Part 3

1.5K 134 4
                                    

Sesampainya di mall, rizky mengenggam tangan syifa dengan erat dan enggan untuk dilepasnya.

"kak, kak rizky."

"iya, ada apa sayang?"jawab rizky menoleh syifa yang berada di sampingnya.

"terlalu erat ni genggam nya, sakit tau."rengek syifa sambil mengangkat tangannya yang di genggam rizky.

Sponstan rizky melihat tangan syifa dan di elus nya lalu di kecup, membuat syifa tersenyum.
"maaf ya, aku takut kamu di gondol orang."jawab rizky dengan santai

Syifa mendengus kesal, pasalnya dirinya sudah cukup dewasa tidak perlu di genggam pun syifa tidak akan hilang.

"mampir dulu ya ketoko sneakers!"ajak rizky, syifa hanya mengangguk.

Sesampainya di toko sneakres, rizky langsung mengambil sneakers dan segera menuju kasir untuk membayar, setelah dibayar sneakres nya pun diserahkan kepada syifa. Syifa mengernyit tanda bingung.

"untuk kamu."

"loh kok buat aku kak? Kan kaka yang beli."jawab syifa dengan polosnya.

Rizky pun gemas, ia mengacak rambut syifa pelan agar tak berantakan.
"emang nya aku gaboleh beliin barang untuk kamu? Untuk orang yang aku sayang?"

"ya boleh si kak, tapi.."

"sst, kemarin aku lihat itu cocok kayaknya untuk kamu. Tapi aku gasempet untuk mampir, ya jadi baru sempet sekarang deh belinya."jelas Rizky

"terimakasih kak, tapi ga kemahalan ini untuk aku? Biar aku bayar sendiri aja ya?"tawar syifa

"apasi kamu sayang, yaudah yu ah kita keluar toko nya."ajak rizky dan kembali mengenggam tangan syifa.

Saat sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang  yang memanggil nama rizky dan syifa, sontak rizky dan syifa pun menoleh ke arah sumber suara yang tak asing baginya.

"Rizky, syifa?"

"kak verrel, hai apa kabar?"tanya syifa

"baik dek, cie berduaan aja ni?"tanya verrel

"bertiga sama lo, tapi banyak orang bilang kalau pacaran yang ketiga itu setan rel. Berarti lo?"jawab Rizky dengan menaikkan sebelah alisnya

"wah parah lu ky! Jahat banget dek pacar kamu."

"apasi ka verrel, kaka juga gaboleh gitu ah."ucap syifa meleraikan

"tau ni kybul! Oh ya ky, ikut kumpul yu bentar sama bocah-bocah di starbucks."ajak verrel, yang dimaksud adalah teman-teman rizky seperti alghazali dan lainnya.

"em gimana ya rel, lain kali aja deh kasian syifa kalau harus ikut."

"ya gapapa, kan sebentar doang ky. Ya mau ya de?"ucap verrel dengan muka memohon

Sebenarnya syifa malas sekali ikut kumpul bersama rizky dan teman-temannya. Tapi dia juga tidak enak dengan verrel yang memintanya untuk ikut sebentar.

"yaudah gapapa kali kak, aku ikut."

"kamu serius syif?"tanya rizky lagi untuk meyakinkan.

Syifa mengangguk dan tersenyum ke arah Rizky.

***

Sudah lumayan lama syifa ikut kumpul bersama teman-teman rizky, dia pun sudah mulai berinteraksi dengan yang lain. Tapi ntah mengapa, bosan yang syifa rasakan saat ini.

Syifa hanya bisa memainkan handponenya, dan hanya mendengarkan yang lain bercengkrama. Tentu syifa merasa bosan, karena topik yang diobrolkan rizky dan teman-teman syifa tidak paham.

Rizky yang sudah paham betul kalau syifa sudah bosan pun segera pamit kepada temannya.

"bro balik duluan ya!"ucap rizky sambil tos ala-ala perpisahan

"cepet amat ky."ujar salah satu teman rizky, membuat syifa merasa tidak enak.

"kapan-kapan kumpul lagi deh."jawab rizky sungkan.

***

Saat di mobil syifa hanya diam, sungguh ia merasa tidak enak dengan rizky dan teman-temannya. Namun apalah bisa jujur bahwa dirinya sangat bosan.

"sayang, kamu kenapa?"

Syifa menoleh kearah rizky yang sedang menyetir.
"kak aku jadi gaenak deh sama teman-teman kak rizky, karena aku kak Rizky dan teman kak rizky gabisa lama kumpulnya."

"kenapa harus gaenakan si sayang? Lagian kamu kalau bosan bilang dong syif sama aku jangan diem aja, kan jadi aku yang gaenak sama kamu. Kamu ganyaman tadi?"

"nyaman, tapi gatau kenapa aku merasa bosan aja. Seharusnya tadi aku pulang naik taxi aja kak biar kaka bisa kumpul sama teman kaka lagi."

Syifa selau menyalahkan dirinya, merasa tidak enakan atau apalah. Rizky tidak suka itu, karena itu rizky merasa menjadi laki-laki yang jarang peka.

"engga sayang apaansi, kamu pergi sama aku pulang juga harus sama aku. Udah pokoknya kamu jangan nyalahin diri kamu ya? Aku gasuka itu."

"maaf..."

Rizky tersenyum mendapati syifa yang menggemaskan dengan kata maaf nya. Lalu rizky pun menarik kepala syifa untuk bersandar di sisi tangan kirinya.

Tempat ternyaman Syifa, membuat syifa tenang dan merasa ngantuk. Tanpa ada suara lagi yang keluar dari mulut mungil syifa, rizky melihatnya ternyata syifa tidur.

"secepat itu kamu tidur sayang, i love you."

"i love you to kak rizky!"jawab syifa, rizky ternganga saat mengetahui syifa pura-pura tidur. Syifa pun tertawa.

-happy reading-

OurLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang