Yoongi duduk didepannya dengan gelisah. Wajah cemberut dan blush kemerahan di pipinya membuatnya terlihat sangat lucu ditengah kepanikan yang luar biasa melanda dirinya. Seokjin duduk dengan bertopang kaki, menatap dengan alis terangkat menggoda pada Yoongi yang cemberutnya semakin dalam, sebal dengan tampang Seokjin yang ingin sekali dihilangkannya dari muka bumi.
Jihoon juga tidak membantu. alAnak itu malah terkikik pada kesengsaraannya. Yoongi terlihat sangat bodoh disini dan dia tidak ingin mengakuinya dengan keras. Tidak ingin kedua orang itu memenangkan pertarungan ini. Dia benci mengakui kekalahan.
Tapi sebenarnya dibalik itu semua, Yoongi lebih merasa tidak nyaman dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak bisa begitu saja menemukan bahwa seekor hibrida harimau yang hampir saja mencabik seorang wanita tepat di depan matanya memilihnya dari sekian banyak orang untuk diambil. Sial! benar apa yang dikatakan Seokjin. Hibrida itu menyerahkan dirinya. Melacak dirinya pada Yoongi dan melakukan imprint. Belum dalam hal pasangan, tetapi dalam hal kepemilikan.
Dia tidak bisa-, Yoongi sesungguhnya tidak mau. Dia tidak ingin meletakkan jarinya pada hibrida. Dia sudah berjani dimasa lalu untuk tidak melakukan itu. Dia benci ketika memikirkan hibrida dipelihara seperti hewan oleh manusia. Yah meskipun mereka pada dasarnya memiliki insting dan tubuh hewan, tetapi mereka tetaplah manusia yang punya akal dan pikiran yang sama. Yang bisa hidup ditengah masyarakat tanpa sistem kasta sialan yang dibeberapa tempat terjadi.
Tapi ketika dia mendapati bahwa ada hibrida yang jelas-jelas menyerahkan diri padanya-,.. dia tidak tahu. Dia bimbang. Dia tidak pernah memikirkan hal gila seperti ini. Dia tidak bisa-, tapi dia tidak ingin membunuh hibrida itu secara perlahan-lahan. Menyerahkan diri adalah hal yang begitu besar yang dimiliki oleh hibrida, mempertaruhkan harga dirinya dan tentunya hati mereka.
Menyerahkan diri merupakan hal yang sulit dilakukan-, biasanya hibrida tidak akan menundukkan kepala seperti itu dalam bentuk hewan pada manusia yang mau tak mau ia pilih. Penyerahan diri seperti itu adalah membumi. Hasil dari hati dan pikiran yang sinkron. Tulus.
Tapi bagaimana mungkin?
Yoongi berpikir lebih jauh lagi. Di internet dijelaskan padanya bahwa hibrida tidak akan sembarangan dalam memilih seseorang yang dipercayainya. Mereka harus melewati tahap berkenalan atau beberapa kali bertemu untuk meyakinkan hati hibrida untuk memilih. Yoongi merasa dirinya tidak pernah bertemu dengan hibrida harimau itu sebelumnya.
Meskipun Yoongi tidak tahu bentuk manusia dari hibrida itu seperti apa, tetapi itu akan terlihat sesuai dengan telinga dan ekor yang mencolok. Belum lagi hibrida harimau sangat langka. Yoongi pasti langsung mengenalinya. Tapi ini.. tidak sama sekali. Yoongi semakin frustasi.
"Jadi, apakah ini pertanda bahwa kita akan pergi besok?"
Jihoon mengambil tempat dari keheningan yang melanda dan memutuskan pertarungan kontak mata antara kakaknya dan Seokjin. Yoongi menghela napas sebal, beralih untuk menatap Jihoon dengan tajam seolah mengatakan tutup mulutmu. Jihoon memutar matanya malas sebelum mengalihkan pandangannya pada Seokjin dan menunggu jawaban. Seokjin terkikik kecil kemudian mengangguk setelah dengusan bahagia ia lontarkan.
"Tentu saja. Yoongichi tidak akan pernah menolak setelah mengetahui bahwa aku tidak berbohong padanya dan berhenti merasa takut seolah dia adalah mangsa"
Seokjin berdiri dari sofa, meregangkan tubuh sebelum menatap jarum jam yang sudah menunjukan pukul sebelas tepat. Yoongi berdecih.
"Dan bagaimana kalau aku tetap tidak mau dan menyangkal semuanya, Seokjin hyung" Katanya pedas. Dia tidak bisa mengabaikan pahit yang mulai menggigit.
Tapi dia tidak bisa. dia meringis secara internal dan hati-hati untuk tidak diperhatikan oleh kedua orang sialan yang dia sesalkan memiliki di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Blanket [Kim Taehyung | Min Yoongi]
FanfictionTaehyung hanya ingin Yoongi mengambilnya, membebaskannnya, dan kemudian mencintainya selama sisa hidupnya. [Taegi Hybrid AU]