#HeartBeat 3

107 11 0
                                    

🥁

Lebih dari 10 milyar wanita, untuk bertemu denganmu. Aku senang pada akhirnya kita dipertemukan dengan cara yang sederhana.

Magenta Jamaika

🥁

" ya, hujan? "

Genta menoleh, tatapan itu terlihat teduh, kala mendengar suara keluhan yang keluar dari bibir mungil Lovena. Gadis itu mendesah lelah pada langit gelap yang membentang diatas sana,  karna sejak kemaren sore tak menampakkan akan berhenti. Keduanya baru saja sampai di parkiran setelah Genta dengan berani menjemput Lovena untuk pergi kuliah bersama. Tentu saja, Lovena dibuat kaget bukan main, melihat Genta berada dirumahnya, jam 8 pagi tadi.

Lebih mengagetkan lagi ketika Genta melepas jaket denimnya yang ia pakai untuk menutupi kaos polos berwarna abu-abunya dan menyampirkan di kedua bahu Lovena, gadis itu lagi - lagi terpekik kaget.  " ke - Ken - kenapa? "

" pakai ini dulu, ini tampyas, airnya jatuh kena bajumu, aku akan pinjam payung, seingatku ada payung di lobby. Kau bisa menunggunya disini kan? "

Lovena seketika terkejut,

" lalu bagaimana dengan kakak? " bisa dilihat senyum itu merekah begitu saja, kala Genta secara spontan mengacak gemas rambut Lovena, dan merapihkannya kembali.

" jangan khawatir, tunggu disini saja, jangan kemana-mana. Okey. "

Genta berlari dibawah hujan, menuju lobby utama TAC , yang membuat Lovena tertegun begitu saja. rasanya jantungnya membuncah begitu saja, aliran darahnya berdesir tak karuan, jika keadaan seperti ini terus , ia bisa dipastikan gila, karna terus tersenyum dan tertawa, astaga ia baper dengan semua sikap Genta.

Tak berselang lama, Genta kembali dengan payung merah yang dibawanya, kaos yang dipakainya basah begitu saja, karna tadi ia berlari. 

" kakak basah? " seru Lovena, melihat kaos yang dipakai Genta, terlihat. Genta membersihkan bulir-bulir air yang mengenai bajunya.

" enggak apa, yang penting kamu  enggak kebasahan. Ya sudah, ayo katamu ada kelas pagi ini kan. " ajak Genta pada Lovena, keduanya berjalan dibawah payung bersama, bisa dilihat reaksi orang-orang yang melihat keduanya. Dari gumaman kecil sampai histeris karna idola mereka beradegan romantis dibawah guyuran hujan pagi ini.

Lovena menyadari itu, tapi tak mampu menutupi wajahnya yang sepertinya sudah memerah sejak tadi, serta detak jantung yang tak karuan. Entah, sejak kapan Genta membuka hatinya untuk gadis itu, ia tampak berbeda. Seperti dua orang yang bertolak belakang, ia lebih manis, peka dan juga romantis. Membuat orang disekelilingnya terlihat kebingungan, sekaligus heran apa yang membuat pria itu berubah sejauh ini.

•••••

Seperti siang dilain hari, Lovena sedang berada dikantin bersama Ibel sahabatnya. Keduanya terlihat menikmati makan siang bersama, setelah kelas selesai, sedangkan Genta berada disudut berbeda bersama Arga dan juga yang lain. Tampak gugup dengan apa yang akan ia lakukan hari ini.

" sumpah deg - degan ini, jantung gue mau copot rasanya. " Genta tampak mengatur nafasnya berulang kali, menenangkan detak jantung yang berdetak tak karuan, sedangkan teman - teman Genta, Arga dan anggota Heartbeat yang lain, terlihat menikmati suasana hari itu.

Jarang sekali, melihat ekspresi wajah cuek Genta, yang terlihat gugup.

" santai aja, bro kayak mau ketemu mama mertua, baru anaknya ini. Belum indukkannya. " celetuk Brian seakan memberi semangat pada Genta, beberapa kali ia meneguk air putih dalam botol kemasan.

The Lucky One ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang