Hari yang melelahkan, dan si Merlin itu kemana sih? Dasar anak sialan, sukanya menghilang di saat-saat gini. "Yang mulia Catherine... ada masalah apa?" tanya seorang gadis yang menatapku dengan heran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh... Violet... aku lagi mencari Merlin... apakah kau melihatnya?" tanyaku.
"Maafkan aku, tapi aku tidak melihat dia sejak kemarin," jelasnya.
"Begitu ya... terima kasih," kataku. Dia kemudian menatapku dengan tulus, "Apakah ini mengenai rapat bulan depan?" tanyanya.
"Kau selalu membaca pikiranku," kataku. Dia kemudian memegang pundakku, lalu tersenyum hangat padaku. "Jadilah dirimu sendiri yang mulia," katanya.
"Aku tidak bisa, ayah dan ibu akan kecewa, dan semua orang akan membenciku." Violet kemudian menarikku kesebuah tempat, dan menyuruhku untuk menatap sebuah cermin. "Tataplah cermin itu tuan putri, dan katakanlah padaku apa yang tuan putri lihat." Aku pun menatap cermin itu, dan aku hanya melihat sosokku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku melihat diriku," kataku.
"Bukan tuan putri Merlin?"
"Bukan."
"Bukan tuan putri Olivia? Bukan tuan putri Beatrix?"
"Bukan."
"Maka jadilah seperti gadis di cermin itu, jadilah dirimu sendiri."
"Tapi... mereka akan membenciku."
"Lebih baik kau dibenci karena menjadi dirimu sendiri, daripada kau disukai karena menjadi orang lain. Ketika itulah kau akan melihat... bahwa ada yang akan selalu setia bersamamu, dan ada yang akan meninggalkan dirimu."
"Aku tidak mengerti...."
"Jadilah dirimu sendiri, dan kau akan melihat orang mana yang sungguh-sungguh peduli padamu," katanya.
"Papa dan mama akan kecewa padaku kalau gitu."
"Ada suatu saat dimana kau harus berhenti mendengarkan orang-orang dan menjadi dirimu sendiri, dan kurasa sudah saatnya itu terjadi."
Aku menatapnya sambil tersenyum, "Kau benar... sudah saatnya aku menjadi diriku sendiri, walaupun aku takut tidak ada yang akan menjadi temanku."
"Aku akan menjadi temanmu, tidak peduli apakah kau tuan putri atau bukan. Lagian... dirimu yang aslilah yang kusuka, kau terasa lebih bebas, dan aku bahagia ketika melihatnya."
