OW- sial

153 13 15
                                    

"Kehadiranmu membuatku suka,  menjadikan hatiku bahagia, dan membuatku lupa bagaimana aku. Apakah ini cinta?"
_darren racham_

"Apa???" kompak keempatnya.

"Iya, sekarang kalian keluar dari kelas, sekarang!!" tegas buk harti kembali kepada mereka dengan penekanan kata.

"Tapi apa gak kelamaan buk?" Tanya raka kepada buk harti dari tempat duduknya.

"Kalian jadi tidak mau nenuruti perintah saya? Apa mau ketinggalan pelajaran sama saya selamanya jika tidak menjalankan hukuman?" Tegas buk harti. Buk harti emang emang di kenal guru yang tegas dan sangat pintar dibidang ilmu pengetahuan alamnya terutama fisika.

"Udah deh turuti aja perintah buk harti, dari pada ketinggalan mata pelajaran selama 1 semester ini gara-gara gak mau berjemur dilapangan sambil hormat bendera, emang kalian mau sma 4 tahun?" Bisik darren kepada ketiga sahabatnya, mereka emang duduk berdekatan, darren di depan raka, julio di samping darren, kevin di belakang julio dan kevin di samping raka ya persegi begitu dari kelas satu sampai kelas 3 untung nya mereka satu kelas terus dan di jurusan yang sama.
(sahabat sejati).

Julio, kevin dan raka mengangguk setuju, mereka berempat bangkin dari tempat bangku dan berjalan dengan lesu tapi seperti tidak bersalah.

"Sekarang jam 8.30 dan kalian harus berdiri di lapangan sambil hormat bendera sampai jam 9.30" ucap buk harti lembut tapi penuh penekanan sambil melihat jam tangan yang digunakannya, mungkin kemarahannya sudah di ubun-ubun.

"Iya buk" sahut keempat orang ini dengan mendesah kasar dan berjalan keluar kelas menuju lapangan dengan lesu.
Teman-teman mereka di kelas pun hanya menertawakan mereka tanpa bersuara terurtama yang cowok, dan yang cewek cewek tidak tega melihat king (darren) kelas mereka di hukum.

"Darren maaf ya gak bisa bantu!" ucap santi.

"Darren semangat ya, bayangin aja nanti muka aku biar semangat berdirinya!" ucap cerry

"Ihhh darrennya kasian doong bukk!!." protes rika karna tak terima darren di hukum

"Ya sudah kamu ikut berjemur juga sana!!." sergah buk harti kepada rika, dan rika hanya memicingkan bibirnya

Kurang lebih seperti itulah protes jeritan teman cewek di kelas darren, dan darren pun hanya melengos dengan masa bodoknya berjalan mengikuti ketiga sahabatnya, cewek-cewek itu pun memajukan bibir kedepan alias cemberut karna selalu di balas cuek oleh darren.
(Jangan berharap lebih deh sama abwang darren, kalian gak akan bisa memenangkan hati dia karna nanti akan ada seorang sosok muncul dikehidupannya) "kalian hanya bisa menikmati wajahnya tapi tidak hatinya. " pesan author, hehe.

~Di lapangan

Mereka bereempat pun sudah berdiri mengelilingi tiang bendera dengan hormat, menghela nafas dan hening menikmati terik mata hari pagi, untung saja tidak pas keluar main, mungkin banyak fans darren yang khawatir kepadanya, ingin memayunginya, mengelap keringatnya yang turun, mengipasinya, pasti.

Raka membuka suara
"Semua gara-gara lo jul, cuba aja lo enggak ngjak ke kantin" kesal raka menyalahkan julio.

Juliopun mengkat kepala yang tadinya menunduk melihat raka yang menyalahkannya.
"Ee enak aja lo, siapa suruh lo setuju pas gue ajak ke kantin, lo bilang tadi juga lapar kan?" Bantah julio tidak suka disalahkan.

"Kalian ngpa saling menyalahkan sih,? Ini semua salah kita tau, udah nikmati aja, jangan diulangi, cukup ini yang terakhir kita di hukum, wake up!." nasehat darren kepada sahabatnya.

"Iya nih, udah terlanjur juga, emang bener kan menyesal itu belakangan, kalau awalnya itu pendaftaran, HAHAHA." sambung kavin dengan tertawa.

"Iya deh iya" jawab raka lesu.

One WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang