10회. The Traitor

39 7 0
                                    

"Apakah kita sudah benar-benar dibutakan? Atau kita hanya hidup sebagai budak kebohongan?"

***

Mobil Jaemin berhenti di kediaman Na Jaewook. Peluhnya membasahi kemeja, membuat bentuk tubuhnya tercetak jelas. Begitu tangannya mendorong pintu besar itu, tampaklah tiga manusia yang sedang duduk dengan suasana tegang.

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Jaemin to the point.

"Duduklah, nak. Ayah juga bingung," ujar Koongmin sembari menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya. Jaemin menurutinya dan menyandarkan punggung pada sofa empuk itu.

"Jaemin, apa kamu tahu tentang Hongdae Mega Project?" Tanya Koongmin.

"Ayah ingin kujawab jujur atau bohong? Jujur saja, aku tidak bisa mempercayai siapapun saat ini," balas Jaemin.

"Jaemin. Untuk kali ini, semuanya kebingungan. Bahkan pamanmu yang notabennya hampir membunuhmu kemarin," kata Koongmin seraya melirik ke arah Jaewook.

Ya, Jaewook mengakui kelakuan busuknya kemarin. Sebenarnya Koongmin sudah tahu dari Baek Sung Hyun, tapi dia enggan melakukan apapun untuk menyelamatkan Jaemin. Dia lebih memilih untuk menutup telinga dan matanya.

Jaemin menghela napas, "Eobseo, data itu tidak ada. Bahkan di bagian pusat. Kemarin, aku sudah memeriksa semua berkas."

"Benarkah?" Tanya Jaewook.

"Untuk apa aku berbohong di saat genting seperti ini. Kalian berdua bisa membunuhku kapan saja," balas Jaemin tak acuh. Karena memang begitulah kenyataannya.

Nada dering dari ponsel Koongmin mengalihkan semua fokus. Nama asistennya tertera di sana. Koongmin segera menjawabnya dan menggunakan mode louspeaker agar semuanya bisa mendengar. "Bagaimana dengan tugasmu."

"Saya sudah menemukannya, tuan."

"Siapa yang membeli kamera itu?"

"Tim kami mendapatkan informasi kalau dia membeli kamera itu dengan nama samaran. Dari 10 orang yang membeli kamera seperti itu, hanya satu yang mencurigakan."

"Sebutkan nama samarannya."

"Lee Young Hem, 23 tahun. Nomor yang ia daftarkan berada di Seoul. Tapi, kami tidak berhasil melacaknya karena akses yang terbatas."

"Cari terus. Kabari saya untuk perkembangannya."

"Baik, tuan."

Koongmin memutuskan sambungan dan bertanya, "Ada yang mengenal Lee Young Hem?"

Semuanya diam. Na Jaewook menggelengkan kepalanya, sedangkan kedua anak sedang berpikir.

"Jaem, sepertinya kita pernah mendengar nama itu."

Jaemin mengangguk, "Iya, Jen. Tapi, di mana dan kapan?"

"Kalian mengenal orang itu?" Tanya Jaewook.

"Sepertinya," jawab keduanya bersamaan.

Jaemin dan Jeno saling melempar tatapan satu sama lain. Mata keduanya membelalak saat menyadari sesuatu. "Kau tahu apa yang kupikirkan, bukan?" Tanya Jeno.

"Tentu," balas Jaemin.

"Kita harus ke kantor pusat sekarang," ucap Jaemin.

"Kenapa? Aku sedang mengambil cuti pdahal," keluh Jaewook.

"Lee Young Hem ada di kantor, dia orang dalam di kantor kita. Selama ini, dia memata-matai semua aktivitas kita. Paman, ke mana koin emasmu?" Tanya Jaemin.

𝑲𝑰𝑵𝑮(왕)。✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang