Let's Not Fall In Love [√]

✿ 𝓗𝓪𝓹𝓳𝓮𝓸𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷 ✿

◦•●◉✿ 𝐿𝑒𝓉'𝓈 𝒩𝑜𝓉 𝐹𝒶𝓁𝓁 𝐼𝓃 𝐿𝑜𝓋𝑒 ✿◉●•◦

SYUTING untuk adegan terakhir di Gangwon-do sudah selesai dilaksanakan sekitar dua jam yang lalu, para kru juga sudah mengemasi banyak barang-barang syuting untuk dibawa kembali ke rumah produksi. Seongwu juga sedang memasukkan barang-barangnya lagi ke dalam koper yang dibawanya untuk kembali ke Seoul sesegera mungkin.

Daniel sudah kembali lebih dahulu karena ia memiliki sebuah jadwal yang telah dimilikinya. Seongwu yang memang tidak memiliki kesibukan selama melakukan syuting mengemasi kopernya sambil bersenandung, lagu milik salah satu girlband paling popular di Korea yaitu BlackPink yang berjudul Whistle memenuhi kamar hotelnya.

Hanya butuh waktu setengah jam sampai seluruh barang Seongwu masuk ke dalam kopernya dan hanya tinggal menunggu waktu staff-nya juga siap sepertinya. Seongwu mendapatkan pesan dari Kuanlin adiknya yang mengatakan kalau Ibunya sudah lebih baik keadaannya, sehingga Seongwu tidak perlu merasa khawatir lagi. Namun Kuanlin mengungkapkan kalau Ibunya ingin melihat Seongwu apabila ia sudah selesai dengan jadwalnya ada baiknya Seongwu kembali ke rumahnya.

Sejujurnya Seongwu memang khawatir dengan keadaan Ibunya, namun ia benar-benar sedang tidak ingin berurusan dengan tuntutan dari orangtuanya akan pencapaian-pencapaian lain, sebenarnya orangtuanya tidak seburuk itu. Namun Seongwu sedang tidak dalam keadaan di mana ia bisa menerima segala hal dalam keadaan kepala dingin saat ini. Ada banyak hal yang sekarang menjadi beban pikiran Seongwu, terutama Daniel yang terus saja muncul di pikirannya dengan situasi dan perasaan yang berbeda dari biasanya.

Tanpa sadar Seongwu menghela napas lagi dan lagi. Entah kenapa ia jadi sering sekali melakukannya, benar-benar tidak dimengerti. Rasanya ia merasa konyol dengan perubahan yang ada saat ini, bukan apa-apa jika ia dan Daniel hanya memiliki niat untuk berteman saja. Tapi bagi Seongwu sendiri, ia yakin kalau dirinya menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar berbaikan.

"Oppa, apa kau sudah selesai?" suara Yoojung dari luar membuat Seongwu mendongkak.

"Sudah, apa kita akan langsung berangkat?" tanya Seongwu sambil membuka pintu kamarnya.

"Iya, Lee datang untuk menjemput kita."

Seongwu mengangguk lalu menyeret koper miliknya keluar, Yoojung-pun menyeret koper miliknya. Keduanya berjalan beriringan menuju ke lift. Seongwu berpamitan pada beberapa orang yang ditemuinya tanpa sengaja saat menuju ke arah lobi hotel, mobil van hitam yang biasa digunakan oleh Seongwu dalam aktivitas sehari-harinya terlihat sudah terparkir dengan apik di bagian pintu depan. Lee berdiri di depan pintu masuk penumpang bagian belakang dengan memakai jaket tebal dan pipi yang memerah.

Tanpa sadar Seongwu tertawa melihat bagaimana Lee bisa terlihat sangat menggemaskan saat ini di depannya. Lee membantu Seongwu menaruh barangnya di bagian bagasi dan mempersilahkan Seongwu untuk masuk ke dalam mobil, perjalanan kembali ke Seoul diisi oleh Seongwu dengan melanjutkan tidur. Beberapa kali Seongwu dapat mendengar Yoojung yang memberikan banyak cerita kepada Lee yang selama ini tidak berada di sisi Seongwu selama syuting.