Pertemuan Dengan Dini

6.2K 84 0
                                    

sebelumnya, untuk yang sedang membaca part ini, alangkah baiknya baca "Friend's Diary 1" dulu ya, biar nyambung hehe


telepon dari lyra...

aku : "iya ra?" ucapku langsung bertanya

lyra : "besok libur kan tom, temenin gw nyari buku yuk" pintanya

aku : "duh sory ra, gw besok mau balik ke sukabumi dulu, udah lama gw ngga mudik" jawabku. kami memang sangat sering pergi bersama, padahal status kami saja aku tak tahu. pacaran atau hanya teman. entahlah toh aku masih senang dengan kondisi sekarang

lyra : "oh gitu, ya udah deh, jangan lupa oleh oleh ya hehe"

aku : "ok sayang, mmuuacchhh"

lyra : "isshhh apa sih cium cium, ntar aja barter langsung sama oleh oleh haha"

aku : "haha ok deh"

keesokan harinya, sekitar jam 9 aku sampai dirumahku disukabumi. memang aku berangkat subuh dari bogor agar tidak terlalu siang sampai disini. kakak dan adik adikku semuanya ada dirumah. melihat kami semua kumpul, adikku yang paling kecil merenget ingin jalan jalan bersama dengan semuanya. tapi aku juga memohon untuk diundur waktunya siang atau sore saja, aku masih merasakan lelah setelah menempuh perjalanan bogor sukabumi dengan motor.

sekitar jam 5 sore...

kami pun pergi ke sebuah mall terbesar di kota ini dengan menggunakan mobil. aku, kakakku dan suaminya, adik adikku dan kedua orangtuaku. cukup lama berjalan jalan, sekitar jam 7 malam kami mampir ke food court karna perut sudah mulai lapar. ketika sedang melakukan pesanan, mata ku tak sengaja menangkap pemandangan yang tak pernah terpikirkan lagi olehku. aku melihat seorang wanita yang sepertinya ku kenal. aku pun berpamitan kepada keluargaku untuk mendekatinya, aku ingin tau apakah itu benar dia, atau aku salah lihat. karna penampilannya saat ini sudah berkerudung, sangat jauh berbeda ketika terakhir kali kami bertemu.

saat akan aku dekati, dia malah beranjak dari tempat duduknya. akupun mengikutinya, ternyata dia pergi ke toilet. cukup lama aku menunggunya didepan lorong yang menuju arah toilet. sampai akhirnya dia melangkah keluar, aku tertegun melihatnya sekarang, tak mampu berkata kata sampai akhirnya mata kami beradu dan dia pun menghentikan langkahnya. kami tersenyum bersamaan, tidak menyangka akan bertemu lagi dikota ini, kota yang penuh dengan kenangan indah untuk kami berdua. aku pun mendekatinya.

aku : "apa kabar din?" tanyaku singkat

dini : "baik tom, kamu apa kabar?" tanyanya balik

aku : "baik"

dini : "sama siapa?" tanyanya lagi

aku : "ehhh itu, sama keluarga hehe sory aku canggung ngeliat kamu sekarang, sekaligus seneng juga akhirnya bisa ketemu kamu lagi"

dini hanya tersenyum mendengar ucapanku

dini : "kita ngobrol disana yuk tom" ajaknya. aku pun mengikutinya


aku : "sendirian din? awet kan sama Andri?" kataku membuka kembali percakapan kami

dini : "alhamdulillah tom, ini juga lagi nungguin andri, janjian disini sepulang dari kantornya katanya, tapi belum juga datang"

aku agak sedikit canggung ketika dini mengucapkan "alhamdulillah" tadi, apakah dini sudah berubah sekarang, menjadi lebih baik tentunya. sedangkan aku semakin terpuruk dengan kehidupanku.

aku : "anak kamu apa kabar?" tanyaku sedikit ragu, karna tadinya ingin mengatakan "anak kita"

dini : "hmm anak kita maksudnya tom?" ucapnya memperjelas. sedangkan aku hanya nyengir saja mendengarnya

dini : "arka baik tom, udah punya adek juga namanya annisa"

aku : "kamu masih nganggap arka itu anak kita din?"

dini : "ya pada kenyataannya gitu kan, anak kita bertiga sama andri lebih tepatnya lagi. aku ngga mungkin lupa itu gitu aja tom. gila juga ya aku waktu itu"

aku : "hehe tapi kamu udah berubah deh kayanya"

dini : "alhamdulillah tom, aku sama andri janji untuk ngerubah diri sejak saat itu. masa lalu kami yang kelam, yang ngga bisa dibanggain, kami sepakat untuk ngga ngulangin itu semua, dan ya seperti yg kamu liat sekarang, penampilanku pun ikut berubah, dan alhamdulillah juga dikasih jalan untuk berubah. kamu gmn tom? masih nakal ya? hehe"

aku : "hehe syukur din kalo kamu udah berubah, terus terang aku malah semakin jauh sekarang, tapi aku juga masih nikmatin ini semua"

dini : "berubah tom, jangan dilanjutin lagi, yg udah ya udah, kamu masih punya kesempatan untuk kembali kejalan yang benar. aku berharap sih aku cewe terakhir yang menemani kenakalan kamu waktu itu, tapi kayanya ngga ya hehe"

aku : "ya gitu lah din, aku pindah ke bogor dengan maksud ngelupain kamu, malah ketemu sama cewe yang bisa diajak nakal juga"

(hp dini berdering)

dini : "eh bentar tom" ucapnya sambil mengangkat hp dan sedikit menjauh dariku. tak lama berselang

dini : "tom, andri udah nungguin aku, aku pergi dulu ya. aku pesen ke kamu, cepet berubah ya, mumpung dikasih waktu" ucapnya mengakhiri, namun ketika akan beranjak, dari kejauhan terdengar suara "bundaaaa". dini pun menoleh ke arah sumber suara, ternyata anak anak dan mamanya datang

dini : "itu arka tom, aku kenalin yuk, tapi pliss jangan ngelakuin yang aneh aneh, aku bahagia dengan kondisi sekarang"

aku pun dikenalkan dengan arka, anisa dan mamanya. dan ternyata mama nya masih mengenaliku sebagai teman SMA dini yang pernah main kerumahnya waktu itu. sempat ku elus elus kepala anakku dan terucap pula doa dariku agar semoga kelak menjadi anak yang baik yang bisa membanggakan orangtuanya. setelah itu aku pamit menyusul keluargaku yang sedari tadi menungguku.

sedikit terharu ketika aku menyentuh arka pertama kalinya. tak pernah terlintas selama ini akan kehadiran seorang anak dihidupku, walau dia tak akan mungkin mengenaliku sebagai ayahnya. aku pun tak ingin merusak kebahagiaan dini yang sudah dia bangun cukup lama.

Friend's Diary 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang