Bukan Daniel namanya kalau tidak membuat masalah.Gue dan Han Gyul hari ini terpaksa harus izin pulang lebih awal karena mendapat panggilan dari kantor polisi pusat. Ah, sebenarnya hanya gue saja yang izin pulang lebih awal, sedangkan Han Gyul... tau sendiri. Dia titisan kakaknya, sudah pasti ia langsung membolos tanpa minta izin dari sekolah.
Sepanjang jalan gue dan Han Gyul sibuk menerka kelakuan apa lagi yang di lakukan Daniel sampai ia harus kembali berurusan dengan pihak berwenang, polisi.
Padahal belum genap 3 hari lalu ia tertangkap razia balap liar dan harus ditahan semalaman di kantor polisi. Sekarang ia sudah harus kembali ke tempat itu lagi dengan kasus yang berbeda.
"Hhh... kapan coba itu anak kapoknya." Keluh gue di perjalanan menuju kantor polisi.
"Biarin aja dia kaya gitu terus, malah seru kok." tukas Han Gyul di balik kemudinya.
Gue menatap Han Gyul.
"Seru dari mananya goblok," maki gue.
"Ya seru aja. Gue besok mau coba,"
Kan.. kan.
Ini anak bisa rusak beneran lama-lama kalau ngikutin kelakuan Daniel terus."Han.."
"Nggak usah ceramahin gue lagi Sungra cantiiikk..." Ujar Han Gyul memotong ucapan gue yang belum kelar.
"Gue tau kok. Lo pasti mau nyeramahin gue lagi kan? 'Han Gyul.. Daniel itu nggak bener. Jangan di contoh'. Itu kan yang mau lo katain ke gue?"
Oke, gue nyerah. Belom jadi ngomong aja dia udah tau apa yang mau gue ucapin ke dia.
"Aish.. intinya jangan contoh Daniel!" Ucap gue kesal.
"Kalo lo mau jadi pacar gue, gue nggak bakal contoh Daniel lagi." Ucapnya tanpa ada beban sedikitpun.
Gue menoleh ke arah Han Gyul. Dia terlihat sangat santai dengan ucapannya barusan. Ayolah, lo bisa sesantai itu. Tapi gue enggak!
Gue udah mati-matian mendam perasaan gue ke elo kenapa lo malah porak-porandakan lagi perasaan gue dengan perkataan yang mungkin buat lo cuma candaan Han..
👟👟👟
Sesampainya di kantor polisi pusat, gue dan Han Gyul sudah mendapati keberadaan Ayah Han Gyul dan Daniel di sana.
Gue bisa liat dengan jelas bagaimana Daniel menyambut kedatangan Ayahnya disana.
Dia menyambutnya dengan tatapan benci, bahkan ia langsung memalingkan wajahnya dengan malas saat ayahnya berdiri di sampingnya untuk mendengarkan penuturan Polisi tentang kasus yang menjerat Daniel kali ini.
Samar-samar dari kursi tamu yang tengah gue duduki dengan Han Gyul ini, gue bisa sedikit mendengar percakapan antara Polisi dengan Ayah Daniel.
Polisi itu bilang Daniel ugal-ugalan di jalan raya. Selain ugal-ugalan Daniel juga menerobos lampu merah, bahkan dia juga mengemudi dengan keadaan setengah sadar karna di bawah pengaruh alkohol. Akibatnya ada seorang korban yang harus segera di larikan kerumah sakit karna motor yang ia kendarai terserempet mobil Daniel yang mengemudi dengan kecepatan penuh.
Gue menunduk lemas dengan menghela napas kasar.
"Terimakasih atas kerja samanya. Saya akan memberi dia pelajaran supaya tidak mengulangi kesalahannya lagi," Ujar Ayah Daniel pada pak polisi setelah Daniel dibebaskan dengan tebusan sejumlah uang yang dibayarkan Ayah Daniel kepada aparat kepolisian.
Gue dan Han Gyul segera mengikuti Daniel yang di seret paksa untuk keluar dari kantor polisi oleh dua pengawal Ayahnya.
BRAAK
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Bipolar? | Daniel.K
Teen Fiction"Lo nggak usah ikut-ikut gue. Cukup gue aja yang rusak, lo jangan." -Kang Daniel. "Lo abang gue. Kalo lo bangsat gue harus ikut bangsat." -Lee Han Gyul. ⓒ2019. Lukhey_