Part 8

84 1 0
                                    

Di hari sabtu,tepatnya pukul 17:00 azura dan teman-temannya telah sampai di sekolah dengan selamat.

Sehabis acara pertandingan tadi,mereka tidak langsung pulang karena ada wejangan khusus dari SMA harapan. Mereka baru kembali ke hotel pukul 11:30 dan mereka berangkat dari bandung ke jakarta sehabis zuhur.

Satu persatu anak-anak turun dari mobil. Setelah itu mereka pun diizinkan pulang ke rumah masing-masing oleh pak suharjo.

"Zur,udah di jemput?"tanya elin.

"Belum nih. Abang ku gak ngangkat telfon dari tadi"ucap azura sembari mencoba menghubungi abangnya lagi.

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi."

Lagi-lagi dan lagi bukan suara yazid yang terdengar melainkan suara operator.

Setelah ia mencoba menghubungi yazid berkali-kali yang hasilnya nihil,ia pun mencoba untuk menghubungi bundanya.

Azura menscrool layar handphonenya untuk mencari nomor bundanya. Akhirnya nomor bundanya pun ketemu. Ia mencoba untuk menghubungi bundanya kali ini.

Hasilnya sama saja. Bukan suara bundanya yang ia dengar melainkan suara operator. Sebenarnya kemana bunda dan bang yazid?. Azura jadi khawatir kalau seperti ini.

"Gimana zur?"tanya elin yang masih setia di samping azura.

"Gak bisa di hubungi"ucap azura yang terselip nada khawatir dalam ucapannya.

"Ikut sama aku aja yuk. Nanti aku minta tolong supir aku buat anterin kamu dulu ke rumah"ucap elin.

"Gak usah lin. Aku takut ngerepotin. Udah aku naik ojol aja. Kamu juga pasti udah di tunggu sama orang tua kamu di rumah"tolak azura dengan halus. Lalu ia pun berselancar di layar handphonenya untuk mencari aplikasi ojol.

"Ihh gak ngerepotin. Kan aku yang ngajak"ucap elin.

"Gak usah. Aku udah pesan ojol kok. Mungkin bentar lagi nyampe,"ujar azura.

"Nyebelin deh. Kamu tuh selalu gak enakan gitu. Kamu serius nih mau naik ojol aja? Ga mau batalin dan ikut sama aku?"ucap elin masih berusaha.

"Kalau di batalin kasihan ojol nya. Dia udah cape-cape ke sini masa kita batalin gitu aja"ucap azura dan elin pun hanya bisa pasrah.

"Azura?"ucap seorang bapak-bapak menggunakan jaket hijau dengan nama ojol di salah satu sisinya.

"Aku duluan ya lin. Ojol aku udah dateng. Kamu hati-hati. Bye.."ucap azura.

"Kamu juga"ucap elin.

Lalu azura pun langsung menuju seorang bapak-bapak yang tidak jauh dari tempat nya berdiri.

"Azura?"ucap bapak-bapak itu setelah azura sampai di sana.

"Iya pak"balas azura dengan tersenyum ramah.

Lalu setelah itu azura pun langsung naik ke motor tersebut. "Mau pake helm gak?"tanya bapak-bapak itu.

"Gak usah pak"ucap azura dari arah tempat duduk belakang.

✨✨✨

"Nih uangnya pak. Makasih ya"ucap azura setelah turun dari motor tersebut. Ia pun menyodorkan uang untuk membayar ojol yang ia pesan.

"Iya sama-sama"ucap bapak tersebut. Setelah itu bapak tersebut pun langsung pergi dari depan rumah azura.

Azura membuka gerbang rumahnya. Entah mengapa ia merasa rumahnya sangat sepi seperti tidak ada seorang pun di dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZAMAZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang