❣ 9

63 15 4
                                    

waktu terus berjalan, begitu pula dengan mobil yang aku tumpangi.

ketika sudah dekat dengan halte 008, aku segera memfokukskan penglihatanku.

tidak ada ㅡ matahari tidak berada di sana.

pikiran negatif kembali menyambut. namun pikiran positif menutupinya.

semoga dia hanya tidak memiliki kelas di pagi ini.

mungkin sekitar 20 menit aku sampai di rumah sakit yang cukup ternama.

ayah dan ibu berjalan di depan. dapat kulihat wajah mereka yang cemas.

hey, dia masih calon, aku anakmu yang di sini dicemaskan dong.

lantai 8 ㅡ ah kenapa angkanya sama dengan halte itu.

kamar vip nomor 430. wah kecewa. tak ada namanya. padahal aku sudah penasaran.

aku dan orang tuaku masuk. kami disambut oleh calon (?) orang tuaku.

pikiranku sekarang ; bersikap positif dan sopan.

ayah dan ibu saling bercengkrama, tapi aku tidak mengetahui harus berbuat apa.

"ah, kokoro. maaf kau harus bertemu calonmu dengan keadaan yang tidak mengenakkan. temui lah. siapa tahu ia akan bangun."

aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

ya menghilangkan rasa penasaran yang ku tampung.

aku bangkit berdiri dan berjalan menuju ca- ya itulah. seketika aku membatu.

aku mendekatinya. memastikan wajahnya ㅡ walau dapat dilihat ada perban yang melekat pada wajah.






dia...






"akhirnya...aku dapat bertemu denganmu lagi...

bulan."



N.B.

YA MAAP GANTUNG HEHEHEHE ya kalo ada yg bc :)) tysm for the vote and ly <3



 ㅡ sᴜɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang