Puan, katamu kita tetap senja dimalam yang muram Nyatanya kita hanya Batasnya yang sebentar hilang
Indah tapi tak lama
Ada tapi tak Setia.Puan, sebelumnya aku Bertanya mengapa kelana?
Jawabmu ngawur, sesudah kau Dusta tentang dongeng waktu Yang lama, akhirnya jujur Tentang tidak adanya Cinta..Senja tak sepenipu itu Puan!
Ia tak akan melukai Penikmatnya yang Sedang Nyaman dalam kehangatan
Yang bukan seperti katamu Yang katanya tak seperti nyatanyaKelanalah lalu jauh Puan
Setela kau menodongkan kata-kata ingin pergi dari Nyamannya janji-janjimu Dari dambaanku yg amat Sangat sedang mendambakanmuPuan Kelana Senja
Aku tak mampu menahannya lagi
Kecewa memaksaku untuk Merelakanmu
Meski hati yang dipenuhi
luka-luka masih Mengharapkan puan tak kelana seperti senja yang Sebentar adanya
Tapi semuanya sia-sia puan Memilih kelana
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIASATIHATI
PoetryMenyiasati hati dengan kata Puisi yang tercipta dari berbagai tragedi Semoga kalian sama membacanya Semoga berkenan dihati kalian Terimakasih sebelumnya Selamat membaca : )