Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang di tandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa kebahagiaan (mania) dan kesedihan (despresi) yang terjadi dengan tiba-tiba secara berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti. Dan medis menyebutnya dengan istilah manic despressive.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (low high). Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrim dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Bipolar. Ya, sebagai pemula gue menggambarkan bipolar seperti yang gue katakan tadi. Sejauh ini gue belum bisa menyematkan istilah bipolar sebagai gangguan yang di derita Daniel.
Gue perlu terjun langsung ke lapangan, atau istilah umumnya berhadapan langsung dengan si penderita.
Kemaren gue emang sempet keluar sama Daniel sampai larut malam, sampai bang Chanyeol nyeramahin gue ini lah itu lah, atau apalah itu karena gue telat pulang.
Tapi, jujur kemaren gue nggak banyak bicara sama Daniel. Karena gue lebih milih diem dan menanggapi perkataan Daniel seadanya saja.
"Minum," Lamunan gue buyar ketika Daniel menyodorkan gelas plastik yang berisi minuman ke gue.
Ya. Gue tidak menunda-nunda observasi gue lagi,
Daniel ada bersama dengan gue sekarang. Di rooftop sekolah SMA Daniel yang juga SMA gue ini.
Gue melirik gelas yang di sodorkan Daniel.
"Gue nggak minum alkohol Niel," tolak gue dengan mendorong gelas plastik yang Daniel sodorkan.
"Ck, dikit aja." Sodornya kembali.
"Gue nggak minum Daniel..." gue kembali mendorong gelas itu.
"Gue tau lo nggak pernah minum ginian. Makanya cobain dulu,"
"Nih minum dulu aaa.." Daniel mengapit leher gue dengan lengannya dan memaksa gue menegak minuman keras itu.
"Aarrghh.. uhuk uhuk.. " Gue bergidik merinding saat minuman itu menerobos tenggorokan gue. Bahkan gue sampai terbatuk-batuk karena asing dengan rasanya yang aneh.
Pait anjir !!!
"AHAHAHAHA..."
Sudah gue tebak.
Daniel tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi jijik sekaligus kepahitan yang jelas terpampang di wajah gue. Apalagi saat gue mulai terbatuk-batuk, ia tertawa sampai tertidur dari posisinya yang tadi duduk di samping gue.
Shit! Seneng banget ya lo liat gue tersiksa.
Gue terus menatapnya yang terpingkal dengan posisi yang masih berbaring di lantai roftoop. Sampai akhirnya tawanya berhenti saat menyadari tatapan gue yang dari tadi hanya tertuju padanya.
"Ehem," dehemnya sembari kembali duduk ke posisi semula. Di samping gue.
"Udah, gue diem nih udahan. Biasa aja liatnya," ujarnya dengan menutupi mata gue dengan telapak tangannya. Supaya gue berhenti menatapnya.
"Pait," kata gue.
"Iya, pait. Yang manis itu lo." Ujarnya dengan mencubit pipi gue.
"Sepait itu rasanya." Gue melepas cubitan tangan Daniel di pipi gue.
"Kenapa itu bisa jadi minuman wajib lo selama ini?" Lanjut gue heran.
Daniel tersenyum tipis.
Ia kembali meraih botol alkohol di depannya dan menegaknya sebelum menjawab pertanyaan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Bipolar? | Daniel.K
Fiksi Remaja"Lo nggak usah ikut-ikut gue. Cukup gue aja yang rusak, lo jangan." -Kang Daniel. "Lo abang gue. Kalo lo bangsat gue harus ikut bangsat." -Lee Han Gyul. ⓒ2019. Lukhey_