"Hai mashiho, Hyunsuk." Sapa Junkyu pada Mashiho dan Hyunsuk yang sedang makan bersama.
Mashiho mengabaikan sapaan Junkyu, lebih memilih melanjutkan makan nya daripada harus maladeni Junkyu.
Hyunsuk tersenyum kecil membalas sapaan Junkyu. Mempersilakan pria itu duduk bersama mereka.
Namun tiba-tiba Mashiho bangkit dari duduk nya. "Aku selesai." Ujar Mashiho beranjak pergi dari hadapan nya.
Hyunsuk menepuk bahu Junkyu pelan, seolah memberitahu agar tidak menyerah. "Kau pasti bisa menaklukan nya Junkyu." Ujar Hyunsuk di balas senyum kecil Junkyu.
"Tapi seperti nya memang tidak bisa." Jawab nya lirih, makanan dihadapan nya kini terabaikan karena nafsu makan nya sudah menghilang.
"Tidak! Kau bisa, aku yakin. Berjuang lah lebih keras lagi." Hyunsuk menyemangati.
₩
Haruto meletakan dua mangkuk mie ayam di meja, satu untuk nya, satu untuk Jeongwoo dan tak lupa juga minuman dingin.
Haruto mulai menyantap makanan nya berbeda dengan Jeongwoo yang hanya memandangi Haruto makan. Tanpa sadar kedua sudut bibir nya tertarik berlawanan membentuk lengkungan indah bernama senyuman.
Haruto merasa di perhatikan menoleh pada Jeongwoo yang menjadi salah tingkah. "Kenapa tidak makan? Sebentar lagi bel masuk." Ujar Haruto.
Jeongwoo mengangguk kecil dan mulai memakan makanan nya.
Kedua nya selesai tepat saat bel masuk berbunyi. Haruto kembali mengandeng tangan Jeongwoo menuju kelas, Jeongwoo yang mulai terbiasa hanya membiarkan nya. Melawan pun tidak akan berhasil.
Kedua nya masuk ke dalam kelas masih dengan bergandengan tangan membuat seisi kelas menatap mereka. Mashiho yang sedang duduk di kursi nya rasa nya sudah ingin bangkit menghampiri Jeongwoo dan menyeret nya keluar kelas.
Jeongwoo duduk di tempat duduk nya dengan Jihoon. Guru pun sudah masuk dan mulai menjelaskan materi yang akan mereka pelajari.
"Ada hubungan apa kau dengan nya?" Bisik Jihoon melirik Haruto di belakang mereka.
Namun Jeongwoo hanya diam tak menjawab, membuat Jihoon merengut kesal.
₩
Suara bel pulang yang sangat di nantikan akhirnya berbunyi, seluruh siswa bersemangat untuk pulang, padahal tadi mereka terlihat seperti tak mempunyai gairah hidup.
Mashiho berlari kecil mendekati Haruto. "Haruto, boleh aku menumpang pada mu? Sopir ku tidak bisa menjemput." Ujar nya yang tentu saja bohong.
Haruto menatap Mashiho sekilas kemudian melihat Jeongwoo yang sudah berjalan keluar kelas.
"Maaf, gue gak bisa." Jawab Haruto lalu berlari menyusul Jeongwoo.
"Dia pasti mengejar anak miskin itu." Kesal nya.
Dengan kesal Mashiho kembali menghubungi sang sopir untuk menjemput nya karena rencana untuk pulang bersama dengan Haruto gagal total.
₩
Haruto menghentikan motor nya di depan halte sekolah nya yang terdapat banyak siswa disana. Tapi tujuan nya hanya satu, Jeongwoo.
"Jeongwoo." Panggil nya pada Jeongwoo namun yang menoleh tak hanya pria manis itu. Ada beberapa anak yang menatap nya.
"Naik." Perintah nya tak ingin di bantah.
Jeongwoo melihat sekitar, semua nya menatap ke arah nya.
"Jeongwoo!" Panggil Haruto lagi.
Jeongwoo segera mengahampiri Haruto dan naik ke atas motor pria tampan itu.
Motor Haruto melaju meninggalkan halte yang sudah bisa ia pastikan mereka pasti akan membicarakan nya.
Lagian, kenapa juga tiba-tiba Haruto datang kesana, setidaknya jangan di tempat ramai. Ia takut jika disana ada fans Haruto dan ia akan di bully nanti.
Seperti Mashiho yang berada tak jauh dari sana memandangi kedua nya dengan penuh amarah.
"Seperti nya kau harus di beri pelajaran yang berharga ya, Jeongwoo." Ujar nya menyeringai.
"Ayo pak jalan."
"Baik tuan."
₩
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE! [HAJEONGWOO]
Fanfiction'MINE' hanya satu kata yang menggambarkan seorang Jeongwoo bagi Haruto. =₩= Mungkin ini udah mainstream banget. Tapi disini author hanya ingin membagi imajinasi yang semakin banyak ini. =₩= Let's Start : MINE!! (June 05th, 2019 - ?)