OW- prolog

289 25 28
                                    

_Keadaan terkadang membuat orang bangga, tatapi tidak dengan darren rachman_

Darren rachman anak bungsu dari seorang CEO, kakaknya yang bekerja di perusahaan ayahnya sendiri namanya vindo rachman(gantengnya juga kayak darren) mereka hanya dua bersaudara, ayahnya yang bernama wardana rachman adalah pengusaha terkenal dijakarta, yang mempunyai hotel-hotel bintang lima dijakarta, sulawesi dan disumatra, dan masih banyak proyek proyek lainnya. dan ibu darren bernama astuti stianingsih yang mempunyai butik-butik terkenal di mall pusat perbelanjaan terkenal di ibu kota. Mungkin harta darren tidak habis tujuh turunan.

Kevin anak tunggal dari seorang direktur di perusahaan minyak, ayahnya yang bernama tito kurniawan. ibunya bernama dina yang menjadi boss di supermarket indoapril.

Raka anak tunggal dari seorang pengusaha tambang batu bara yang bernama aji strisno dan ibunya bernama nahlah seorang boss di toko perabotan rumah.

Julio anak pertama dari 3 saudara ,ayahnya seorang peternak bebek terbesar di jakarta yang bernama surya, ibu yang bernama murni hanya menjadi IRT saja.

____

"Bii??" Teriak darren dari kamarnya

"Iya tuan" jawab bibi ina pembantu rumah darren yang telah lama berkerja dari darren sd,yang juga menjaga darren di rumah jika oramg tua darren sibuk bekerja. bi ina langsung menuju kamar darren.

"Seragam darren mana bi" tanya darren.

"Ini tuan, maaf bibi lupa menaruhnya di lemari tuan kemarin selesai di gosok" jawab bibi ina.

"Iya bii gak apa-apa kok, kira darren belom bibi gosok, karna udah hampir terlambat ini, ya udah bibi keluar darren mau siap-siap" ucap darren lembut kepada bibi ina yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

"Ba-baik tuan" jawab bi ina.

10 menit kemudian darren pun sudah selesai berpakaian sekolah sambil menuruni anak tangga dan menenteng sepatu dari kamarnya.
"Pagi pa, ma, kak vindo" sapa darren lalu dudukdan di meja makan sambil memakai sepatu.

"Juga darren" jawab vindo dan wardana serempak yang sudah ada di neja makan dengan sumringah.

"Giman sekolah kamu ren"? Tanya wardana ke darren karna jarang sekali mereka berbincang-bincang menghabiskan waktu bersama. Karna ayah darren sibuk dan kerap sekali keluar kota mengurus bisnis bisnisnya.

"Kapan-kapan aja deh pa nanya nya. Aku udah telat ini" jawab darren.

"Ya udah kamu hati-hati ya, semangat sekolahnya" ujah ayahnya.

"Siap pa" ucap darren dengan senyum mengetarkan itu

"Ehh anak mama udah siap, ganteng banget suh, makan dulu sayang" sapa Astuti mama darren dengan menggoda anaknya sambil membawa nasi goreng dan telor ceplok kemeja makan.

"Udah dari dulu gantengnya ma, Darren makan disekolah aja ma, udah telat ini mau upacara juga" ucap darren sambil mengikat tali sepatu yang ia kenakan.

"Ya udah iya. Jangan lupa makan ya nak" kata astuti.

"Iya ma, ya udah darren pergi dulu, assalamualaikum" kata darren  sambil mencium punggung tangan mama, papa dan kak vindo.

"Waalaikumsallam," kompak mama, papa dan kak vindo.

"Jangan ngebut-ngebut ren" teriak astuti kepada darren.

"Iya ma" jawab darren yang berlari.

(Adem ya melihat keluarga harmonis ini)

Darren langsung berlari menuju keluar rumah. Mengambil motor sport warna merah kesayangannya di bagasi dan pergi kesekolah.

One WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang