Kau panas Mentari yang merayuku untuk menguap kehadapanmu
Tinggiku merekah dari riak disekitar-ku, dan menuju untuk berarak-arak diudara kehangatan-muBergumul dengan suhu rayumu aku terlena, bergumpal dan menjadi awan
Namun tak lama kau pergi, menyisakan angin yang begitu riuh
Terbawanya aku menjadi kelabu
Terus berubah dan tak lagi biruPada saatnya aku adalah hujan yang akan kembali ketempat-ku beriak dimana aku akan terjatuh,
Ternyata aku hanya terjebak oleh bujuk rayumu
Kau hanya selalu membuatku merasakan jatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIASATIHATI
PoetryMenyiasati hati dengan kata Puisi yang tercipta dari berbagai tragedi Semoga kalian sama membacanya Semoga berkenan dihati kalian Terimakasih sebelumnya Selamat membaca : )