.
.
.Beberapa hari ini, Rena sibuk belajar. Bener-bener niat belajar, dia sama sekali gak main-main. Karena bentar lagi dia mau pindah sekolah ke sekolah yang sama kaya kakak-kakaknya. Dan untuk masuk kesana, Rena harus dites.
Saking niatnya belajar, dia sampai bawa buku kemana-mana. Contohnya waktu makan malam, Rena selalu bawa satu buku pelajaran untuk dipelajari.
Kakak-kakaknya sampai khawatir sama Rena. Bahkan Jisung pernah ngumpetin buku-buku Rena di kamar Haechan.
Nah, waktu Rena tau buku-bukunya ada di kamar Haechan, Rena ngambek ke Haechan dan berujung salah paham.
Jisung ngakak, Haechan kena getahnya.
Untuk itu, malam ini Haechan berniat ngejelasin ke Rena biar gak salah paham, ditemani Jeno yang pengen minjem charger Rena.
Rena sebenarnya gak terlalu mikirin dan dia juga udah maafin Haechan. Cuman Haechannya aja yang ngerasa gak enak.
Padahal ya Haechan itu gak salah apa-apa. Dia kena tuduh doang.
"Ren, Rena" panggil Haechan sambil ketok-ketok pintu kamar Rena. Hm, sungguh momen langka.
Iyalah, ini Haechan. Haechan yang biasanya langsung nyelonong masuk ke kamar saudara-saudaranya, ini malah ngetok pintu dulu.
Kan langka.
Rena buka pintu kamar. Rambutnya dikuncir apple tentu membuat Jeno gemas ingin menarik rambut hitam Rena.
"Kenapa mas?" Tanya Rena.
Haechan nyengir, "hehe, anu, itu, emm... anu.." racaunya tak jelas.
Jeno menoleh pada Haechan lalu mendengus, "kebanyakan anu lo," katanya mencibir.
Haechan diam-diam mencubit pinggang Jeno hingga cowok itu memekik. "Anu, Ren, itu.. waktu itu bukan gue yang ngumpetin buku lo, tapi Jisung.." katanya.
Jeno melengos malas, lalu tersenyum manis pada Rena. "Dek, boleh pinjem charger nya?" Pinta Jeno. Hm, khusus Jeno, dia manggil Rena 'adek'.
Rena mengangguk, lalu masuk ke dalam kamar untuk mengambilkan Jeno sebuah charger.
Jeno senyum saat benda yang diinginkannya sudah ada di tangannya. "Makasih adikku sayang," ucapnya lalu mengacak rambut Rena.
Jeno kabur begitu saja dan meninggalkan Haechan yang misuh-misuh di tempat.
Rena kembali menatap Haechan, "apa lagi mas? Rena mau belajar nih," tanyanya polos.
Haechan menggaruk tengkuk, "main yuk dibawah, udah ditunggu tuh sama yang lain," ajak cowok itu. Diam sebentar, lalu Rena mengangguk.
•°•°•
"Mau main apaan emang??" Tanya Rena pada semua kakaknya. Pandangannya menatap tujuh laki-laki yang kini sedang bermalas-malasan di ruang tengah.
Jisung mengangkat bahu, "elo maunya main apa?" Tanya Jisung ganti.
"Main werewolf yuk!" Seru Chenle tiba-tiba.
Mark menggeleng, "nggak ah, bosen itu mulu yang dimainin," ujar cowok itu menghela napas.
"Terus main apa?"
"Main cewek"
"ECHAN GOBLO!"
Saat yang lain berdebat tentang permainan yang ingin mereka mainkan, Renjun menarik tangan Rena agar duduk di karpet tepat di sebelahnya. Jadilah Rena duduk diantara Renjun dan Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Kakak || NCT Dream
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Gimana sih rasanya jadi adik di kehidupan mereka?