Part 5 | Yakin Sahabat?

36 25 1
                                    

"Ya Gue sengaja. Gue gk kumpul bareng kalian. Gue cuma mau kasih kalian bahan obrolan aja"
-Nadisya Prananta

*******

Sudah beberapa hari ini Nadisya bergaul bersama Tirta dan Jeri. Sepulang sekolah pun Nadisya selalu pulang bersama mereka, mereka bertiga tidak pulang langsung ke rumah masing masing. Kadang mereka mampir ke beberapa tempat.

Salah satu tempat favorit, bisa dibilang markas nya Nadisya setelah rumah nya adalah rumah kakak kelas nya. Kaisar Samudra Satya adalah alumni plus pemilik markas tersebut.

Satya ini adalah alumni SMP Erlangga. Di zamannya ia adalah seseorang yang selalu memberikan tugas kepada guru BP, sampai dia sudah dikenali oleh guru BP itu.

*****

Hari ini Nadisya harus di pertemukan lagi dengan pelajaran Seni Budaya. Seperti yang sudah dijanjikan oleh Guru mata pelajaran tersebut hari ini akan diumumkan pemenang atau perwakilan sekolah ini untuk acara lomba desain pakaian.

Semua angkatan kelas delapan berkumpul di lapangan, untung saja di hari senin ini tidak terlalu panas pada pagi hari nya. Saat upacara selesai angkatan kelas delapan tidak pergi ke kelas terlebih dahulu.

Jujur saja Nadisya tidak terlalu suka dengan ke ramaian apalagi harus bertemu banyak orang, bisa dibilang menghindari manusia yang tidak ia percayai dan tidak terlalu dekat.

Harapan Nadisya hanya sepuluh persen untuk memenangkan pemilihan itu.

"Eh mau tau gak?, ihhhh aku tuh exited banget tau!!!, siapa ya yang menang?". Dengan gaya lebay nya Asyila berbicara.

"Tau gk sih kayak nya tuh yang menang berbakat banget ya gk? ". Asyila

"Ya mana gue tau Syila!". Naira sudah geram karena Asyila yang bisa juga dipanggil Syila itu mengoceh terus.

"Menurut kamu siapa Nadisya?". Nadisya yang kebetulan dekat dengan Asyila dan Naira, Sahila kena imbas nya.

"Mungkin elo". Nadisya asal bicara.

"Ihh!! Bisa aja deh kamu, Aamiin deh Aamiin". Asyila kegirangan karena ucapan Nadisya tadi.

"Gk usah kepedean deh, lagian lo kenapa sih ngomong nya pake aku kamu. Jiji tau! ". Sebal Naira.

"Hmmm ya gk apa apa, biar keliatan imut, lucu, POLOS dan tidak berdosa". Asyila lagi lagi melebih lebihkan gaya bicara nya 'lebay'. Dia pun menekan kan kata 'Polos' diucapannya.

"Lah makin setres aja nih orang ". Naira jiji.

"Assalamualaikum wr. Wb, anak anak selamat pagi". Ucap guru itu. Guru Seni budaya tentunya.

"Pagi bu!! " anak anak.

"Udah debat nya atuh kalian, dengerin yang di depan! " Sahila melerai Asyila dan Naira yang dari tadi berdebat tidak jelas.

Sedangkan Nadisya it's okey, cuek aja. Masa bodo!!, yang penting dia tidak terganggu.

"Kali ini ibu bakal memberitahu nih.., siapa yang bakal mewakili sekolah kita dalam acara tahunan lomba antar sekolah, yang memperlombakan desain baju". Ucap bu Ica.

" Tepuk tangan dong!, sepi banget pagi pagi gini harus semangat ". Ucap bu Ica.

"Prokkk, prokk👏". Semuanya tepuk tangan karena diperintah bu Ica, ada yang ikhlas karena exited dan ada juga yang malas hanya menepuk dengan pelan.

"Nah penasaran kan siapa yang menang ". Basa basi bu Ica.

"Halah bac*t nih guru kelamaan basa basi". Ucap kasar Naira, untung saja tidak terlalu keras.

"Eh kamu tuh gimana sih! Jangan ngomong gitu sama guru kualat kamu nanti" Asyila yang mendengar pun mengingatkan.

"Tau ih gk sopan lagian juga" Sahila ikut membenarkan ucapan Asyila.

"Hm.. ". Naira mulai bosan.

"Nah daripada banyak basa basi, yang menang adalah...












Dari Kelas A

Cewek

Cantik

Berinisial

N

Adalah.......

"Na---Disya. Yeee. Tepuk tangan nya dongg". Bu Ica senang, bisa mengumumkan nya.

Ya Nadisya adalah penghuni kelas delapan A.

Naira yang sempat berharap dia orangnya, harus mengubur dalam dalam harapannya, semua nya jadi sirna.

Dia pun harus mengucapkan selamat untuk sahabatnya walaupun dia sebenarnya ingin sekali bisa memenangkan nya.

"Wahh!! Kamu ternyata yang menang, kirain aku. Hehe" Asyila malu karena terlalu percaya diri untuk memenangkan pemilihan ini.

"Makannya jangan ketinggian mimpi tuh. btw, selamat ya Nadisya". Naira harus terpaksa senyum, berjabat tangan dengan nya.

Sahila mendapatkan ide cemerlang.

"Nah.. Berhubung Nadisya kepilih nih, gimana kalo Nadisya teraktir kami ke kantin ". Ide Sahila di setujui Asyila.

"Nah bener tuh". Asyila.

"Lain kali aja deh gue traktir tapi gk hari ini". Tolak Nadisya.

"Ih kenapa?". Sedih Asyila.

"Ya gue sengaja. Gue gk kumpul bareng kalian. Gue cuma mau kasih kalian bahan obrolan aja". Nadisya mengucapkan nya dengan tenang.

Setelah itu Nadisya pergi ke kelas , meninggalkan teka teki dalam kalimat nya

"Maksudnya apa sih?". Asyila yang agak lemot memikirkan kalimat itu.

"Ngapain lo, Lagi mikir?. Kirain gue lo gk punya otak, bisa mikir juga". Kalimat ejekan Naira dihadiahi jitakan di kepalanya dari Asyila.

"Tau ah". Sebal Asyila.

"Lah ngambek, pundung lo". Lagi lagi Naira mengejek.

"Udah dong, kalian tuh gk jelas banget debat yang berbobot dikit gitu topik nya, kayak tentang pemilu, abang tukang baso yang pindah lapak, atau apalah gitu". Sahila pusing.

"Yeeee". Kompak Asyila dan Naira yang meyoraki Sahila.

*********

Autor gimana perasaan Nadisya menang pemilihan?

Hm.... Ya







Biasa aja dong!!. Gk boleh sombong!

***

Senin, 13'05'19
14.44

Btw, kalian gimana puasa nya masih semangat kan??.

Selamat menunaikan ibadah puasa
🙏🙏🙏

KELAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang