Selamat untuk
EvershallForever, FredsonDragneel, dan AccanaliaWolf yang akan menjadi main cast chapter kali ini.Irene pov
Ini sudah sejam sejak kami pergi mencari salah seorang calon panglima, dan jujur saja keadaan dikelompok kami sangat canggung. Tidak ada yang ingin membuka pembicaraan, kalaupun aku buka pasti pembicaraannya berakhir dengan cepat. Gimana ini? Aku benaran gak tahu ingin bicara apa. "Irene... kemana kita pergi sebenarnya?" tanya Jason.
"Iya... kita sudah berjalan sejam," kata Thalia.
"Jujur saja aku sendiri tidak tahu, petanya tidak membantu sama sekali. Sepertinya peta ini merupakan peta bawah tanah, tapi untuk kesana kita perlu pergi ke tambang."
Mereka menatapku dengan tatapan 'apa kau serius?', "Tambang disini ada 3, dan ketiganya sudah gak berfungisi lagi," jelas Jason.
"Ya... kalau kita ingin masuk kita harus minta izin, dan tidak mungkin pemerintah mengizinkan kita," balas Thalia.
"Sudahlah... anggap saja kita bisa masuk, tapi ada kemungkinan kita tidak akan keluar selamat-selamat," jelas Jason.
"Memangnya kenapa?" tanyaku.
"Kau gak pernah menonton atau membaca berita ya.... Tambang ditutup karena banyak korban yang berjatuhan didalam tambang, dan penyebab kematiannya sangat banyak. Tertimpah batu, keracunan gas, tergigit oleh makhluk misterius, tersesat dan lain sebagainya," ujar Thalia.
Aku langsung merinding ketika Thalia berkata demikian, bagaimana cara kami bisa menemukan salah seorang panglima dong? Aku pun langsung tersadar, "Jason... kakakmu kan tahu banyak hal soal bertahan hidup apa dia memberitahumu salah sebuah cara untuk bertahan hidup di tambang?"
"Maaf... aku gak punya kakak," ujarnya.
Aku lupa total, Jason dan Daniel membenci satu sama lain. Mereka gak akan mendengarkan apa yang lainnya ucapkan, mereka seperti kucing dan tikus. Gimana ini? "Thalia... kau kan pernah ikut pramuka, seharusnya kau tahukan?"
"Iya... aku tahu beberapa trik."
"Kalau be-"
"Aku gak ingat semua trik itu lagi."
Aku langsung ingat, Thalia keluar dari pramuka karena dia sudah muak disana. Nah... gimana cara kami bisa masuk ke dalam tambang? Kalau Thalia dan Jason aku gak khawatir sih, tapi aku gak tahu caranya untuk bertahan didalam tambang. Oke... kalau memang ada yang akan jadi korban, orang itu adalah aku.
Jason pov
Kami bertiga berjalan ke tambang pertama, tambang yang menyebabkan kematian paling sedikit. "Apa kau yakin dia tinggal disini? Gak mungkin salah seorang panglima tinggal di tambang yang korban jiwanya sedikit."
"Eh...? Kalau begitu... ditabang yang lain dong."
"Apa kau yakin ditambang? Bagaimana kalau sebenarnya itu bukan ditambang?" tanyaku.
"Apa maksudmu?" tanya Irene.
"Irene... kau memegang peta terbalik," kata Thalia. Irene pun memutar petanya, dan ternyata tujuan kami bukanlah kebawah tanah melainkan keatas. "Oh tidak..." kata Irene.
"Kau beruntung kita akan ke gunung yang berada di sekitar tambang ini," kata Thalia.
"Kalau tidak pencarian kita akan lebih lama," kataku.
Kami pun berjalan kearah sebuah gunung, dan aku bisa melihat bahwa Irene sangat ketakutan. "Irene... apakah kau takut ketinggian?"
"Eh...? Tidak sih... tapi gunung ini memiliki hutan, aku takut masuk dalam hutan."
"Memangnya kenapa?" tanyaku dan Thalia.
"Ehm... bukan apa-apa, ayo kita mulai mencari si panglima."
"Dia aneh," ujar Thalia.
"Semua orang punya rahasia, bahkan kita berdua memiliki rahasia tersendiri."
"Bukan itu, dia gak tahu caranya bertahan hidup di hutan dan gunungkan?"
"Iya sih.... Oh... gawat...."
"IRENE TUNGGU!!!" teriak kami berdua.
Thalia pov
Sial... mengapa dia harus tinggal di gunung ini sih? Mengapa gak di gunung yang lain saja? Lagian Irene kok bisa menghilang tiba-tiba? Padahal dia baru berjalan beberapa menit, masa langsung hilang. Aku dan Jason kemudian berhenti di sebuah persimpangan, ada dua arah dan Jason mengambil jalur kiri.
Sejujurnya aku gak pengen ke jalur kanan, tapi apa dayaku, Jason udah lari meninggalkanku. Aku kemudian berlari sambil memfokuskan mata mencari Irene, tapi tidak peduli seberapa keras aku mencoba fokus aku selalu teringat akan kejadian 'itu'. Tenanglah Thalia... kalau kau sembrono Irene akan mengalami hal yang sama. Tenangkan dirimu, tenangkan hatimu, tenangkan emosimu, tenangkanlah semuanya dan berpikir jernilah
Aku kembali berlari, tanpa disari aku sudah berada di tepi tebing, dan aku tidak menemukan Irene sama sekali. Tiba-tiba saja aku merasakan kehadiran dibelakangku, ketika aku berbalik aku menemukan seorang gadis.
"Senang bertemu denganmu Thalia," kata gadis tersebut.
"Siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?"
"Namaku adalah Charlotte, senang bertemu denganmu."
Dia tersenyum padaku, dan aku merasakan bahwa mata dan tubuhku memberat. Tiba-tiba saja pandanganku menggelap, apa yang sebenarnya terjadi?
~TBC~
Charlotte diperankan oleh arumdini123.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend
FantasyTeman akan selalu bersama, walaupun terpisah oleh jarak yang jauh hati kita akan selalu dekat