Bag-1

12.4K 905 98
                                    

Cerita ini murni hasil kehaluan author yang tukang halu.

Typo bertebaran⚠


=₩=
Dingin, satu kata yang menggambarkan sosok Haruto Watanabe atau Haruto Kim. Pemuda berdarah Jepang-Korea yang akan menempuh pendidikan nya di negara asal sang ayah, tepat nya di Seoul. Kepindahan nya disebabkan oleh pekerjaan sang ayah yang membuat nya ikut pindah dari sekolah nya di Jepang.

Saat ini Haruto dan sang ayah yaitu Kim Hajoon, sudah sampai di Korea. Kedua nya sedang menunggu sopir sang ayah yang akan menjemput mereka di Bandara Incheon, untuk menuju Seoul.

"Haruto, jangan lakukan hal gila apapun di sekolah baru mu nanti!" Peringatan sang ayah yang hanya di balas dehaman Haruto.

Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam berhenti di hadapan  sepasang anak dan ayah itu.

"Annyeonghaseyo~, maaf atas keterlambatan saya Tuan. Jalanan sedikit macet tadi." Ucap sang sopir seraya membungkuk kan tubuh nya beberapa kali.

"Tak masalah pak Yejun, kami pun baru saja sampai." Jawab Hajoon ramah sambil tersenyum.

"Terima kasih Tuan." Yejun membukakan pintu untuk kedua Tuan nya. Dan segera masuk kebagian kemudi setelah nya.

Mobil hitam itu perlahan melaju meninggalkan bandara. Membelah jalanan di malam hari yang dingin ini.

"Pak, bukan kah anda mempunyai seorang putra yang masih bersekolah?" Yejun mengiyakan pertanyaan Hajoon. "Benar tuan, saat ini ia baru saja naik ke kelas 2 SMA."

Hajoon melirik Haruto, anak nya itu tampak sedang menikmati pemandangan jalan melalui jendela. "Haruto." panggil Hajoon lembut.

"Terserah Papah saja." Huftt... Hajoon baru ingat bahwa putra nya adalah orang yang cuek dan terkesan dingin pada siapapun.

=₩=

"Selamat datang Tuan Hajoon, Tuan Haruto~" para pelayan di rumah yang terlampau megah milik Hajoon, menyambut kedatang majikan mereka.

Hajoon tersenyum ramah pada mereka, tapi Haruto? Kalian tahu pasti seperti apa reaksi pemuda tampan itu.

"Makan malam sudah siap di meja makan Tuan." Ucap salah satu pelayan.

"Haruto, kau ingin makan dulu?" Haruto menatap sang ayah kemudian menggeleng.

"Aku akan ke kamar." Ucap nya dan langsung berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai dua, tanpa menunggu jawaban sang ayah.

"Suruh saja para pelayan yang lain yang memakan nya, saya juga akan istirahat saja." Pelayan itu mengangguk patuh.

Hajoon melangkah kan kaki nya menuju kamar dan bertepatan dengan Yejun yang akan ke gudang untuk menaruh barang.

"Pak Yejun!" Yejun yang sedang fokus pada barang ditangan nya menoleh ke sumber suara saat mendengar nama nya dipanggil. Tahu yang memanggil nya adalah majikan nya, Yejun dengan segera melangkah mendekat ka arah Hajoon.

"Iya Tuan, anda perlu sesuatu?" Hajoon menggeleng.

"Besok antar saya ke sekolah putra mu, saya ingin mendaftarkan Haruto disana." Yejun mengiyakan permintaan Hajoon dan pamit untuk kembali ke gudang.

"Semoga saja, anak itu tak melakukan apapun." Hajoon menghembuskan napas berat nya, kemudian kembali melanjutkan langkah nya yang tertunda menuju kamar.

=₩=

"Mah, Haruto gak suka kayak gini. Di paksa ngelakuin hal yang Haruto sendiri gak suka." Pemuda tampan itu menatap langit malam yang gelap dari balkon kamar nya. Tak memperdulikan angin malam yang dingin masuk kepori pori kulit nya.

MINE! [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang