"Dan saat ini aku berhenti untuk peduli dengan perasaan yang tidak pernah dihargai."
-NovalAdrian-
.
.
.
Happy Reading❣
Budayakan vote dan comment ya😚* * *
"Gaes kantin yuk?" ajak Fay pada kedua temannya—Dara dan Agita yang masih membereskan alat tulis dan buku tulis.
Keadaan kelas terlihat sepi, hanya ada beberapa siswi yang sedang makan di kelas karena saat ini sedang jam istirahat.
"Gue kayanya ga ke kantin Fay," ucap Agita membuat kening Fay berkerut.
"Loh kenapa?"
"Emm— gue tadi disuruh Bu Istuti ke perpus belajar soal olim," alibi gadis itu, padahal bukan hari ini iya akan belajar soal olimpiade tapi setelah ulangan akhir semester.
Memang Agita sewaktu kelas 10 terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti OSK Ekonomi dan berhasil meraih juara empat Se-Jakarta Selatan. Walaupun juara empat, Agita juga dipilih kembali oleh Bu Istuti—guru ekonomi supaya terpilih menjadi tiga terbaik dalam Olimpiade Sains Provinsi.
"Lah tapi kan besok senin udah ujian, yakali masih belajar soal olim, Git?" Secara logika Fay memang tidak cerdas dalam pelajaran tapi gadis itu pandai jika ia sedang dibohongi.
"Enghh—bukan belajar sih, tapi Bu Istuti mau bagiin soal olim buat belajar selama liburan semester hehe..." Agita tercengir untuk menutupi rasa takutnya walau kali ini Agita tidak berbohong.
"Ga enak amat sih liburan semester masih aja belajar." Fay bergerutu, memang ribet jadi manusia pintar, ada saja kata belajar setiap harinya.
"Iya, yaudah gue pergi dulu ya, bye!"
Setelah kepergian Agita ke perpus, Dara ikut membeo, "oh ya Fay, gue juga ga bisa nih ke kantin bareng lo, ada kumpulan OSIS, mau bahas soal pensi katanya diundur jadi hari senin." Dara memasang wajah melasnya agar Fay memperbolehkan.
"Yaudah sana-sana, tinggalin aja gue sendirian," kesal Fay. Dara hanya meminta maaf lalu pergi juga meninggalkan gadis iti di depan kelas.
Mendengar gosipan teman-teman sekelas, Darabdan Agita baru paham bahwa bukan Risa yang mencontek pekerjaan orang lain tapi Fay yang berulah supaya Risa tidak mendapatkan nilai ulangan harian sejarah itu.
* * *
Kelas XI IPA 1, banyak yang bilang isi kelasnya anak-anak pinter, alim berkacamata tapi tidak bagi kelas yang ditempati Noval. Walaupun banyak anak pinter dan berkacamata kelas tersebut bahkan tidak terbilang alim, kata-kata kotor seringkali diucap oleh anak-anak IPA tersebut apalagi jika sudah mata pelajaran bab reproduksi mungkin para adam langsung senang.
"Yon abis istirahat ga ada mata pelajaran lagi kan, langsung beres-beres kelas?" seru Azil pada Dion yang baru saja mengeluarkan ponselnya setelah Bu Rita—guru matematika itu keluar.
"Ga ada," balas Dion datar.
Azil memperhatikan Dion yang diam sedari bergosip tadi sampai sekarang. "Lo kenapa, Yon? Belom makan? Yaampun lemes gitu kek orang ga dikasih makan."
"Gapapa."
Noval yang tidak ingin kelihatan sedih akibat gosip tadi pagi di hadapan teman-temannya segera membalikkan tubuhnya setelah mendengar tuturan Azil. "Yaudah ayok dah makan, laper nih gue."
"Ayok dah," ucap Azil antusias.
Noval melirik teman sebangkunya. "Eh Rel, kantin ga?" kata Noval pada Farel yang masih mengotak-ngatik ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSED HEART (COMPLETED)
Teen Fiction#3 SMA (05/06/2022) Clarissa Anindya, gadis pintar, pendiam dan keras yang selalu menutup hati kepada semua lelaki. Salah satunya Noval Adrian, laki-laki tengil, humoris, dan punya hobi cari masalah dengan guru. Dengan penuh perjuangan Noval tidak...