bayiku pergi hiks dia juga berusaha merebut hiks suamiku nu. Hiks aku ingin bayiku nun hiks" hati wendy mencelos mendengar semua ucapan yoongi, yeoja itu tergerak lalu memeluk yoongi sambil mengusap kepalanya pelan.

"Shhh...menangislah yoong"ucap wendy lembut, yoongi memeluk erat tubuh wendy dan menangis dibahu suster cantik itu.

.

.

.

Jungkook dan taehyung menghadiri rapat proyek besar yang akan mereka bangun didaerah busan, jungkook hanya menatap kakak iparnya itu datar tanpa ekspresi.

"Bagaimana keadaan jimin ,jungkook-ah? "Tanya taehyung ,ia kenal yoongi dari jimin yang merupakan teman sekolahnya dulu. Jungkook tersenyum tipis lalu membisikan sesuatu kepada Jieun 'sekretaris'nya. Yeoja itu menganggukan kepalanya lalu melangkahkan kedua kakinya keluar diikuti oleh namjoon.

"Stabil, dia tidak diijinkan terlalu lelah dan stres kata dokter. Kehamilannya sangat rentan"ucap jungkook lalu membuka kotak rokok miliknya, taehyung menatap jungkook heran. "Sejak kapan kau merokok? " jungkook menoleh menatap taehyung lalu bersmirk

"Sejak kakak iparku meninggal dikarenakan kecelakaan yang direkayasa"ucap jungkook membuat taehyung membulatkan kedua matanya.

"Maksudmu? " jungkook menghisap nikotin itu lalu menghembuskannya keudara lalu menatap taehyung tajam, tatapan yang pernah taehyung lihat saat dirinya tanpa sengaja membuat yoongi menangis. Jungkook sangatlah menyayangi yoongi dikarenakan yoongilah yang selalu ada untuk anak itu, makanya jungkook patuh terhadap yoongi dan selalu menjaga yoongi layaknya menjaga jimin.

"Kecelakaan direkayasa, kau tak tau betapa berkuasanya aku hyung. Uangku membuat semua yang bungkam akhirnya berbicara" seru jungkook lagi membuat taehyung mengepalkan kedua tangannya, jungkook selalu saja menang darinya. Ia berusaha mati-matian mendapatkan hati yoongi ya walaupun mereka berdua hanya sebatas adik kakak tetap saja taehyung cemburu.

"Aku takkan memberikan info tentang kecelakaan itu, kau harus berusaha sendiri hyung. Jika kau menemukan sesuatu katakan kepadaku, aku sudah menyimpan semua berkas kecelakaan hingga siapa dalang dibalik kecelakaan itu" ucap jungkook mematikan rokoknya lalu mulai bangkit dari sofa itu, jungkook melangkahkan kedua kakinya mendekati taehyung sambil menepuk pundak namja itu.

"Kau tau, yang terlihat polos bahkan menyimpan sejuta topeng dibaliknya. Hati-hatilah mulai sekarang"ucap jungkook lalu melangkahkan kedua kakinya pergi, apa maksud perkataannya. Taehyung mengepalkan kedua tangannya lalu menelpon seseorang.

"Tolong selidiki kasus kecelakaan yang melibatkan istriku"

.

.

.

Jimin menggenggam boneka kumamon kesukaan kakaknya, ia masih menatap jendela kamar dengan tatapan kosong. Sang kepala pelayan 'Lee Jina' hanya bisa menghela nafas melihat majikannya yang masih sama seperti waktu kematian tuan Min.

"Tuan jimin, waktunya makan. Mau makan disini atau dibawah"ucap jina kepada jimin, namja manis itu menoleh lalu tersenyum tipis. "Bawakan kesini bi, aku masih ingin berlama-lama dengan boneka yoongi hyung" jina menganggukan kepalanya lalu mulai meninggalkan jimin sendirian, jungkook telah sampai dirumah dan tak sengaja berpapasan dengan pelayannya.

"Jimin dimana bi? "Tanya jungkook

"Dikamar tuan, saya akan memaksakan makan malam untuk tuan jimin. Saya permisi"jungkook menganggukan kepalanya lalu melangkah menuju kamar utama ,ia membuka pintu dan melihat jimin sedang asik memeluk boneka kumamon milik yoongi. Ia hanya menghela nafas pelan lalu menghampiri jimin, namja cantik itu tersentak lalu menoleh menatap suaminya yang baru saja pulang kerja.

"Kukiee"seru jimin lalu memeluk suaminya erat, jungkook mengelus punggung jimin sambil membisikan sesuatu ketelinga namja itu.

"Besok kita akan pergi ke suatu tempat, kamu ikut ne"bisik jungkook, jimin mengerjapkan kedua matanya lalu menganggukan kepalanya pelan. Jungkook senang jika jimin kembali seperti semula walaupun istrinya tersebut masih saja bengong sendiri dikamar.

.

.

.

"Oppa apakah gaun ini terlihat cantik? "Tanya seolhee kepada taehyung, hari ini mereka kebutik untuk fitting baju pengantin, namja tampan itu hanya menganggukan kepalanya membuat seolhee cemberut. Yeoja itu mendekati taehyung lalu duduk diatas pangkuan taehyung dan membuat taehyung kaget.

"Seolhee apa yang kau lakukan?!"seru taehyung lagi, seolhee masih mempoutkan bibirnya menatap taehyung."oppa tak senang menikah denganku?? "Ucap seolhee lagi dan membuat taehyung menghela nafas pelan, namja tampan itu bangkit dan hampir membuat seolhee jatuh.

"Kau harusnya tau, pernikahan ini hanyalah murni kecelakaan. Dan aku sama sekali tak menginginkan pernikahan ini kau tau, seberapa besar kau mencoba masuk akan tetap sama. Yoongi masih tetap dihatiku"ucap taehyung dingin lalu melangkahkan kedua kakinya meninggalkan seolhee yang tengah mengepalkan kedua tangannya.

"Akan ku buat kau bertekuk lutut dikakiku taehyung! "

.

.

.

Tbc

Voment jgn lupa

I'm Back • TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang