Chapter 04 ¦ Kenapa Tidak?

2.2K 340 67
                                    

Disinilah Taehyung. Duduk, memeluk lututnya erat-erat dengan kepala yang lunglai jatuh dintara lututnya dan selimut yang melingkupi seluruh tubuhnya dan duduk cantik dikepalanya. Taehyung berharap selimut itu menenggelamkannya-, jauh dari dunia yang kacau ini.

Taehyung tahu bahwa itu beresiko tinggi-, tidak ada yang akan dengan terang-terangan melakukan aksi penyerangan dan kemudian jatuh tertunduk-, menyerahkan diri dan kemudian mendapatkan penolakan yang membuatnya hancur.

Dia tidak bisa menahan betapa hancurnya dia ketika Yoongi dengan wajah terkejutnya langsung menyembunyikan dirinya di belakang Seokjin-, yang ditahu namanya ketika yang lebih tinggi tidak paham situasi dan meneriakkan namanya dengan menepuk bangga kepala harimau Taehyung.

Yoongi menolaknya.

Tentu saja pemuda itu akan menolaknya terang-terangan karena dia menyaksikan bagaimana harimau-, binatang buas yang hampir saja mencungkil mata pelanggan tepat di depan kedua mata kucing cantik itu. Dengan hembusan napas berat, dia mengeratkan kembali tubuhnya, berusaha menjadi sekecil mungkin diruangan isolasi yang lebih sempit dari kemarin-, yang Taehyung tahu biasanya dibuat untuk hibrida yang perawakannya lebih kecil ketika mengguncang heat atau rut mereka.

Udara dingin tidak membuatnya bergerak untuk pindah memakai baju yang layak. Sedari tadi, setelah diseret dengan begitu mudah karena Taehyung tidak pernah merasa bahwa es tipis hatinya retak dan hancur berkeping-keping karena penolakan pertama dalam hidupnya, dia hanya memiliki selimut lembut itu yang bahkan tidak begitu mampu membungkus tubuh telanjangnya yang malang. Biarkan dia merutuki dirinya dan mengasihani hatinya yang hancur.

Ada pergerakan di pintu, Taehyung tidak repot-repot untuk mendongak karena dia sudah tahu pasti siapa yang akan ada disana untuknya. Hanya Nona Im yang akan datang, membungkusnya kembali dengan selimut yang lebih tebal dan hangat-, menarik Taehyung kedalam pelukan diam-diam dan Taehyung tidak bisa menghentikan dirinya untuk menangis. Tumpah begitu saja.

Dia meringkuk lebih jauh ke tangan Yoona ketika Yoona menghela napas sedih. Tangan yang sudah dia hapal benar bagaimana rasanya itu menepuk punggungnya dengan sayang sembari kecupan-kecupan kecil kesedihan menekan lembut di atas kepalanya melewati dua lembar selimut.

"Aku bersyukur tidak menemukanmu dalam bentuk harimaumu, Tae" Dia bersenandung kecil, mencoba untuk mencairkan suasana yang bisa disebut-, duka?-, kesedihan yang mendalam dari hybrid kesayangannya ini.

"Aku tiba-tiba membenci sisi binatangku, Noona"

Taehyung mengendus di balik isakannya. Tubuhnya dengan sia-sia mencoba untuk tetap tenang dan tidak menjadi anak yang cengeng-. Dia sudah dewasa dan dia adalah Alpha-, dia tidak rusak seperti omega yang mengekspresikan semuanya dengan tangisan. Tapi dia tidak bisa karena dia merasa semuanya buruk. Hancur dan rusak. Tidak ada yang benar-, dia tidak akan bergeser lagi ke bentuk binatangnya. Dia tiba-tiba benci dilahirkan sebagai harimau-, dia benci dilahirkan sebagai hibrid lebih parah lagi.

"Tae jangan begitu" Yoona menepuk punggungnya, menyandarkan tubuh Taehyung dekat dengan dirinya.

"Mana hibrid kesayanganku yang mengacau? yang jahil tapi manis? yang tersenyum dan berusaha untuk menjadi diri sendiri? mana dia yang sering berusaha kabur untuk bahagianya, hum?"

Yoona mencoba untuk mengembalikan kepercayaan diri Taehyung yang rusak. Jujur, dia sedih dan dia ingin menangis untuk Taehyung yang dia anggap sebagai anaknya sendiri. Dia tidak bisa melihat bayi yang diurusnya dengan baik tumbuh besar hanya untuk melihat dunianya hancur tiba - tiba.

Taehyung mengendus, menarik selimutnya lebih jauh untuk menutupi wajahnya.

"Dia sudah hancur, jatuh kebawah dengan kepingan dunianya. dia sudah musnah. Yang ada disini sekarang adalah Taehyung yang menyedihkan dan tidak ingin keluar dari ruang sempit ini. Ini dunia Taehyung yang baru"

Under The Blanket [Kim Taehyung | Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang