✿ 𝓖𝓪𝓶𝓮 𝓞𝓿𝓮𝓻 ✿

684 121 19
                                    

◦•●◉✿ 𝐿𝑒𝓉'𝓈 𝒩𝑜𝓉 𝐹𝒶𝓁𝓁 𝐼𝓃 𝐿𝑜𝓋𝑒 ✿◉●•◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◦•●◉✿ 𝐿𝑒𝓉'𝓈 𝒩𝑜𝓉 𝐹𝒶𝓁𝓁 𝐼𝓃 𝐿𝑜𝓋𝑒 ✿◉●•◦

SEONGWU tersenyum, ini adalah hari terakhir syuting dilakukan. Seluruh rangkaian melelahkan itu akhirnya selesai, yang tersisa hanyalah masa promosi. Seongwu memang sudah menanda tangani tiga acara talkshow yang akan dihadirinya minggu depan, sedikit terburu-buru namun Seongwu ingin mengakhirinya sesegera mungkin.

Para staff hendak mengadakan sebuah acara makan malam terakhir untuk merayakan syuting yang telah selesai dilaksanakan. Sejujurnya Seongwu ingin segera kembali sebisa mungkin, akan tetapi melihat bagaimana Produser dan Sutradara yang terus membujuknya―ia akhirnya menyanggupi ajakan itu dan menghubungi Kuanlin untuk ikut bergabung dengannya dalam acara makan malam sebelum mereka kembali ke apartemen bersama.

Daniel yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Seongwu beberapa kali hendak menghampirinya, mereka hampir tidak pernah berbincang saat kamera dimatikan. Seongwu juga terlihat menghindarinya dan Wonwoo yang berada di dekatnya selama ini membuat Daniel semakin sulit untuk berbicara empat mata dengannya.

Beberapa kali Daniel tanpa sadar menghela napas kasar, hal itu disadari oleh manager yang menemaninya. Daniel memang beberapa kali bertanya apa Seongwu datang ke agensi atau tidak, namun entah semesta yang mendukung atau ada faktor lain yang membuat mereka tidak pernah bertemu kecuali di lokasi syuting. Dan beruntunglah Seongwu karena ia memiliki teman sepeka Wonwoo dan Moonbin yang tidak pernah membiarkannya sendiri, juga jangan lupakan Yoojung yang selalu muncul di waktu yang tepat untuk membawa Seongwu menjauhi Daniel secepat mungkin dan sejauh mungkin.

"Apa kau sudah bisa berbicara dengannya?" tanya Manager Daniel sambil membereskan barang-barang.

"Belum Hyung, ini membuatku frustasi. Aku benar-benar tidak suka dengan perasaan seperti ini," dumel Daniel.

"Kenapa tidak menelefon atau mengiriminya pesan?"

"Hyung, kalau ia menjawab setiap panggilan atau pesan yang aku kirimkan ... aku tidak mungkin jadi segila ini."

Manager Daniel hanya bisa meringis karena tahu, Daniel tidak memiliki mental selemah itu untuk dibuat sampai seperti ini. Tidak mau membuang waktu, akhirnya mereka bergerak keluar dari ruang ganti. Makan malam kali ini akan dilakukan di salah satu restoran Jepang yang berada di Gangnam, tempat itu terkenal karena sake-nya yang enak juga udon-nya yang memiliki kuah yang begitu kaya rasa.

Saat mereka berada di restoran yang dituju, sosok Kuanlin terlihat mencolok karena ia yang berdiri di sisi mobil sedan hitam dengan setelan jas bermotif garis dengan warna abu-abu juga kacamata hitam membuatnya mudah dikenali. Apalagi dengan tinggi badannya yang memang menjadi poin penting dari penampilannya.

Seongwu berlari menuju ke arah Kuanlin, menggandeng tangannya sebelum masuk dan menyusul langkah beberapa staff yang sudah lebih dulu masuk ke dalam. Daniel tidak bisa berbuat banyak karena Seongwu sudah lebih dulu diapit oleh Kuanlin, mereka akhirnya masuk ke dalam restoran dan memesan ruangan lesehan yang besar. Ada sekitar empat puluh orang yang mengisi dua ruangan yang disatukan―sutradara Kim sudah begitu semangat untuk meminta seluruh menu yang ada untuk disajikan dalam jumlah yang besar dan tentu saja sake yang sangat dinantikan semua orang.

Let's Not Fall In Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang