ADYRGA [On going]

4🦋

Happy reading😊

*****

"Braninya kroyokan, situ laki apa perempuan ?!"

*****

Dirga terkejut saat ada orang yang menolongnya, orang itu telah menyelamatkan hidupnya, dan dirga semakin terkejut ketika tau bahwa orang yang menolongnya adalah perempuan dan orang itu adalah adyz.

Darpati sama terkejutnya apalagi adyz sama-sama musuhnya.

" adyz ?! Loo.." ujar darpati terpotong oleh adyz.

" kenapa kaget ya ?!! " ujar adyz dengan seringainya.

Dirga mencoba bangun dengan perlahan, ia mendekat dan membisikan sesuatu kepada adyz.

' lo ngapain kesini mereka bahaya buat lo ' bisik dirga tak meninggalkan nada dinginnya.

Ck

Adyz hanya berdecak ia tak menggubris ucapan dirga dan beralih kepada darpati.

" belum puas lo mau bikin gue mati, sekarang lo mau bunuh si cunguk ini?!! " ujar adyz dengan seringainya.

Dirga hanya memerhatikan, ia masih belum mengerti sebenarnya ada apa di antara mereka.

Sebenarnya mereka siapa sih- batin dirga.

Darpati tak habis pikir bagaimana adyz masih bisa hidup setelah ia tusuk dengan belati, sepertinya adyz memiliki sembilan nyawa, hehe memangnya adyz kucing

" alah gak usah banyak bacot lo , ayo serang mereka " ujar dirga dengan amarahnya.

Preman suruhan darpati menyerang adyz dan dirga dirga melawan 6 orang salah satunya darpati sedangkan adyz melawan 5 orang, adyz dan dirga selalu unggul karena mereka memang menguasai segala macam ilmu bela diri.

Uwiuuw wiuww eiuww wiuuww

Suara sirine polisi menghentikan aksi merek seluruh preman suruhan darpati langsung lari terbirit-birit termasuk darpati tentunya.

Sedangakan adyz hanya bersantai ria,dirga menatap adyz dengan tatapan bertanya , ada polisi tapi kenapa adyz tak melarikan diri, bahkan dirinya kini ikut-ikutan tak melarikan diri melainkan memandang adyz yang tengah mengambil nafas dalam-dalam.

" kenapa lo gak lari ada polisi bego ?!! " ujar dirga seolah bertanya tapi dengan nada dingin.

" lo yang bego, orang itu sirine di motor gua " ujar adyz memandang dirga sekilas dan berlalu pergi.

Dirga memandangi kepergian adyz dan melihat darah mengalir di tangan adyz, dirga sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan adyz.

" tangan lo luka gue obatin dulu !! " ujar dirga yang terdengar seperti perintah.

" gak perlu gue bisa sendiri ! " ujar adyz dengan nada dinginnya.

" gak ada penolakan " ujar dirga dan menarik tangan adyz menuju halte.

Memang mereka berkelahi didekat halte, dan adyz yang waktu itu berhenti karena menerima telefon dan melihat dirga tak berdaya lalu menolongnya.