8. cemburu

2.8K 231 30
                                    

Liburan telah tiba. Yeay. Senangnya, akhirnya Taehyung terbebas dari apa itu yang namanya sekolah beserta tetek bengeknya. Ia juga senang karena sepupunya akan datang ke Seoul, tepatnya berkunjung ke rumahnya dan tentunya akan menginap.

Sepupunya jauh-jauh dari Daegu itu berkunjung ke Seoul setelah lama tidak berkunjung ke pusat Korea Selatan itu.

Taehyung dan Seokjin sedang bersih-bersih kamar tamu untuk ditempati sepupunya nanti.

Terlihat Taehyung yang tampak semangat menyapu lantai dengan sesekali bersenandung asal dan Seokjin yang hanya duduk di tepi ranjang kamar itu dengan ponsel di tangannya.

ya, bisa dibilang kalau yang bekerja disini hanya Taehyung seorang, biasa yang muda yang menjadi babu, Seokjin hanya memerintah dari semenjak masuk ke kamar tamu itu.

Setelah merasa tidak ada lagi yang kotor Taehyung membereskan peralatan kebersihan yang tadi ia gunakan, hasil kerja Taehyung lumayan kok.

"h-hyung tidak keluar?"

Lirihan si bungsu Kim membuat Seokjin mengalihkan pandangannya dari ponsel di tangannya.

"Oh, sudah bersih." Setelah mengatakan tiga kata itu, Seokjin berjalan menuju pintu dan keluar dari kamar tamu meninggalkan gerutuan kecil Taehyung yang sudah biasa diperlakukan sebagai babu oleh kakaknya itu.

Tepat di pintu seokjin menghentikan langkahnya dan menoleh ke taehyung yang berada di belakangnya. "Jangan bilang pada eomma, awas kau." Lalu melanjutkan langkahnya yang terhenti.

Taehyung paham kok maksud dari Seokjin itu, agar ia tidak mengadu pada eomma kalau yang bekerja hanya dirinya, Taehyung paham kok, taehyung kuat!

^^^^^^^^

Sepupu duo Kim itu sudah sampai setengah jam yang lalu dengan diantar kedua orang tuanya yang mampir sebentar dan memberi sedikit wejangan pada anaknya agar tidak merepotkan keluarga Kim selama di Seoul.

Setelah orang tuanya pergi untuk kembali ke Daegu sepupu duo Kim itu menghampiri duo Kim yang tengah membereskan barang bawaannya ke kamar tamu atas perintah Mina, orang itu, atau yang memiliki nama Choi Yeonjun itu sebenarnya menolak untuk dibantu, tapi apa boleh buat tidak baik menolak batuan orang lain selagian masih ada yang menawarkannya, kata orang sih begitu.

"Hyung" panggilannya membuat kedua Kim itu menoleh secara bersamaan.

"Hyung siapa?" Sahut Taehyung lalu melanjutkan acara beberesnya.

"Kalian berdua, aku ingin jalan-jalan mumpung di Seoul, temani aku ya?" Pinta Yeonjun yang menghentikan kegiatan Seokjin.

"Ah benar juga, kau kan sudah lama tidak main ke sini. Ayo aku temani." Ucap Seokjin mendekat ke Yoeonjun dan mengelus rambutnya sekilas. "Dan kau lanjutkan beberesnya aku mau menemani Yeonjun jalan-jalan." Lanjut Seokjin pada Taehyung.

Belum sempat Taehyung protes, kakak dan sepupunya itu telah keluar dari kamar tersebut dengan Yeonjun dirangkulan Seokjin. Taehyung kan juga ingin ikut, lagipula kegiatan membereskan barang Yeonjun juga hampir selesai kenapa mereka tidak mau mengajaknya sih :(.

Taehyung hanya bisa mengerutu sesekali tersenyum miris dengan kenyataan yang ada. Dia dan kakaknya, Seokjin memang tidak memiliki keakraban antar saudara, setiap bersinggungan saja aura canggung terasa sekali.

Bahkan ia seringkali disuruh-suruh untuk melakukan berbagai hal yang seharusnya mereka berdua lakukan bersama, yaa, apa boleh buat the power of kakak melekat kuat di tubuh Seokjin. Yang tua yang kuasa itu prinsip Seokjin yang seringkali membuat Taehyung berpikir kalau dia lebih baik tidak mempunyai kakak saja.

Tbc.

Hallo,
Adakah yang masih nunggu?
Semoga suka yahh^-^
Maaf yah belum sempat bales komenan kalian, aku selalu baca komenan kalian kok ♡, makasih atas apresiasinya yorobun ♡_♡

See you!

He is my brother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang