Part 10 | Problem''

47 13 9
                                    

Happy reading

Menjadi orang baik memang tidak salah,
Hanya saja aku, dia atau mereka
Bisa saja salah mengartikannya:v

******

"Gue emang sempat kenal, tapi gue gak pernah sampai sedekat itu ". Seru seseorang itu.

Jeri memang kenal dengan kakak kelas itu. Tapi bukankah seorang laki laki tidak bisa mengukur ke dekatan sebuah hubungan.

Apakah dalam hal ini, seperti sering bertemu, bertukar pesan sampai larut malam dengan kata kata yang menjanjikan. Apakah itu hanya sekedar kenal, mungkin sisi pandang wanita itu sangat menjanjikan nya hal hal indah, tapi jika laki laki hanya menganggap sebagai ke isengan semata.

"Tapi Jeri kakak kelas itu gak akan ngancem gue sampai segitunya, kalau elo itu cuma sekedar kenal". Nadisya mulai memperdebatkan nya, dia tidak terima karena dirinya dihakimi sendiri.

Dengan menatap mata Nadisya lekat lekat
"Lo ngomongin kakak kelas, kakak kelas mana yang lo omongin sih? ". Tanya jeri.

Nadisya terkejut  "Wah!! Sebanyak itukah cewek yang lo mainin? Sampai nanya kakak kelas yang mana"

Jeri salah mengucapkan kalimatnya, dia bingung harus berbicara apalagi, mengingat dia sudah tidak ada lagi hubungan dengan kakak kelas itu.

Jeri mengingat nya apa jangan jangan.
"apa dia orangnya, apa seberani itu? ". Gumam jeri.

"Munkin yang lo maksud Kak Nara? ". Jeri meminta kebenaran.

"Gak tau lah ya pokoknya siapa nama nya. Satu yang harus lo tau, gue gak mau dan gak akan nurut sama perintah dia". Nadisya menatap serius.

"Loh bukannya lo bakal diapa apain kalau lo dekat sama gue? ". Jeri.

Nadisya tidak ingin menuruti perintah,  karena menurutnya seseorang yang baru dia kenali tidak semudah menaklukkan dirinya.

"Gue gak takut! ". Ucap Nadisya.

"Masa sih? Paling lo diancam kayak gitu, lo iam aja". Jeri berusaha menjahili Nadisya. Membuat Nadisya jengkel.

"Ya kan ada elo". Ucap Nadisya asal, tanpa ada niat apapun.

"Maksudnya lo emang gak mau bantu orang yang lagi tertindas". Nadisya membenarkan ucapan, setelah dia sadari ucapannya mungkin akan dianggap salah paham.

"Ohh.... ". Jeri ber'oh sedih. Jeri kira Nadisya menyukai nya, ternyata tidak semudah itu menaklukkan hati Nadisya.

"Terus lo kenapa gak masuk kelas? ". Ucap Jeri membuka topik baru.

"Terus kenapa juga lo ada disini? ". Tanya Nadisya balik.

"Kalo gue emang....--". Jeri menimbang ucapan nya, setelah itu terpotong.

"Emang apa? ". Potong Nadisya.

"Emang bolos ". Tebak Nadisya.

"Hehe, gue diajak Tirta. Bisa dibilang bolos pelajaran". Jeri tertawa tanpa dosa, cengengesan karena tercyduk.

Nadisya dari tadi tidak melihat Tirta disekitar mereka, hanya suara bising kelas dari kejauhan yang menghiasi mereka berdua.

KELAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang