Bag-7

5K 648 51
                                    

Bel istirahat berbunyi, Haruto dan Jeongwoo di panggil untuk menghadap wali kelas mereka di kantor. Karena mereka sekelas, Haruto mengajak Jeongwoo untuk ke kantor bersama, bahkan pria itu menggenggam tangan Jeongwoo selama perjalanan membuat para fans Haruto berbisik-bisik membicarakan nya.

"Ishh.. apa-apaan sih mereka!!" Kesal nya menghentakan kaki nya ke lantai.

"Sudahlah Mashiho, daripada kau mengurusi anak baru itu yang mungkin tidak punya perasaan pada mu lebih baik kau lihat Junkyu, ia selalu ada untuk mu kapan pun ia di butuhkan." Ujar Hyunsuk menasehati Mashiho.

"Tidak! Biarkan saja si Junkyu itu, dia sendiri yang selalu medekati ku. Aku hanya ingin Haruto!" Tegas nya lalu pergi meninggalkan Hyunsuk.

"Yak! Mashiho tunggu aku!" Hyunsuk mengejar Mashiho yang sudah berjalan menuju kantin.

Jeongwoo dan Haruto duduk dihadapan Jung saem. Sedari tadi Jeongwoo begitu tegang, ia takut beasiswa nya di cabut oleh pihak sekolah. Berbeda dengan Haruto yang terlihat sangat tenang.

"Maaf karena mengganggu waktu istirahat kalian, tapi saya harus menyampaikan hal ini." Ujar Jung saem membuka pembicaraan.

"Jeongwoo." Panggil Jung saem.

"Ya saem." Jawab nya gugup.

"Apa kau bersedia untuk membantu Haruto untuk mempelajari materi yang sudah lalu?" Ujar Jjng saem membuat Jeongwoo sedikit bingung.

Haruto justru tersenyum senang, permintaan nya pada sang ayah untuk menunjuk Jeongwoo sebagai orang yang akan membantu nya mempelajari materi yang tertinggal, dikabulkan.

"Maksud nya saem?" Tanya si manis bingung.

"Jadi begini, ayah dari Haruto meminta ku untuk menjadikan mu sebagai orang yang akan mengajari Haruto mempelajari materi sebelum nya." Jelas Jung saem, kali ini Jeongwoo mengangguk.

"Baik saem, aku akan berusaha untuk mengajari nya." Jawab Jeongwoo tersenyum kecil.

Jung saem tersenyum lebar saat Jeongwoo menyetujui nya. "Aku yakin kau pasti bisa Jeongwoo."

"Haruto, bagaimana? Apa tidak masalah jika Jeongwoo yang mengajarkan mu?" Tanya Jung saem yang hanya di balas anggukan Haruto.

"Justru itu yang aku mau." Batin Haruto.

"Baiklah, terimakasih. Kalian boleh keluar, masih ada sisa waktu lima belas menit untuk istirahat."

Haruto dan Jeongwoo membungkuk sebelum keluar dari sana.

Jeongwoo menatap tangan nya yang lagi-lagi di genggam oleh Haruto.

"Haruto, lepaskan tangan mu. Tidak enak dilihat yang lain." Bisik Jeongwoo.

Haruto menoleh pada yang lebih kecil, "Biarkan saja, tidak usah di pedulikan." Jawab nya tegas membuat Jeongwoo mengrurungkan niat nya untuk membalas ucapan itu.

"Haruto, kalau kau ingin ke kantin. Sendiri saja ya, aku ingin ke kelas." Jeongwoo berusaha melapas genggaman tangan mereka.

Namun, nihil.

Genggaman nya bahkan tak melonggar sedikit pun.

"Tidak! Kau harus makan."

"Tapi, aku hanya membawa uang untuk naik bus nanti. Kau sendiri saja ya." Jeongwoo memelas.

Haruto tak menghentikan langkah nya. Tetap menarik pelan tubuh mungil itu menuju kantin. "Tidak perlu memikirkan tentang uang." Jawab nya, Jeongwoo hanya bisa pasrah aura dominan Haruto terlalu kuat membuat nya tak bisa melawan.

TBC..

Mianhae baru up lagi, soal nya aku pusing ngurus beberapa akun dan cerita. Mungkin ke depan nya aku usahakan untuk ga lama up nya tapi maaf kalau pendek.😊

MINE! [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang