Kamar VIP 101 Part 2

8 2 0
                                    

Rian berjalan mengelilingi rumah sakit. Sebagai dokter baru, ia harus tahu seluk beluk tempat ia bekerja. Beberapa ruangan ia lewati termasuk kamar para pasien. Rian memperhatikan seluruh kamar, dekorasi kamar-kamar yang ia lewati nampak sama sampai akhirnya ia melihat satu kamar yang berbeda dari kamar pasien yang lain. Kamar yang satu ini tak memiliki tempat tidur, sebagai gantinya ada sebuah sova panjang yang terletak pada salah satu sisi ruangan. Rian mengerutkan keningnya sambil menduga-duga mengapa kamar itu berbeda.

Masih melanjutkan berkeliling, Rian kini menatap ke arah taman belakang rumah sakit. Di sana terlihat beberapa pasien. Ada yang terlihat melamun seorang diri, ada yang duduk bersama dengan pasien yang lain, ada juga yang ditemani keluarga mereka.

Lalu, tatapan Rian terpaku pada seseorang yang sedang duduk sendiri di sebuah bangku panjang. Laki-laki itu menebak jika yang satu itu pastilah bukan seorang pasien karena wanita itu memakai jas putih sepertinya. Tapi apa yang dilakukannya seorang diri di sana? Apakah ia baru saja menemui seorang pasien? Baru saja akan melangkah untuk mendekat dan menyapa, seorang dokter lain memanggil Rian untuk menemaninya memeriksa seorang pasien yang baru saja tiba.

“Kamu tahu pasien di kamar VIP 101?” Rian membuka-buka file beberapa pasien yang baru saja diterimanya dan akan menjadi tanggungjawabnya mulai saat ini.

“Tidak. Sejak bergabung sebulan yang lalu di rumah sakit ini aku belum pernah menangani pasien di VIP. Setauku itu wilayah kekuasaan dokter Risma sekarang. Kenapa?” Akbar memasukkan roti ke dalam mulutnya.

“Tidak apa-apa. Hanya ingin tahu. Nantilah aku tanya langsung ke dokter Risma.”

-Bersambung-

Rinjani Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang