Saat sampai di rumah Nayla . Alvaro mendudukan Nayla di sofa ruang tamu. Kemudian ia langsung menuju kedapur untuk mengambil obat merah dan hansaplast .
Setelah menemukan apa yang ia cari , Alvaro kembali ke ruang tamu . Ia mendudukkan dirinya didepat lutut Nayla yang terluka .
Alvaro mengambil kapas yang sudah dicelupkan kedalam air untuk membersihkan tanah yang masih melekat diluka Nayla .
"Ssttt " ringis Nayla menahan sakit di lututnya.
Alvaro dengan telaten membersihkan luka Nayla , kemudian ia mengambil obat merah dan meneteskannya di lutut Nayla.
Setelah selesai mengobati lutut Nayla . Alvaro masih setia ditempatnya sambil menatap Nayla dalam .
Nayla yang ditatap begitupun bingung "Kenapa Al? "
"Jangan buat gue khawatir bisa?"
"Tapi kenapa ?"
"Karna gue sayang sama lo " gumam Alvaro yang nyaris tak terdengar.
"Hah ? Lo ngomong apa sih ?"
"Nay .. " ucapnya menatap mata Nayla intens sambil menggenggam tangan Nayla .
"Gue sayang sama lo , gue pengen lo jadi milik gue sepenuhnya ."
"Lo gak perlu jawab sekarang"
"Jaga diri lo , gue pulang " ucap Alvaro sambil mencium puncak kepala Nayla.
Nayla hanya diam menatap kepergian Alvaro . Ia tidak menyangka bahwa Alvaro akan menyatakan perasaannya secepat ini . Sungguh , ia bingung.
Satu sisi ia tak mau melukai perasaan orang lain . Satu sisi lagi ia tak ingin jika masa lalunya akan terulang kembali .
------
"Naylaaaa " teriak Ana saat ia memasuki pintu kelas.
"Lo gak papa kan , apa yang sakit ? Siapa yang berani lukain lo ? Bilang sama gue . " tanya Ana beruntun sambil membolak-balikkan badan Nayla.
Nayla meringis merasakan sakit di kedua lututnya yang belum sembuh .
"Lutut gue tambah sakit tau " sungut Nayla."Hehehe maap , kan gue khawatir" kekeh Ana
"Nay.. lo dicari Alex dibelakang sekolah " ucap Bella (ketua kelas)
"Oke makasih bell " ucap Nayla dengan tersenyum manis .
Bella mengagguk mengiyakan kemudian kembali ke tempat duduknya .
"Gue ke belakang dulu ya " ijinnya pada teman-temannya.
"Gue anter ya " tawar Kyla yang tak tega melihat Nayla berjalan dengan tertatih .
Nayla tersenyum menanggapinya
"Gak usah , gue bisa sendiri kok ""Sial rencana gue gagal buat nyingkirin dia " ucap seseorang dikursi paling belakang .
-----
"Kaki lo kenapa ?"
Ada sebersit rasa senang dihati Nayla , karena Alex masih menanyakan keadaannya .
"Gak papa kok , cuman jatuh aja"Alex mengangguk mengiyakan .
Saat ini mereka berdua sedang duduk dikursi panjang yang menghadap ke arah kolam .
"Gue mau jujur " ucap Alex mengawali .
"Kalo gue sayang sama lo " ucapnya sambil menatap mata Nayla intens.
Nayla kaget dengan pernyataan Alex , karna selama ini ia hanya mengaggap Alex sebagai sahabatnya tidak lebih .
"Lex.. diantara kita itu enggak ada hubungan apa-apa . Gue cuma nganggep lo sebagai sahabat gue gak lebih . " ucap Nayla menyakinkan.
" ' Diantara kita enggak ada hubungan apa-apa' kalimat itu yang selalu lo ucapin . Kalimat yang susah buat gue sadar bahwa kita hanya sebatas teman . Katanya sahabat enggak bisa jadi cintakan ? Sakit! Sedekat ini raga gue , tapi enggak pernah sampai kehati lo " ucap Alex sambil memangi dadanya yang terasa nyeri .
"Gue pernah percaya kalimat ini 'Cinta yang baik tidak akan merusak hal baik' . Sedangkan sekarang , gue terjebak dalam pilihan antara dua hati dalam sebuah persahabatan. Jujur aja gue payah dalam hal memilih . Kalian berdua orang yang begitu tulus ,selalu ada bahkan tanpa gue minta . Gue tau lo baik , begitupun dia. Meski dia lebih dingin dan terkesan mengabaikan. " ucap Nayla , lalu berdiri meninggalkan Alex di belakang sekolah .
"Jika lo gak bisa nerima cinta gue . Gue siap kalo harus mundur Nay " gumam Alex sambil mengusap wajahnya kasar .
-------
"Nay .. lo kenapa ? " tanya Kyla saat melihat temannya melamun sendirian di kursi taman .
"Gue bimbang sama dua orang " ucapnya .
Kyla tau apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya yang satu ini . Ia tau bahwa kedua sahabat Nayla telah menyatakan perasaannya .
"Jangan bimbang . Perasaan kayak gini emang paling sulit .
Memilih orang yang tepat untuk dijadikan pasangan . Dengan segala pertimbangan yang ada .
Tapi coba lo lihat , perbedaan keduanya . Mana yang lebih membuat lo bahagia , membuat lo nyaman , membuat lo lebih aman .
Setelah itu , lo yang nentuin kepada siapa hati lo berlabuh ." ucap Kyla sambil menepuk bahu Nayla.
"Gue bingung . Satu sisi , gue gak mau melukai salah satu perasaan mereka . Sisi lain gue gak mau masa lalu gue terulang kembali " Nayla menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Dan gue merasa , kalo Alex itu berubah . Dia gak kayak dulu lagi " ucap Nayla.
"Dia yang berubah atau lo yang merasa dia berubah ? "tanya Kyla
Nayla menoleh kearah Kyla
"Maksud lo ? "Kyla tersenyum menanggapinya .
"Terkadang bukan orang yang berubah , tapi cara seseorang memperlakukan lo yang berubah"---------
Jangan lupa vote dan comment
Salam dari author
Stephanie NA 😙
Ig : stephn_a
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA
Teen Fiction{HIATUS} Andai aku bisa memilih biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik baik saja untuk selamanya , tapi kenyataan selalu memberi pilihan pahit antara memilih dirimu atau memilih dirinya.