Oke... selamat untuk semua orang kecuali 3 manusia yang terjebak di Wendigo sejak arc 1 untuk menjadi main cast.
Daniel pov
Aku melangkahkan kakiku masuk ke toko aneh itu, dan mataku terbelalak menemukan 9 orang yang pingsan. "Apa yang terjadi?" tanyaku pada Vera dan Marie.
"Entahlah... saat kami sampai mereka sudah seperti ini," jelas Vera.
"Apakah mereka dibius oleh panglima perang Wendigo?" tanga Marie pada aku dan Vera.
"Entahlah..." jawabku.
Tiba-tiba saja pemilik toko berserta 3 orang yang belum kami lihat. "Vera, Marie, Daniel... mereka bertiga adalah Michael, Tracey, dan Charlotte. Michael adalah pemimpin pasukan penyerang, Tracey adalah komandannya, dan Charlotte adalah panglimanya."
"Senang bertemu kalian," kata Charlotte.
"Senang bertemu juga," balas Vera.
"Mengapa mereka pingsan?" tanyaku.
Mereka bertiga tidak menjawab kami, melainkan cuma tersenyum lembut. "Kalian akan tahu alasannya," kata Michael. Ini anak kenapa sih? Minta dibunuh rupanya. "Kau bunuh dia akan kubunuh kau," ujar Marie. Aku langsung mengurung niatku, cih... mengapa aku harus patuh ama dia sih? "Ehem... tenggorokanku gatal," ujar Vera.
"Apa maksudmu trap sialan?"
"Tenggorakanku gatal, emangnya gak boleh ya...?"
Aku dan Vera pun menatap satu sama lain dengan tajam, dan Marie memukul kepala kami untuk menghentikan kami. "Kalian berdua tenanglah, ingat umur. Kalian berdua yang paling tua, tapi malah bersikap layak anak-anak."
"APA MAKSUDMU???!!!" teriakku dan Vera.
"Kalian seperti anak-anak," ulang Marie. Dan perkataannya membuat kami bertiga mulai berdebat, dan perdebatan kami nampaknya membangunkan Teressa.
Teressa pov
"Mengapa disini ribut?" tanyaku sambil mengucek mataku. Aku bisa melihat Daniel, kak Marie, dan kak Vera sementara berdebat. Mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama, dasar... dasar.... Aku kemudian melihat bahwa yang lain masih tertidur. "Kau sudah bangun rupanya," kata Michael sambil tersenyum padaku.
"Eh...? Kau kan Michael... lalu siapa dua gadis disampingmu?"
"Oh... mereka berdua saudaraku, dan mereka merupakan adikku. Disamping kiriku Tracey, dan disamping kananku Charlotte."
"Tunggu... umur kalian berapa?"
"Aku 17 tahun, Tracey 16 tahun, dan Charlotte 15 tahun," jelas Michael.
"Beda setahun aja? Apa ibu kalian baik-baik saja?"
Ketika aku menanyakan itu wajah mereka berubah menjadi sedih, "Oh... maafkan aku."
"Bukan... kau gak salah kok, hanya saja... kami jarang membicarakan keluarga kami," jelas Tracey.
"Maafkan aku...."
"Gak apa-apa, santai aja," ujar Charlotte.
Tiba-tiba saja suasana antara kami berempat jadi sunyi, berbanding terbalik dengan ketiga trio yang paling tua. "Hoam... apa yang terjadi?" tanya seseorang, dan seseorang itu adalah Jillian.
Jillian pov
Aku terbangun karena suatu perdebatan dan karena Alicia. Apakah kami berhasil menemukan ketiga saudara itu? "Nampaknya kau sudah bangun," kata Michael. Aku sangat terkejut menemukan dua orang perempuan disampingnya, kami berhasil.... Alicia, Alice, dan Verin akan pulang... syukurlah.... Tanpa disadari aku menangis ketika mengetahui bahwa kami berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend
FantasyTeman akan selalu bersama, walaupun terpisah oleh jarak yang jauh hati kita akan selalu dekat