5. Bahagia

24 3 0
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi

*kring kring*

"frey, gue pulang duluan ya." sherina memasukkan buku-buku kedalam tasnya.

"iya naa, hati hati ya."

"lo ga pulang frey?"

"gue piket dulu na."

"oh yaudah, gue duluan ya." sherina melambaikan tangannya.

"hati-hati ya na." freya tersenyum.

Freya membersihkan kelasnya bersama teman piketnya yang lain.

"frey, dicariin sama arga tuh di depan." kata Dina, teman sekelasnya.

"oh oke, makasih ya, Din."

"sama-sama, frey."

Lalu, Freya meninggalkan kelasnya dan menghampiri arga di lapangan.

"gaa, sorry ya gue lama, gue abis piket tadi." Freya hanya nyengir.

"gak apa-apa, frey. Ayo pulang." Arga menggandeng tangan freya.

Mereka menuju parkiran.

"Arga." Freya menengok ke arah Arga.

"kenapa frey?"

"lo gajadi ngajak gue pergi?"

"jadi kok, tadi gue juga udah izin ke mama lo, mau bawa lo jalan-jalan." arga sambil menaiki motornya.

"oh oke deh." freya menaiki motor arga.

Lalu, mereka pergi meninggalkan sekolah. Dan mereka sampai di sebuah tempat yang sangat indah. Ada sebuah danau, rumah pohon, ayunan, ring basket dan sebuah villa kecil.

"tumben ga, ngajak gue kesini." freya tersenyum. Freya sangat rindu dengan tempat ini, tempat yang menyimpan sejuta kenangan di dalamnya.

"gue tau lo kangen kan kesini." arga terkekeh pelan.

"banget." freya melebarkan senyumnya.

Lalu, arga mengacak rambut freya dengan gemas.

"dasar tuman." freya memukul pelan lengan arga.

Arga hanya terkekeh.

"alvaa, main ayunan yukk, lo dorongin gue tapi jangan kenceng-kenceng." ajak freya.

"siap ibu boss, laksanakan." arga pura-pura hormat kepada freya.

Freya hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Alva!"

"kenapa frey?"

"ke rumah pohon yuk!" ajak freya

"ini udah sore frey, gue mau ajak lo makan. Besok kita kesini lagi deh." rayu arga

"yahhh, besok gue gabisa. gue mau kerumah clarissa."

"ya udah, kapan-kapan kesini lagi kan bisa."

"apaan! lo aja sibuk terus." jawab freya kesal

"gue janji deh, ga php lagi ke lo. luangin waktu buat lo." arga tersenyum.

"alah boong. janji itu cuma kalimat penenang, gue ga bakal percaya kalo lo ga buktiin ke gue."

"gue janji bakal buktiin ke lo freya shareen grizelle." arga mencubit pipi freya dengan gemas.

"aw sakit tau."

"abis lo gemesin."

"dari lahir kali." freya menjulurkan lidahnya pada arga.

"serah lo deh beb." arga mengacak rambut freya.

"ayo cari makan, katanya mau ngajak gue makan. laper nih." freya sambil memegang perutnya.

"ayo." arga sambil merangkul freya menuju motornya.

Lalu, mereka makan di salah satu restoran terkenal di Jakarta. Setelah selesai makan, arga mengantar freya pulang kerumahnya.

"makasih ya frey buat hari ini." arga tersenyum tulus.

"idih, kenapa lo? tumben bilang makasih ke gue." freya tertawa kencang.

"emang ga boleh?"

"hmm, boleh sih, tapi ya aneh aja."

"mulai sekarang, lo biasain ya, biar ga aneh."

"udah ah, gue masuk dulu ya, banyak pr soalnya."

"kalo ada yang ga bisa tanya gue aja." tawar arga

"itu sih udah pastii." freya terkekeh pelan.

"ya udah, bye frey. besok pagi gue jemput. jangan telat."

"siap kapten." freya tersenyum dan masuk ke dalam rumahnya. Dan arga pun meninggalkan rumah freya.

Freya masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang sangat bahagia dan senyuman nya pun tidak luntur dari wajahnya.

Arga'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang