3. Aiko: Pernikahan Pengubah Segalanya🐾

123 13 0
                                    

Mungkin hati ini terlalu larut dalam manisnya rasa mencintai, hingga aku lupa cara mengikhlaskan tanpa harus melukai.
-Aiko Fidelya Engrasia-
-Istri Yang Dirindukan-
-----

Cinta datang pada waktu yang salah. Salah waktu, keadaan dan perasaan. Saat aku tak ingin menerimanya, ia datang. Ketika aku menginginkannya ia menjauh. Aneh!

Mungkin aku saja yang merasakan cinta yang satu ini, tanpa saling mencinta tetapi diikat dalam suatu pernikahan. Bukan perjodohan namanya, jika saja yang menjodohkan hanya mereka bukan kita.

Gaun putih berbinang mutiara bercahaya, kerudung syar'i yang menutup dada, balutan make up bertabur di wajah.

Kamar kecil dan sempit, telah dirubah menjadi kamar yang indah dan wangi dengan balutan bunga dan parfume.

"Kak? Ayo, suami Kak Dell, udah nunggu di depan!" ucap adikku.

Hah? Apa yang terjadi. Apakah arti dari semua ini? Aku menikah? Aku mempunyai suami? Aku? Aku?

Banyak sekali tanda tanya yang terlintas dalam pikiran ini. Setelah lama aku berdoa kepada-Nya dan sekarang ini saatnya.

Allah tahu kapan aku bahagia. Dan sekarang waktu yang tepat. Aku turun dari kamar kecilku dengan hells yang terpakai, dengan gaun yang terurai di lantai dan suara riuh orang ramai.

Aku tersipu malu, dan bertanya, "Dek? Apakah semua ini terjadi?"

"Ini semua akan terjadi!" jawabnya membisik di telingaku.

Akan?

Aku menggarisi jawabannya, dan bertanya lagi, "Akan, Maksudnya?"

seraya ini mimpi yang belum terbangun.
Mungkin saja, ini hanya buah mimpi!

Brukkk ...

Aww.

"Astagfirullah, pertanda apa ini?"

Lalu aku berdiri di atas lantai, seraya menyeimbangkan tubuh yang telah jatuh dari kasur yang empuk itu.

Kulihat jam baru pukul setengah lima pagi, kududuk di atas kursi kamarku. Dan bertanya, "Apa maksud dari mimpi itu? Aku murni mengingatnya betul."

Otak tidak mampu menyerna dengan baik? Dengan kondisiku seperti ini.

Daripada kumelamun tidak jelas dan memikirkan yang tidak pasti, mending aku ambil wudu.

Memang aku paling tidak suka, kalo mandi jam segini, masih dingin dan menusuk ke dalam tubuh yang comel ini.

Makanya aku lebih suka wudu lalu tadarus kalo sebelum shubuh, emang mandi sebelum shubuh menyehatkan dan menyegarkan.

Tapi, kota ini sangat dingin di pagi hari seperti ini.

"Adel?" panggil Mama.

"I-iya, Ma."

"Udah bangun? Mama mandi duluan ya?"

Istri Yang DirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang