Bag-9

7.4K 727 119
                                    

Jeongwoo turun dari motor Haruto, menatap pria tinggi itu yang juga menatap nya.

"Mulai besok kau harus ikut ke rumah untuk mulai mengajari ku." Ujar Haruto yang merupakan sebuah perintah untuk Jeongwoo.

Yang lebih kecil mengangguk, "Iya, kalau begitu aku masuk ya. Terimakasih sudah mengantar ku." Jeongwoo tersenyum manis.

Haruto mengusak surai Jeongwoo sebelum kembali melajukan motor nya. Jeongwoo menyentuh dada nya tepat di jantung nya yang berdetek cepat.

"Ayolah, tidak mungkin kan aku menyukai nya. Aku tak akan pantas bersanding dengan nya." Gumam nya pelan, menepis perasaan yang hadir di hati nya.

Jeongwoo berbalik, melangkah masuk ke dalam rumah nya yang sangat sederhana jauh berbeda dengan rumah Haruto yang bak istana.

Haruto membuka dan melampar asal seragam nya, lantas membaringkan tubuh nya di ranjang. Menatap langit-langit kamar nya dengan senyum yang tercipta di wajah nya tampan.

Haruto menyentuh dada nya tepat di bagian jantung. Dapat ia rasakan jantung nya berdetak dengan cepat saat ia memikirkan pria manis yang akhir-akhir ini memenuhi pikiran nya.

Pria manis yang sudah ia klaim menjadi milik nya.

"Park Jeongwoo soon to be Kim Jeongwoo." Gumam nya merasa sangat bahagia.

Tok tok tok

Ketukan pintu kamar nya membangunkan Haruto dari khayalan nya bersama Jeongwoo.

"Masuk saja."

Hajoon masuk ke dalam kamar sang anak, menggelengkan kepala melihat seragam anak nya yang tergeletak di lantai.

Padahal sudah sering sekali ia nasihati untuk merapikan barang maupun pakaian nya, namun seperti nya memang anak nya itu tak mempan dengan nasihat.

Hajoon duduk di tepi ranjang dengan Haruto di samping nya. "Bagaimana? sudah di beritahu Jung saem?" Haruto mengangguk.

"Terimakasih pah."

Hajoon menatap Haruto yang terlihat sangat bahagia, ia berharap semoga kebahagian itu terus menyertai anak nya.

"Jujur pada papah, kau menyukai nya kan?" Goda Hajoon menaik turunkan alis nya.

Haruto menatap malas sang ayah, "Siapa menyukai siapa?"

"Eyyy.. jangan berpura pura tak tahu. Kau menyukai Jeongwoo kan?" Haruto menaikan kedua bahu nya memilih untuk kembali berbaring menenggelamkan diri nya di bawah selimut.

"Jadi benar ya." Ujar Hajoon lalu terkekeh melihat sebelah tangan anak nya menyembul keluar dari selimut memberi gestur mengusir pada nya.

"Jika benar, baguslah. Papah menyetujui nya, dia anak yang baik dan manis." Ujar Hajoon.

"Benar pah." Batin Haruto membenarkan.

"Yasudah, papah keluar. Jika kau lapar sudah di siapkan makanan di bawah." Hajoon berjalan keluar dari kamar Haruto.

Di balik selimut, Haruto tersenyum senang mengetahui sang ayah merestui nya jika ia bersama Jeongwoo.

"Aku pastikan hanya Jeongwoo yang akan menjadi menantu mu pah." Ujar nya lalu mulai memejamkan mata sambil membayangkan wajah manis Jeongwoo yang sedang tersenyum.

Jeongwoo masuk ke dalam rumah dan langsung di sambut oleh pertanyaan dari ibu nya. "Kau pulang dengan siapa?" Tanya ibu Jeongwoo mengusap kepala anak nya sayang.

"Eumm.. dengan Haruto." Jawab nya ikut duduk di sebelah sang ibu lalu memeluk nyal

"Anak majikan ayah mu?" Jeongwoo mengangguk.

Jeongwoo semakin menyamankan dirinya di pelukan sang ibu.

"Ibu, apa pantas jika seorang rendahan seperti ku mencintai pangeran?" Tanya Jeongwoo.

Ibu Jeongwoo menatap lurus ke depan dengan sedih dan semakin memeluk erat anak nya.

"Tidak ada yang bisa bilang itu pantas atau tidak. Nama nya cinta tak peduli siapa pada siapa, bisa hadir kapan saja." Jawab sang ibu membuat Jeongwoo sedikit tenang.

"Jadi masih ada harapan?"

"Tentu, selagi mau berusaha."

Mendengar itu semua membuat Jeongwoo sedikit percaya diri untuk mencintai pangeran seperti Haruto.

TBC

Maaf ya bahasa nya masih campuran kadang Haruto pake gue-lo kadang juga engga, aku belum sempet revisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE! [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang