PERKENALAN & PROLOG'

132 28 1
                                    

['Perkenalan]

Nadisya Prananta. Gadis berumur 14 tahun, (remaja) dengan sifat pendiam dan kecantikan nya, pintar? Tidak dia hanya anak biasa dengan hidup mewah. Orang tua nya yang bekerja, mamih nya yang bekerja sebagai designer muda dan ternama dan Ayah nya yang bekerja kantoran, yang sudah membangun cabang disetiap kota. Sebagai CEO yang mengharuskannya bekerja super sibuk.
Kehidupan Nadisya tidak begitu menyenangkan. Mungkin sebagian orang mengira bahwa orang kaya sudah pasti bahagia. Tapi tidak dengan Nadisya dia tidak merasakan kebahagiaan nya.
Di sekolah Nadisya mempunyai seorang sahabat, mereka sangat menyayangi Nadisya, tapi dia tidak pernah menganggap mereka.
Nadisya mempunyai tiga sahabat.
1.Naira Katya Nara, sahabat yang paling curigaan, tingkat ke khawatir sedalam lautan .
2. Asyila Purnama, sahabat yang baik hati tak terhingga, dan dia unik dan gila nya gk ketulungan. Pencair suasana disaat kumpul bareng.
3. Sahila Ratu, Sahabat yang paling paling dekat dengan Nadisya, paling perhatian, baik. Pokoknya paling ribet dari yang lain kalo menyangkut kasih sayang.
Jalan yang dilalui oleh Nadisya begitu lurus tak menantang, hidupnya yang tak ingin dikatakan miris. Membuat Nadisya hidup dengan caranya sendiri. Tak sampai disitu Nadisya mempunyai teman baik, sangat baik sehingga tak disadari akan membuat hidup rugi.
Tirtayasa Darmansyah dan Jeri Smith, mereka yang membawa ke arah yang salah, tapi tak sepenuhnya salah mereka, Nadisya pun ikut alih karena dia dengan senang hati ikut perilaku mereka.

['Prolog ]

"Nak kamu jaga diri baik baik, mamah sama papah pergi dulu". Pamit sang mamah berat hati sambil mengelus puncak kepala sang anak.

Begitulah sang mamah dan papah nya, sibuk dengan urusan nya masing masing. Tapi bagaimana pun mereka masih tetap sayang kepada anak nya walaupun tidak sepenuhnya.

Nadisya yang mendengar itu pun berpura pura teridur, dengan posisi membelakangi sang mamah dia merasa sedih.

Saat mamah nya pergi dari kamar Nadisya.

"Pergi aja mah pergi, kenapa gk sekalian aja mamah sama papah gk ada di sini, seolah aku yang jadi korban".

Dengan berteriak di dalam kamar, tapi mustahil tuk di dengar sang mamah karena sang mamah sudah berada jauh dari kamar Nadisya. Tapi tak bisa dipungkiri, malaikat bahkan sang Maha Kuasa bisa saja mengabulkan perkataan Nadisya tadi.

Disaat seperti ini Nadisya sangat rapuh, dia tidak sadar bahwa semua orang menyayangi nya walaupun tidak seperti yang ia bayangkan.

KELAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang