9회. Strange Things

45 8 1
                                    

Setelah kejadian kacau semalam, kondisi kantor menjadi stabil kembali. Data-data segera disalin ke diska lepas agar aman. Taeyong harus bekerja ekstra untuk hal tersebut. Haechan yang baru saja tiba di ruang kerja Jaemin menyapa, "Pagi, Pak. Ada apa memanggil saya?"

"Lee Haechan, cari keberadaan Choi Seungcheol. Saya ada urusan dengannya," titah Jaemin.

"Tapi, Pak..." Haechan membuka lockscreen pada tablet yang ia bawa. Lalu, diberikannya kepada Jaemin. Mata pria bermarga Na itu meneliti surat kabar yang diperlihatkan oleh Haechan.

Seluruh penjuru Korea dikejutkan dengan penemuan jenazah yang diduga sebagai Choi Seungcheol, CEO dari Cycompany.

Jemari Jaemin men-scroll layar ke atas, menunjukkan rentetan berita terkini.

Kamis, 30 Mei 2019, tepat pukul 7 pagi, seorang warga menemukan jenazah di pembuangan. Tim forensik masih berusaha untuk mengungkapkan orang yang diduga Presdir Choi. Bagian kepalanya retak akibat benturan keras menggunakan benda tumpul, wajahnya juga rusak parah. Tim polisi masih berusaha untuk mencari tempat kejadian. Untuk saat ini, daerah Gwangju ditutup dan dijaga ketat oleh tim kepolisian.

"Baru satu malam...," gumam Jaemin.

"Pak, kematiannya tidak wajar menurut saya," celetuk Haechan.

"Maksudmu?"

"Dilihat dari beberapa gambar yang saya dapatkan dari rekan kerja di Gwangju, kepalanya bukan seperti dipukul."

"Tunggu, benturannya. Bukan karena dipukul?"

"Benar."

"Lalu, dengan apa?"

"Saya juga belum tahu. Saya meminta beberapa teman saya di sana untuk mengecek daerah sekitar. Kebetulan, dia salah satu anggota kepolisian yang bertanggung jawab di sana."

Jaemin bertumpu pada kedua sikunya di atas meja. Matanya terpejam mencari sesuatu di dalam kepalanya. Dia merasa pernah melihat kejadian ini. "Haechan, seberapa besar retakan yang terjadi?"

"Sangat parah. Wajahnya juga dihancurkan."

"Memang. Memang bukan dipukul," ujar Jaemin. Haechan menatapnya penuh tanya. Jaemin mengangkat kepalanya dan tatapan mereka bertemu. "Kepalanya dibenturkan ke dinding yang tidak rata," sambungnya.

"Bagaimana bapak tahu?"

"Jika hanya sebuah dinding yang rata, darahnya tidak akan sebanyak itu. Meski foto itu disamarkan, saya dapat melihat luka robek pada bagian kepalanya."

Haechan membuka galerinya untuk mengecek kembali foto yang lebih jelas. Sedetik kemudian, pria itu tertegun, "Bapak benar."

Jaemin melipat kedua tangannya di depan dada dan mulai memikirkan berapa besar paman dan ayahnya terlibat. Mungkin saja semua hal ini disebabkan oleh keluarganya yang lain. Terutama, apa alasan si pembunuh harus membunuh Choi Seungcheol? Bukankah keinginannya sudah dituruti?

"Haechan, kembalilah bekerja."

"Ah, baik, Pak. Jika perlu sesuatu, panggil saja nama saya tiga kali."

"Kamu muncul?"

"Ya, tidak, Pak. Mana terdengar." Jaemin yang tadinya terharu dengan sikap karyawannya malah dibuat kesal. Sedangkan sang pelaku hanya terkekeh tanpa dosa. Haechan izin undur diri dan meninggalkan Jaemin sendirian.

Sekarang, Jaemin tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia tidak punya bukti apapun untuk menuduh salah satu dari anggota keluarganya. Untuk sekarang, dirinya memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya terlebih dahulu.

𝑲𝑰𝑵𝑮(왕)。✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang