Brak!!
Suara gebrakan tas yang mengenai bagian ujung kasurku menggema di seluruh kamar. Aku menghempaskan tubuhku dengan leluasa di atas ranjang.
"Akhirnyaaaa, tidur dirumah lagiii!!" Ujarku sambil berguling kesana kemari di atas kasur. Setelah gak nemu kasur selama beberapa hari saat acara pengukuhan, asli deh ini rasanya jadi kayak salah satu keajaiban dunia, hehe.
Aku memandang langit-langit kamar sambil menerawang. Merasakan setiap denyutan otot yang semakin dirasa terasa semakin nyata. Yaelah, bilang pegel aja susah amat sih lan. Pegel gaes, pegelll.
Tiba-tiba aku teringat rara. Pasti dia sekarang lagi nyakar-nyakar dinding pake gigi karena aku belum ada cerita ke dia soal pengukuhan kali ini. Buru-buru aku menggeledah isi tas untuk mencari hp.
"Nah, ini dia!" Aku kembali membaringkan diri di kasur dan menyalakan data seluler.
Notif chat mulai berkokok tak tentu arah. Dih, ayam kali ah berkokok. Wkwk
Rarababizeyengkoh
WOYYYYYY ANYINGGGGGG (98)
GHIBAH 4LYFE
Salmah : Emg yah tu anak rada aneh (302)
ESBEHA
ka dinda : hati-hati dijalan ya dik adik.. (23)
Aji yg baik hati
Kapan balik??(3)
Mikaelalalalalalalaaaaa
Iya ntar kalo udh kelar (1)
Aku membuka chat rara.
WOYYYYYY ANYINGGGGGG
08:12
Hallo zheyeng😗
17:44
Lama amat sih kek perasaan doi yg tak kunjung ada utkku😤
17:46
Baru balik tau, capek bet
17:46
Buruan cerita >.<
17:47
besok deh, kamu main aja kerumah :v
27:48
Ish! Yauda deh😒
17.50
Kemudian aku membuka chat dari aji.
Kapan balik?
Yesterday. 15:06
Ji, sorry gak bales. Baru aja nyampe rmh😢
17:52
Aji tidak membalas. Ish! Pasti lagi main game deh itu anak, kebiasaan! Dari jaman alay sampe jaman ini makanannya game mulu. Aku jadi ingat pertama kali kenal aji. Malu-maluin banget ish.
*flashback on*
"Heh! Jaket gw tuh ngapain seenaknya aja!" teriak nya tepat di depan wajahku.
Wajahku merah padam menahan kesal karena perkataannya.
"Maaf, aku nggak tau itu punya kamu. Aku lagi kepepet banget soalnya.." ujarku menunduk.
Aku melepaskan jaket cowok itu perlahan dengan satu tangan dan tangan lainnya menutupi bagian rok belakangku. Aku hampir menangis. Gak! Gak boleh nangis lan!
"Lo kenapa sih?!" Ujar nya dengan raut wajah kesal.
"Sorry.." ujarku sambil mengembalikan jaketnya dan berbalik pergi dengan tergesa-gesa mencari toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted
RomanceRintik hujan Desember membanjiri kenangan. Menggenang bersama ingatan kerinduan. Kusesap kopi nelangsa di depan jendela, bersama udara dingin yang kupilin bersama doa. Aku berbicara pada senja, "Hei, sedang apa? Sudah dengar suara hujan belum? Disa...
