13. kantin

1.4K 366 36
                                    

sejak kemarin di jenguk oleh arkana junho, kini lee eunsang jadi semangat sekali bersekolah.

pagi ini, jam 06.00 dia sudah ada di dalam kelas. padahal belum ada siapa-siapa.

pemuda manis ini berjalan menyusuri koridor berniat mencari arkana sembari tersenyum gembira, namun nyata nya sekolah masih sangat sepi.

akhirnya ia mengurungkan niat untuk mencari arkana junho, dan kembali ke kelas.











































bel istirahat berbunyi, eunsang buru-buru membereskan buku-buku nya dan di masukkan ke dalam tas.

”eunsang ayo!” itu teman eunsang–dongpyo.

”sebentar,” ujar eunsang.

dongpyo pun berjalan keluar duluan karena tidak sabaran menunggu eunsang.

melihat dongpyo yang mulai menjauh dari pintu kelas, eunsang langsung lari untuk menyusul dongpyo.

BRUGH!

pemuda berambut merah ini terjatuh, akibat menabrak seseorang setelah lari-larian mengejar dongpyo.

eunsang meringis kesakitan, syukur tidak ada yang luka.

”eh, eunsang? gapapa?” tanya seseorang yang telah menabrak nya.

eunsang mendongak melihat siapa pelaku nya, ”junho? e-eh gapapa kok,” ujar nya sembari tersenyum.

junho pun mengulurkan tangan nya untuk membantu eunsang berdiri.

awal nya eunsang kaget, namun akhirnya menerima juga uluran tangan junho.

”kenapa lari-lari?” tanya junho.

eunsang kelabakan bingung mau ngomong apa, ”eh itu, temen ku ninggalin,”

mulut junho membentuk huruf 'o', ”ke kantin kan? yaudah bareng aja,” ajak junho, kemudian menarik tangan eunsang menuju kantin.

pipi eunsang kini sudah seperti kepiting rebus.





”duduk di sini ya, gue pesenin” suruh junho.

eunsang mengangguk.

bunda, ini nggak mimpi 'kan? –eunsang.

setelah beberapa menit menunggu, akhirnya junho datang dengan nampan yang di atas nya adalah bakso.

makanan legend di kantin.

junho menaruh satu mangkuk itu di depan eunsang, dan satu di depan nya.

”sang, dimakan jangan bengong terus” tegur junho, sembari mengibas-ngibas kan tangan nya di depan muka eunsang.

lamunan nya langsung buyar, kemudian buru-buru menghilangkan rasa grogi nya.

eunsang mengambil sambal yang memang di sediakan di mangkuk kecil, mengambil nya pun tak kira-kira.

junho hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

eunsang mau makan pun tak fokus, karena arkana junho kalo dari dekat semakin bertambah kegantengan nya.

jantung nya tak karuan.

eunsang langsung bodoamatan, makan tanpa melihat objek yang ada di depan nya.

”HUH HAH HUH HAH!” eunsang kepedesan akibat sambal yang dipakai nya tak kira-kira.

ia sibuk mengibas-ngibaskan tangan nya di depan mulut nya.

junho yang sadar, langsung khawatir.

”kepedesan?” tanya junho.

eunsang hanya bisa mengangguk mulut nya tidak bicara saking kepedesan nya.

”sebentar, gue beli minum dulu” ujar junho.

eunsang mengangguk, masih dapat menahan sebentar.

tak lama junho datang sembari membawa botol air mineral.

”nih, minum” suruh junho, sembari mengulurkan air mineral nya pada eunsang.

eunsang menerima nya, lalu meneguk sampai tersisa sedikit.

”makasih jun,” ujar eunsang, sembari mengembalikkan air mineral nya.

junho menerima, kemudian mengangguk.

”udah kan, ke kelas yuk,” ajak junho.

eunsang berdiri dari tempat duduk nya, lalu berjalan mendahului junho.

junho yang ketinggalan oleh langkah eunsang, langsung berlari kecil untuk menyamakan langkah nya dengan eunsang.

sembari berjalan junho meminum air mineral yang abis di minum eunsang, biasa haus kali.

eunsang nggak sadar, dia terus berjalan agar bisa buru-buru menjauh dari manusia yang ingin membuat nya pingsan.

”junho, makasih ya!” ujar eunsang  sembari tersenyum.

junho hanya bisa menahan gemas, bagaimana pun ini tempat umum guys.

”iya, lain kali lagi ya” ujar nya.

eunsang hanya mengangguk malu. kemudian junho mengurungkan niat nya untuk mengusak surai merah eunsang.

ingat, tempat umum tempat umum! –junho.

lupakan dia mau ngembaliin buku diary eunsang.

sumpah, semakin kesini semakin ga jelas ini cerita :'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sumpah, semakin kesini semakin ga jelas ini cerita :'(

Untuk JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang