.
.
.Di kantin gak kalah heboh. Dari tadi Rena seperti jadi bahan gosip oleh warga sekolah.
Gimana gak digosipin sih cuy? Rena itu lagi duduk di salah satu bangku kantin ditemenin kakak-kakaknya. Em, minus Jisung.
Rena natap kakak-kakaknya satu persatu, "lo semua makan kek, jangan ngeliatin gue mulu," katanya.
Jaemin yang duduk di sebelah Rena nyengir, lalu mencondongkan tubuhnya. "Suapin dong, aaaa.." katanya sambil membuka mulut.
Belum Rena menyuapi Jaemin, Mark di sebelahnya memasukkan plastik ke dalam mulut Jaemin. Sontak membuat semua yang ada di bangku itu ketawa. Apalagi Chenle, ketawanya yang paling keras.
"Ck. Kampret lo, Kak," umpat Jaemin. Mark ketawa setan. Lalu mereka bertujuh kembali berbincang.
"Bentar, Jisung mana?" Celetukan Chenle yang bikin mereka sadar.
"Lah iya, Icung mana?" Kini Haechan menolehkan kepala kanan kiri.
Renjun menghela nafas, mengambil hp yang ada di sakunya. Mencari kontak Jisung dan meneleponnya.
"Assalamualaikum, Jisung." Ucap Renjun.
"....."
"Lo dimana? Cepetan ke kantin bawah, kita semua disini."
"..."
"Ha? Oh, iya-iya."
"..."
"Yaudah, wa alaikum salam,"
Setelah menutup telpon, Renjun menatap Rena datar. Renanya gelagapan sendiri ditatap kaya gitu.
"Apaan bang?" Tanya Rena kikuk.
Renjun melengos, "lo gak ngerasa ada janji sama Jisung?" Tanyanya menyindir.
Rena diam. Lalu sedetik kemudian menepuk keningnya.
Rena lupa jika tadi pagi dia ada janji untuk nemenin Jisung. Gak tau nemenin kemana, tapi janji ya janji. Rena harus menepatinya.
"Jisung otw kesini, lo gak usah kemana-mana." Ucap Renjun dingin. Rena cuma ngangguk.
Tak lama kemudian ada Jisung yang berlari kecil dari arah lapangan. Mengambil tempat duduk kosong di samping Rena, lalu minum es teh punya Rena sampe habis.
"Ck. Lo kemana aja sih bangsul?!" Sewot Jisung.
Rena meringsut, "maap. Kelupaan, hehe," katanya seraya meringis.
Jisung menghela nafas, lalu menarik pelan lengan Rena sambil menyuruh berdiri.
"Kak, Mas, Bang, ini mbak kuntinya gue bawa bentar ya, urgent." Katanya pamit. Lalu menarik pergelangan tangan Rena.
•°•°•
"Mau ngapain sih??"
Dari tadi, Rena terus tanya ke Jisung. Tapi Jisung tetep acuh dan terus narik tangan Rena menuju taman belakang.
"Eh eh," Rena menahan badan Jisung. "Mau ngapain ke taman belakang??" Tanya Rena lagi.
Jisung menatap Rena, "gak aneh-aneh kok, lo cuma harus bantu gue dengan akting," katanya dengan wajah mantap.
Rena melongo. Lalu kemudian mengernyitkan dahi. He? Akting??
"Ck, ayo cepet, kelamaan ntar." Decak Jisung lalu merangkul pundak Rena.
Rena mendadak blank. Pasrah badannya ditarik Jisung.
"Jisung?"
Rena melongo. Melihat seorang cewek cantik yang berdiri di dekat bangku taman. Cewek itu melotot. Menatap Rena dengan pandangan sinis.
"Jisung, dia bener cewek kamu??" Tanyanya kini menoleh pada Jisung.
Jisung yang masih merangkul Rena berjalan mendekati cewek itu. Tatapannya berganti dingin, "berapa kali sih gue harus ngomong ke kakak? Gue ada pacar kak, makanya gue minta kakak jauhin gue," katanya.
Bentar-bentar......................... whutt??
Rena langsung noleh ke Jisung. Menatapnya gak percaya.
Hee??
Ya ampun, Rena pusing.
"Jisung, maafin kakak kalo misal kakak sering bikin kamu risih. Tapi kakak nggak mau kalo harus jauh dari kamu," ucap cewek itu.
Jisung melengos, "udah deh kak, mending kakak mulai jauhin gue. Emang kakak gak ngerasa capek apa digosipin jadi cewek yang ganjen sana-sini?" Ucapnya pedas.
"Gue juga tau kak, elo tuh udah punya pacar. Kasian dikit kek ke pacar sendiri," lanjut Jisung.
"Jiㅡ"
"Btw, kak. Gue gak suka sama cewek yang kebanyakan drama. Paham kan?" Final Jisung.
Jisung menatap sinis cewek itu, lalu kemudian mengeratkan rangkulannya pada Rena dan berbalik untuk pergi dari taman.
Rena masih bengong. Masih bingung dengan kejadian barusan.
Rena mikir, tu cewek siapanya Jisung? Kenal darimana? Kok Jisung jahat ke cewek itu?? Dia siapa??
Sampai keluar dari area taman belakang, Rena kembali menahan badan Jisung. "Heh, dia siapa?" Tanya Rena sedikit ketus.
Jisung menoleh, "dia cewek." Jawabnya singkat.
Rena menggeram, "ya tau bahlul. Gue tanya dia siapanya elo?" Tanyanya sebal. Sambil mukul lengan Jisung pelan.
Jisung mendengus, "Gue gak kenal dia, tapi akhir-akhir ini dia terus-terusan ngedeketin gue." Jawab Jisung lalu menyeret Rena menuju kantin. "Udah ah, yok ngantin."
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Kakak || NCT Dream
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Gimana sih rasanya jadi adik di kehidupan mereka?