Bag-2

6.4K 764 53
                                    

Typo bertebaran⚠

=₩=

"Baiklah anak anak jangan lupa kerjakan tugas kalian, waktu kalian hanya seminggu dan saem tidak mau tahu bahwa pertemuan selanjutnya harus sudah dikumpulkan semua. Selamat siang." Jung saem keluar dari kelas setelah sekitar 1 jam mengajar. Dan sekarang adalah waktu istirahat.

"Jeongwoo kau satu kelompok dengan Haruto, woahhh aku iri padamu~" Ji Hoon menekuk bibir nya ke bawah, Jeongwoo menatap nya malas.

"Apa yang membuat mu iri Ji Hoon~?" Tanya Jeongwoo dengan nada selembut mungkin namun penuh penekanan. Ji Hoon yang menyadari bahwa teman nya itu sedang kesal hanya menujukan cengiran bodoh nya.

"Tidak. Aku tidak iri dengan mu, hehe." Jeongwoo menghembuskan napas nya kasar.

"Sudahlah ayo cepat ke kantin, aku sangat lapar~" Ji Hoon menarik narik kecil lengan Jeongwoo yang sedang memasukan buku nya kedalam tas.

"Sabarlah sebentar."

Jeongwoo bangkit dari duduk nya dan langsung di tarik oleh Ji Hoon menuju kantin membuat pemuda manis itu tersentak kaget.

"Ya tuhan!!, Ji Hoon tidak usah menarik ku seperti ini, lagi pula biasa nya kau lebih memilih bersama Yoonbin." Jeongwoo sedikit meringis merasakan sakit di pergelangan tangan nya akibat   genggaman Ji Hoon.

"Jangan sebut nama nya!" Jeongwoo terkekeh dan menyadari bahwa seperti nya Ji Hoon sedang bertengkar dengan Yoonbin.

=₩=

Kedua pria manis itu sampai di kantin, pandangan nya mengedar mencari kursi kosong.

"Jeongwoo!" Jeongwoo yang merasa nama nya di panggil menoleh. Dan mendapati Yoonbin yang sedang melambaikan tangan ke arah nya seperti memberi isyarat bahwa masih ada kursi kosong di meja nya.

"Jangan bersama nya." Jeongwoo tak mempedulikan ucapan Ji Hoon dan langsung membawa langkah nya dan juga Ji Hoon ke tempat Yoonbin.

"Kalian duduklah disini." Ucap Yoonbin yang di iyakan dengan ragu oleh Jeongwoo, Ji Hoon mengalihkan pandangan nya kemana pun asal tak melihat ke arah Yoonbin.

"Hmm, Ji Hoon aku akan membeli makanan dulu." Tanpa menunggu jawaban Ji Hoon, Jeongwoo langsung pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.

"Jeongwoo-- ishh menyebalkan!" Ji Hoon mengerucutkan bibir nya sebal membuat pria di hadapan nya terkekeh.

"Apa kau masih marah padaku, hmmm? Sampai selalu menghindar dariku." Yoonbin meraih kedua tangan Ji Hoon yang berada di atas meja untuk di genggam. Ji Hoon sendiri sedang berusaha menenangkan jantung nya yang berdetak cepat.

"Ji Hoon--"

"Aku sudah memaafkan mu, tapi jangan di ulangi lagi!!. Jangan membuat janji apapun jika belum tentu dapat menepati nya!!" Yoonbin mengangguk mantap.

"Aku kemarin lelah sehabis pulang dari latihan basket lalu ketiduran dan baru bangun saat tengah malam." Ji Hoon menatap kekasih nya khawatir.

"Jaga kesehatan mu, jangan sampai sakit." Ji Hoon mengusap lembut tangan Yoonbin membuat empu nya tangan tersenyum.

"Ekhemm.." kedua sontak menoleh mendengar dehaman seseorang.

"Haruto, wahh kemarikan makanan ku." Haruto memasang wajah datar seraya menyerahkan makanan milik Yoonbin. Ji Hoon tersenyum canggung saat tak sengaja tatapan nya bertemu dengan tatapan tajam Haruto.

"Hahh aku lelah sekali, manusia manusia itu seperti zombi yang kelaparan." Keluh Jeongwoo saat mendudukan diri nya di sebelah Ji Hoon.

Jadi posisi nya, Ji Hoon berhadapan dengan Yoonbin dan Jeongwoo berhadapan dengan Haruto.

"Kau termasuk salah satu nya kan." Ucap Yoonbin membuat Jeongwoo terkekeh.

"Kau benar." Jeongwoo menatap kedepan dan baru menyadari bahwa mereka tidak hanya bertiga.

"Ehh, maaf Haruto. Ku kira kita hanya bertiga." Ucap Jeongwoo tak enak karena baru menyadari kehadiran pria itu. Haruto melirik Jeongwoo sekilas lalu kembali melanjutkan makan nya. Sementara itu, Yoonbin dan Ji Hoon sudah asik sendiri dengan makanan masing masing.

"Huhh dingin sekali." Gumam Jeongwoo pelan namun entah mengapa mampu terdengar oleh Haruto di tengah kebisingan kantin. Dan lagi, senyum miring tercipta di wajah tampan itu.

=₩=

"Jeongwoo aku duluan ya, Yoonbin sudah menunggu ku. Bye~ hati hati di jalan." Jeongwoo merengut sebal, saat sudah baikan dengan kekasih nya saja ia di tinggalkan begitu saja.

"Huhh, ku doakan agar kalian bertengkar lagi saja!"

"Tidak baik mendoakan yang buruk pada orang lain." Jeongwoo menoleh saat mendengar ucapan datar seseorang.

"Eoh... Haruto!" Jeongwoo menundukan kepala nya, sedikit malu ketahuan mendoakan hal buruk pada orang lain, terlebih ini pada teman nya sendiri.

"Kita satu kelompok kan?" Jeongwoo mengangguk.

"Baiklah, kau ikut dengan ku. Kita kerjakan hari ini di rumah ku." Ucap Haruto dan segera berlalu meninggalkan Jeongwoo yang belum selesai memasukan buku nya.

"Ishh kenapa aku selalu di tinggalkan!" Jeongwoo segera berlari menyusul Haruto yang sudah jauh.

"Selebar apa langkah nya, hingga aku yang berlari saja belum sampai menyusul nya." Lagi Jeongwoo merengut sebal.







TBC dulu yaaa....

MINE! [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang