《10. Pernyataan》

110 10 1
                                    

Saat sampai di rumah Nayla . Alvaro mendudukan Nayla di sofa ruang tamu. Kemudian ia langsung menuju kedapur untuk mengambil obat merah dan hansaplast .

Setelah menemukan apa yang ia cari , Alvaro kembali ke ruang tamu . Ia mendudukkan dirinya didepat lutut Nayla yang terluka .

Alvaro mengambil kapas yang sudah dicelupkan kedalam air untuk membersihkan tanah yang masih melekat diluka Nayla .

"Ssttt " ringis Nayla menahan sakit di lututnya.

Alvaro dengan telaten membersihkan luka Nayla , kemudian ia mengambil obat merah dan meneteskannya di lutut Nayla.

Setelah selesai mengobati lutut Nayla . Alvaro masih setia ditempatnya sambil menatap Nayla dalam .

Nayla yang ditatap begitupun bingung "Kenapa Al? "

"Jangan buat gue khawatir bisa?"

"Tapi kenapa ?"

"Karna gue sayang sama lo " gumam Alvaro yang nyaris tak terdengar.

"Hah ? Lo ngomong apa sih ?"

"Nay .. " ucapnya menatap mata Nayla intens sambil menggenggam tangan Nayla .

"Gue sayang sama lo , gue pengen lo jadi milik gue sepenuhnya ."

"Lo gak perlu jawab sekarang"

"Jaga diri lo , gue pulang " ucap Alvaro sambil mencium puncak kepala Nayla.

Nayla hanya diam menatap kepergian Alvaro . Ia tidak menyangka bahwa Alvaro akan menyatakan perasaannya secepat ini . Sungguh , ia bingung.

Satu sisi ia tak mau melukai perasaan orang lain . Satu sisi lagi ia tak ingin jika masa lalunya akan terulang kembali .

------

"Naylaaaa " teriak Ana saat ia memasuki pintu kelas.

"Lo gak papa kan , apa yang sakit ? Siapa yang berani lukain lo ? Bilang sama gue . " tanya Ana beruntun sambil membolak-balikkan badan Nayla.

Nayla meringis merasakan sakit di kedua lututnya yang belum sembuh .
"Lutut gue tambah sakit tau " sungut Nayla.

"Hehehe maap , kan gue khawatir" kekeh Ana

"Nay.. lo dicari Alex dibelakang sekolah " ucap Bella (ketua kelas)

"Oke makasih bell " ucap Nayla dengan tersenyum manis .

Bella mengagguk mengiyakan kemudian kembali ke tempat duduknya .

"Gue ke belakang dulu ya " ijinnya pada teman-temannya.

"Gue anter ya " tawar Kyla yang tak tega melihat Nayla berjalan dengan tertatih .

Nayla tersenyum menanggapinya
"Gak usah , gue bisa sendiri kok "

"Sial rencana gue gagal buat nyingkirin dia " ucap seseorang dikursi paling belakang .

-----

"Kaki lo kenapa ?"

Ada sebersit rasa senang dihati Nayla , karena Alex masih menanyakan keadaannya .
"Gak papa kok , cuman jatuh aja"

Alex mengangguk mengiyakan .

Saat ini mereka berdua sedang duduk dikursi panjang yang menghadap ke arah kolam .

"Gue mau jujur " ucap Alex mengawali .

"Kalo gue sayang sama lo " ucapnya sambil menatap mata Nayla intens.

Nayla kaget dengan pernyataan Alex , karna selama ini ia hanya mengaggap Alex sebagai sahabatnya tidak lebih .

"Lex.. diantara kita itu enggak ada hubungan apa-apa . Gue cuma nganggep lo sebagai sahabat gue gak lebih . " ucap Nayla menyakinkan.

" ' Diantara kita enggak ada hubungan apa-apa' kalimat itu yang selalu lo ucapin . Kalimat yang susah buat gue sadar bahwa kita hanya sebatas teman . Katanya sahabat enggak bisa jadi cintakan ? Sakit! Sedekat ini raga gue , tapi enggak pernah sampai kehati lo " ucap Alex sambil memangi dadanya yang terasa nyeri .

"Gue pernah percaya kalimat ini 'Cinta yang baik tidak akan merusak hal baik' . Sedangkan sekarang , gue terjebak dalam pilihan antara dua hati dalam sebuah persahabatan. Jujur aja gue payah dalam hal memilih . Kalian berdua orang yang begitu tulus ,selalu ada bahkan tanpa gue minta . Gue tau lo baik , begitupun dia. Meski dia lebih dingin dan terkesan mengabaikan. " ucap Nayla , lalu berdiri meninggalkan Alex di belakang sekolah .

"Jika lo gak bisa nerima cinta gue . Gue siap kalo harus mundur Nay " gumam Alex sambil mengusap wajahnya kasar .

-------

"Nay .. lo kenapa ? " tanya Kyla saat melihat temannya melamun sendirian di kursi taman .

"Gue bimbang sama dua orang " ucapnya .

Kyla tau apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya yang satu ini . Ia tau bahwa kedua sahabat Nayla telah menyatakan perasaannya .

"Jangan bimbang . Perasaan kayak gini emang paling sulit .

Memilih orang yang tepat untuk dijadikan pasangan . Dengan segala pertimbangan yang ada .

Tapi coba lo lihat , perbedaan keduanya . Mana yang lebih membuat lo bahagia , membuat lo nyaman , membuat lo lebih aman .

Setelah itu , lo yang nentuin kepada siapa hati lo berlabuh ." ucap Kyla sambil menepuk bahu Nayla.

"Gue bingung . Satu sisi , gue gak mau melukai salah satu perasaan mereka . Sisi lain gue gak mau masa lalu gue terulang kembali " Nayla menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Dan gue merasa , kalo Alex itu berubah . Dia gak kayak dulu lagi " ucap Nayla.

"Dia yang berubah atau lo yang merasa dia berubah ? "tanya Kyla

Nayla menoleh kearah Kyla
"Maksud lo ? "

Kyla tersenyum menanggapinya .
"Terkadang bukan orang yang berubah , tapi cara seseorang memperlakukan lo yang berubah"

---------

Jangan lupa vote dan comment

Salam dari author

Stephanie NA 😙

Ig : stephn_a

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang